"Hah ...." Entah sudah berapa kali Afra menghela napas jengah. Pasalnya dia sudah sangat malas menunggu seluruh tim kembali dari kegiatan jerit malam.
Lantaran berkelompok dengan dua orang yang tak bisa takut pada setan buatan, mereka berakhir menunggu di depan pos utama. Menyelesaikan jerit malam lebih awal. Bahkan sangat awal.
Dia menoleh mendapati Adam dan Fahrizal sibuk bercerita sejak tadi di bawah pohon besar yang tak jauh darinya. Entah apa yang diceritakan, tapi keduanya terlihat antusias, apalagi Adam beberapa kali berbicara sambil tersenyum ke arah Fahrizal. Afra pun baru tahu, Adam bisa sangat bersahabat seperti itu.
"Mereka lagi bicara tentang apa, ya? Keuntungan bisnis orang tuanya, kerja sama di masa depan atau koleksi barang mahal yang mau dibeli kali, ya?" batinnya bertanya-tanya. Intinya dia tahu bahwa dua pria remaja itu adalah penerus bisnis keluarga mereka yang tak akan seperti dirinya yang pastinya harus susah payah mencari pekerjaan setelah lulus kuliah.
Tak lama dia memutuskan mendekat dan duduk di samping Adam. Mendengar pembicaraan dua pria itu daripada mengantuk seorang diri.
"Dulu Palestina berada di bawah kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah atau Kekaisaran Ottoman. Tapi, Kekaisaran Ottoman dikalahkan Inggris pada Perang Dunia I, yang menyebabkan Palestina jatuh ke tangan Inggris," ucap Fahrizal membuat Afra kaget dengan topik pembicaraan dua orang itu.
"Mereka ini apa gak bisa bahas hal yang lebih ... santai?" batin Afra.
"Ya, pada 2 November tahun 1917, Menlu Inggris bernama Arthur Balfour menulis surat yang terdiri dari 67 kata yang dikenal dengan Deklarasi Balfour. Surat tersebut dikirim kepada tokoh Yahudi Inggris bernama Lionel Walter Rothschild.
"Deklarasi Balfour berisi perjanjian Inggris untuk mendirikan rumah nasional bagi orang-orang Yahudi di Palestina dan memfasilitasi untuk mencapai tujuan tersebut. Inggris mendukung gerakan Zionis yang merupakan gerakan politik untuk mendirikan negara Yahudi di tanah Palestina," sambung Adam. Afra menganga dengan isi pembicaraan itu.
"Benar sekali. Mandat Inggris dibentuk 1923 sampai 1948. Selama periode itu, Inggris telah memfasilitasi perpindahan orang Yahudi ke tanah Palestina yang kedatangannya semakin besar lagi pasca gerakan Nazi di Eropa.
"Selama periode itu juga, ketegangan antara Arab dan Yahudi muncul. Karena warga Palestina khawatir adanya perubahan demografi dengan kedatangan orang Yahudi dalam jumlah besar ini. Terlebih saat itu pihak Inggris sudah mulai melakukan penyitaan tanah warga lokal untuk diberikan kepada pendatang Yahudi.
"Periode 1936 sampai 1939 terjadinya perlawanan dari pihak Palestina terhadap Inggris dan pendatang Yahudi yang menyebabkan Inggris membalas dengan kejam melalui penangkapan massal, penghancuran rumah-rumah warga Palestina, hingga ribuan orang wafat dalam peristiwa tersebut. Tentara dan Polisi Inggris membunuh 2.000 orang, 108 orang digantung, dan 961 orang diakhiri hidupnya karena diklaim melakukan tindakan terorisme," lanjut Fahrizal.
Adam angguk-angguk kepala. "Jangan lupa bahwa Inggris kemudian ikut campur tangan melatih kelompok bersenjata Yahudi untuk melawan pemberontakan. Mereka membantu dalam pembentukan pasukan pertahanan orang-orang Yahudi yang disebut Haganah yang menyebabkan konflik berdarah dengan ribuan warga Palestina kehilangan nyawa."
Afra berusaha mencerna informasi tersebut.
"Kalau kita perhatikan pada tahun 1945 sampai 1947 di benua Eropa terjadi peristiwa Holocaust. Di mana Nazi Jerman melakukan pembantaian terhadap orang-orang Yahudi yang menyebabkan orang-orang Yahudi kehilangan rumah dan anggota keluarga mereka.
"Peristiwa tersebut memaksa orang-orang Yahudi untuk menyelamatkan diri dengan pergi ke beberapa negara. Ketika mereka tahu Palestina saat itu berada di bawah kekuasaan Inggris, maka mereka juga menjadikan Palestina sebagai salah satu tempat pindah yang menjadi tujuan mereka.
"Orang-orang Yahudi ini datang ke Palestina dengan jalur laut yang di kapal mereka terdapat spanduk yang bertuliskan, "Orang-orang Jerman menghancurkan keluarga dan rumah kami. Jangan Anda hancurkan harapan kami".
"Mengetahui musibah yang dialami orang-orang Yahudi itu, warga Palestina menerima mereka dengan baik," lanjut Adam.
Afra cengo. "Kenapa orang-orang Palestina melakukan itu yang pada akhirnya di masa depan mereka harus menanggung musibah yang besar?"
"Aku pikir karena orang-orang Palestina ini pada dasarnya orang-orang yang sangat baik. Beberapa orang Palestina juga mungkin gak ada pilihan, karena wilayah mereka saat itu di bawah kekuasaan Inggris," jawab Fahrizal.
"Terus?"
"Ya, setelah itu populasi kaum Yahudi di Palestina mencapai 33% tapi hanya memiliki 6% tanah di Palestina. Sedangkan populasi warga Palestina mencapai 67% dengan kepemilikan wilayah mencapai 94%.
"Inggris akhirnya bertanya kepada PBB tentang cara pembagian wilayah. PBB mengadopsi resolusi 181 yang menganjurkan membagi wilayah Palestina menjadi dua bagian, yang satu adalah negara Arab dan satunya adalah negara Yahudi. Sedangkan Yerusalem dan Betlehem berada di bawah naungan PBB.
"Warga Palestina tentu menolak, karena pertama orang Yahudi masih menjadi kaum minoritas yang tidak adil jika mereka mendapatkan setengah wilayah Palestina. Ini akan mengganggu hak-hak mayoritas orang Palestina. Terlebih wilayah yang mau diberikan kepada orang Yahudi adalah wilayah pesisir yang subur.
"Orang-orang Yahudi juga menolak pembagian itu, karena mereka tidak mendapatkan wilayah Yerusalem yang berada di bawah naungan PBB," lanjut Fahrizal.
Adam kembali mengangguk. "Pada akhirnya sehari sebelum mandat Inggris berakhir tepatnya tanggal 14 Mei 1948, tokoh Yahudi bernama David Ben-Gurion yang merupakan ketua komunitas Yahudi di Palestina mendeklarasikan berdirinya negara Yahudi di hadapan 250 undangan di Museum Tel Aviv.
"Sehari setelah deklarasi itu, pasukan Zionis Israel melakukan operasi militer dengan menghancurkan kota dan desa-desa di Palestina untuk memperluas perbatasan negara yang baru mereka bentuk tersebut. Korban yang wafat mencapai 15.000 warga Palestina. 750.000 lainnya terusir dari rumah dan tanah kelahiran mereka. Orang-orang Palestina menyebut peristiwa ini sebagai Nakba atau bencana.
"Rentang 1947 sampai 1949 Zionis Israel telah menguasai 78% wilayah Palestina. 22% sisanya dibagi menjadi Tepi Barat dan Jalur Gaza.
"Setelah peristiwa Nakba, 150.000 warga Palestina tetap tinggal di wilayah yang dikuasai oleh Zionis Israel yang dikontrol ketat hampir 20 tahun sebelum akhirnya diberikan kewarganegaraan Israel.
"Pada tahun 1967, Zionis Israel kembali menduduki sisa wilayah seperti Jalur Gaza, Tepi Barat, Yerusalem Timur, Dataran Tinggi Golan di Suriah, dan Semenanjung Sinai di Mesir. Peristiwa Israel melawan koalisi tentara Arab disebut peristiwa perang enam hari.
"Pada Desember 1987, warga Palestina melakukan perlawanan massal di Jalur Gaza, karena ada empat orang warga Palestina yang terbunuh karena truk Israel menabrak dua mobil yang membawa pekerja Palestina.
"Perlawanan ini menyebar hingga ke Tepi Barat. Pemuda-pemuda Palestina melempari tank-tank Zionis Israel yang melintas dengan batu. Hal-hal ini yang memulai gerakan Hamas. Sebuah gerakan yang menentang pendudukan Zionis Israel di wilayah Palestina. Hamas yang awalnya adalah gerakan perlawanan kecil menjelma menjadi partai politik."
Sejenak Afra termenung. "Sedih mendengar bahwa warga Palestina masih harus merasakan penderitaan itu hingga sekarang. Wilayah mereka direbut, rumah-rumah mereka dihancurkan, diusir secara paksa dari tanah kelahiran mereka, keluarga mereka dibunuh justru oleh orang-orang yang pernah merasakan penderitaan dalam peristiwa Holocaust. Ketika orang-orang ini memasang spanduk di kapal mereka untuk 'dikasihani', orang-orang Palestina menerima mereka dengan baik. Tapi hari ini, mereka menyebut orang-orang baik tersebut sebagai teroris.
"Berlindung di balik alasan menyerang Hamas untuk menghalalkan darah anak-anak, perempuan, dan orang-orang yang gak bersalah serta mencaplok tanah yang bukan haknya. Kemudian tanpa tahu malu berkoar-koar kepada dunia, bahwa mereka adalah orang-orang yang dizalimi, sedang membela diri, dan menganggap perbuatan mereka benar."
"Sangat memalukan," gumam Fahrizal.
***
Referensi ringkasan sejarah : artikel cnbcindonesia.com, detik.com, Youtube Nessie Judge, dll.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengasuh Mr. A (TAMAT)
Spiritual#Karya 16 📚 PART LENGKAP Pekerjaan : Pengasuh Benefit : 1. Gaji dua digit + tunjangan 2. Makanan terjamin 3. Tersedia tempat tinggal full fasilitas "Ini jagain cucunya presiden, ya?" tanya Afra. Pekerjaan pengasuh dengan gaji fantastis itu sangat...