Kilas Balik & Menikah

6.4K 347 25
                                    

Afra pernah bilang, bahwa kriteria idamannya adalah pria yang lebih tua darinya. Tapi nyatanya dia menerima Adam yang empat tahun lebih muda darinya.

"Tentu saja dengan pria yang beberapa tahun usianya di atasku. Aku sangat suka pria yang lebih tua."

Bermimpi menikah muda, tapi berakhir gagal taaruf berkali-kali.

"Aku ingin cepat menikah setelah lulus kuliah."

Pernah disakiti mantan pacarnya sampai patah hati seperti mayat hidup, dan baru diketahui hikmahnya setelah waktu berlalu.

"AKU BUKAN PEL**UR KAYAK CEWEK YANG KAMU TIDURIN! HANYA KARENA KAMU SUKA NGIRIMIN UANG, BUKAN BERARTI KAMU MEMBELI AKU!! KITA PUTUS!!"

Jatuh cinta dengan Adam yang tak berakhir kencan. Dia seperti malu dengan dirinya sendiri.

"Sekali lagi Afra, aku sangat menghargai apa yang kamu rasakan untuk aku, tapi maaf aku gak bisa mewujudkan itu menjadi sesuatu. Karena Alhamdulillah aku sedang belajar menjadi pribadi muslim yang lebih baik dengan gak pacaran."

Hendak melupakan Adam, tapi dilampiaskan dengan bergonta-ganti pacar yang berujung dilecehkan dan membuat trauma dekat dengan pria.

"Apa di masa depan gue bakalan berjodoh sama orang yang sejenis Adam, ya, Dhea? Gue ngerasa, gak ada cowok yang kayak dia."

Meskipun peristiwa dilecehkan itu sangat membekas, tapi awal dari jalan perubahannya.

"Gue mau hijrah kayak lo berdua. Gue mau tobat. Gue mau jadi orang yang lebih baik. Gue mau memperbaiki diri gue."

Berusaha sabar ketika dipanggil 'perawan tua' dan terus ditanya kapan nikah oleh beberapa ibu-ibu yang pusing dengan kehidupannya.

"Si Alisha anaknya udah dua, kamu kapan nyusul?"

Tak pernah berharap lagi pada Adam ketika pria itu kembali, bahkan berusaha menjauh agar menghindari fitnah.

"Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada Anda, saya kembalikan sapu tangannya. Terima kasih atas perhatian Anda, tapi saya tidak bisa menerimanya."

Namun, dia sepertinya ditakdirkan untuk menjadi cinta pertama pria itu sejak remaja yang tak pernah dilupakan oleh pria itu bahkan setelah delapan tahun berlalu.

"Saya Adyatama Adam Aryasatya ingin melamar putri Bapak yang bernama Afra Hadzayah untuk menjadi istri saya."

Dan ... di sinilah dia. Tengah menanti waktu menjadi halal bagi pria itu.

***

Afra itu menyebalkan. Itulah penilaian Adam saat pertama kali bertemu dengan anak kuliahan yang berani membentaknya itu, bahkan seenaknya memerintah dia untuk menggunakan Bahasa Indonesia.

"HEH?! Apa lo gak pernah belajar sopan santun?! Anak TK aja tahu cara menghargai orang yang lebih tua!"

"I'm not--"

"Pakai Bahasa Indonesia!"

Sepanjang hidupnya, Afra adalah orang yang tak pernah siap dia terima dalam hidupnya.

"Selamat! Kamu diterima bekerja di sini untuk mengurus dia." Bunga menunjuk ke arah pria itu.

"What?!"

"HAH ...." Afra dan Dhea ingin mati saat itu juga.

Sekuat tenaga dia berusaha menyingkirkan Afra agar gadis itu menyerah dengannya.

"Apa fungsinya aku punya pembantu pribadi kalau aku harus mengerjakan semuanya sendiri?"

Eh, sebagai balasannya dia dipanggil ....

Pengasuh Mr. A (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang