Ch. 26 - Pertukaran yang Tidak Sebanding.

8 2 0
                                    

Leon meneguk minuman di tangannya untuk mencoba menenangkan dirinya. Minuman itu terasa hambar, mungkin lebih karena kepanikannya daripada rasa sebenarnya.

Dia lalu meletakkan gelas itu kembali ke meja.

Clink.

"Bagaimana?" tanya Bartender itu dengan datar.

Leon tidak langsung menjawab dan tampak bimbang selama beberapa detik, sebelum akhirnya membuka mulutnya untuk memberikan jawaban yang jujur.

"Aku tidak bisa merasakan apapun..."

"Itu tidak aneh."

Leon meneguk gelasnya lagi, masih tidak ada rasa.

Clink.

"Berapa banyak yang perlu kubayar..." mulai Leon, tanpa menunjukkan perasaan di wajahnya, "... untuk kebebasanku?"

"Aku tidak membutuhkan berapapun yang bisa kau miliki."

Itu tidak bagus, pikir Leon sambil meneguk minumannya lagi.

Clink.

"Apa yang perlu kulakukan, untuk waktu lebih?" tanyanya lagi, keringat dingin mulai membasahi dahinya.

"Aku tidak membutuhkan apapun darimu."

Jawaban itu, terasa sedikit berbeda dibandingkan sebelumnya. Sesuatu didalamnya berhasil menyampaikan sebuah pesan kepada Leon.

"Apa... yang kau inginkan dariku?" tanya Leon lagi, hampir berbisik.

Tangan Bartender itu sedikit melambat, dan satu kelopak matanya terbuka sebagian, "Seluruh diri dan milikmu saat ini, tidak memiliki nilai bagiku."

Mata berwarna merah darah yang mengintip keluar itu memancarkan tekanan yang luar biasa kuat, yang sampai bisa dirasakan oleh seluruh ruangan tempat ini. Jika sebelumnya tidak cukup, ini berhasil mengambil perhatian semua pengunjung bar yang lain.

Sekali lagi, ruangan menjadi senyap.

"... baiklah."

Leon tidak bertanya lagi dan hanya meneguk habis minumannya. Semua jalan larinya telah tertutup. Dia tidak memiliki banyak pilihan lain.

"..."

Tangan Bartender yang sedang mengelap, melambat sekali lagi.

"Apa ini?"

Pengunjung bar lain juga ingin mengetahui apa yang sedang terjadi di depan mereka. Alur kejadian aneh ini baru saja berbelok secara tiba-tiba ke arah yang tidak terduga.

"Ini, adalah situasi sandera."

Leon telah berdiri dan mengambil satu langkah mundur, gelas yang isinya baru saja dia minum habis sedang terangkat tinggi di dalam genggamannya. Gelas kaca biasa pasti akan pecah jika jatuh dari ketinggian itu, bahkan jika tidak dibanting sekalipun.

Beberapa pengunjung paling dekat dengannya sampai berdiri dari kursi mereka dan bergerak menjauh setelah melihat itu.

"Ini pilihanmu?" tanya Bartender dengan nada yang sama, tetapi sekarang sedang memancarkan tