Ch. 9 - Markas Rahasia yang Gratis.

12 2 0
                                    

Di satu sisi bukit batu yang jauh yang lebih tinggi daripada bukit-bukit tetangganya, terlihat kelompok lima ekor Bonehound yang sedang berjalan dengan waspada. Mereka telah merasakan sesuatu.

Kepala mereka terus bergerak untuk memeriksa area sekitar, hanya menemukan pemandangan yang sudah biasa mereka lihat. Gerakan mencari ini berlangsung selama beberapa saat lagi, sebelum berhenti.

Satu ekor Bonehound yang paling besar memilih untuk berjalan pergi, dengan yang lain mengikuti di belakangnya. Dia berjalan sambil menoleh ke satu arah saja.

Tidak ada yang aneh, hanya bebatuan dengan berbagai ukuran, dan setumpuk tulang di kejauhan.

"Clack..."

Beberapa detik setelah kelompok itu pergi cukup jauh, sebuah kepala berambut putih mengintip keluar dari belakang tumpukan tulang yang baru saja menjadi perhatian bos kelompok itu. Mata peraknya telah memastikan mereka tidak akan kembali lagi sebelum dia melangkah keluar dari persembunyiannya.

Leon menyimpan kembali tongkat di tangannya sebelum memungut kembali tali-tali di tanah. Dia mulai berjalan cepat sambil menyeret tumpukan tulang yang telah berrhasil menyembunyikannya sesaat sebelumnya.

[Aku masih tidak memahami alasanmu menolak menghadapi mereka.]

Tengkorak hitam melayang keluar dari dadanya, dan dia tidak terlihat senang.

"Karena mereka berlima dan aku sendirian?" jawab Leon sambil melirik tengkorak di sampingnya, "Itu, dan kelompok barusan juga memiliki Pemimpin."

Satu Bonehound yang setengah kali lebih besar dari empat yang lain.

[Lalu?] tanya Judas tanpa menoleh, [Aku tidak melihat perbedaannya.]

Kebanyakan Bonehound yang Leon lawan adalah yang berjalan sendirian, yang bergerak seperti robot tua. Kaku dan mudah ditebak, sama sekali tidak hidup.

Menurut penjelasan Judas, ini adalah sifat monster Tipe Automaton kebanyakan. Makhluk buatan seperti mereka bergerak menggunakan energi yang dikumpulkan oleh Vita, ukiran yang ada di satu atau beberapa bagian tubuh mereka.

Tetapi kalau untuk Bonehound yang sudah mulai bergerak dalam kelompok, ternyata adalah cerita yang berbeda. Sifat Undead mereka mulai menutupi kelemahan sifat Automaton mereka.

"Jadi kau sudah tahu tentang informasi ini?" tanya Leon dengan tidak percaya, "Tentang Pemimpin kelompok monster yang meningkatkan kekompakan mereka?"

Judas tidak terlihat peduli.

[Tentu saja.]

Bonehound yang sudah hidup lebih lama dan memiliki Level lebih tinggi akan mulai mendapatkan kebuasan seekor hewan liar. Tingkat bahayanya kemudian berlipat sekali lagi ketika mereka memiliki Pemimpin diantara mereka.

Mereka akan menjadi bisa bekerja sama sebagai kelompok yang kohesif, menyerang sambil melindungi satu sama lain.

Kebetulan, tiga Bonehound yang baru dia kalahkan tidak memiliki satu pun Pemimpin.

"Kau tidak membagi informasi penting seperti itu padaku..." gerutu Leon, "Aku hampir mendapat luka fatal keduaku saat melawan tiga ekor saja kemarin."

[Tapi kau menang, bukan?]

"Kata 'Bertahan Hidup' adalah yang akan kugunakan untuk hasil pertarungan itu."

Leon bertemu kelompok dengan Pemimpin sehari yang lalu. Bertarung melawan tiga anjing kerangka yang bergerak dengan kompak berakhir sangat sulit dan lebih memakan waktu, walau masih tidak mustahil baginya.

Tetapi melawan tiga Bonehound dan tujuh lain yang datang setelah mendengar suara pertarungan mereka?

"Untung saja mereka mulai bertarung antara satu sama lain, memberikanku kesempatan untuk lari."

[Kau sudah terbukti bisa melawan tiga, bukan?] Judas tidak mengubah pendapatnya, seolah tidak mendengar semua penjelasan Leon, [Tiga, lima, sama saja.]

"Aku juga tidak ingin mengundang kerumunan Bonehound lain untuk datang ke tempat ini setelah mendengar suara pertarungan kami."

Alasan lain dia tidak ingin bertarung adalah tempat mereka berada saat ini, yang tidak lain adalah tempat Leon berteduh selama beberapa hari terakhir.

"Um..." matanya menyapu dinding bukit selama beberapa saat, sebelum berhenti di satu titik, "Aha!"

Leon berjalan mendekati satu batu besar yang terlihat identik dengan batu lain di dinding bukit. Setelah memanjat sedikit dan sampai kesampingnya, dia bisa melihat sebuah lubang yang tersembunyi dibalik batu tersebut.

[Seseorang yang bersembunyi dari lawan yang lebih lemah dari mereka, adalah pemandangan yang menyedihkan.]

"Harus bagaimana lagi? Hanya satu diantara kita berdua yang selalu tidak terlihat." atau setidaknya, bagi semua makhluk selain pemuda yang terikat dengannya, "Diantara lari dan bersembunyi, aku hanya memilih yang lebih mudah."

Leon berjalan masuk ke dalam goa, menghindari beberapa tulang kecil dan tali yang dia rakit di pintu masuk. Dia lalu menggeser perangkap kecil itu dengan hati-hati dan berhasil membuat jalan untuk tumpukan tulang yang diseretnya.

Untungnya, pintu masuk goa masih cukup besar untuk dilewati semua tulang bawaannya saat ini.

[Hmph.]

Pemandangan dinding batu yang bercahaya hijau redup adalah yang pertama terlihat, dihasilkan oleh sejenis lumut atau tanaman misterius yang menutupi permukaannya.

"Hum~"

Leon terus berjalan masuk sampai akhirnya mencapai bagian terdalam goa, berhadapan dengan tumpukan tulang yang sangat tinggi disana. Ini adalah tempatnya meletakkan hasil buruannya selama tiga, atau tepatnya dua hari terakhir. Tinggi tumpukan itu telah melewati tinggi badannya dengan mudah.

[Lihat, kau yang bisa mengalahkan Bonehound sebanyak ini, masih ketakutan ketika menghadapai situasi sedikit lebih sulit saja.] ucap Judas, dengan senyuman mengejeknya, [Kasihan, kasihan sekali.]

Leon menghela nafas lelah, sebelum menoleh ke tengkorak itu.

"Sudah kubilang, aku masih belum yakin bisa keluar tanpa luka saat menghadapi kelompok Bonehound yang memiliki Pemimpin." ucap Leon sebelum bergerak untuk melepaskan ikatan bawaannya, "Dan jika aku terluka, aku harus berhenti berburu di hari itu."

Tengkorak hitam itu masih tidak terlihat teryakinkan

"... seperti yang telah terjadi di hari pertama." lanjutnya lagi, "Apa kau sudah lupa?"

[Ya, tentu saja aku masih ingat.] ucap Judas sambil melayang pergi, [Itu juga menyedihkan.]

Percakapan mereka berhenti disana, identik dengan hampir semua percakapan lain milik mereka sebelum yang ini. Tengkorak melayang itu tidak suka menjelaskan sesuatu yang tidak ditanyakan dengan spesifik.

Melakukan itu dengan benar sekalipun masih tidak akan selalu memberikan Leon jawaban yang lengkap atau bisa dimengerti.

Biasanya karena topiknya tidak menarik atau Juds sekedar sedang malas saja. Salah satu pertanyaan yang tidak dia dapatkan jawabannya, adalah bagaimana cara kerja tanaman bercahaya di dinding goa tempatnya berada saat ini.

Mereka akan mulai bersinar di sore hari dan terus bertambah terang sampai ke tengah malam, lalu padam di subuh hari. Perubahan ini terjadi secara konsisten padahal goa ini tidak mendapatkan pencahayaan dari luar sepanjang hari.

Bagaimana caranya mereka tahu kapan harus mulai menyala, dan kapan untuk padam?

"Huff..." Leon melihat tumpukan tulang kecil di samping tumpukan tulang besar, lalu ke satu lembar pakaian yang tergeletak di lantai batu, "Huh, berantakan."

Leon memungut celana itu, yang identik dengan yang sedang dia kenakan saat ini. Dia melihatnya sesaat sebelum meletakkannya di satu sisi goa dengan rapi.

"Aku perlu menambah stok kain milikku malam ini"

Dia perlu menduplikasikan baju dan celananya, yang akan dia lakukan dengan tidur telanjang malam ini.

Lahir di Neraka dan Surga dan BumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang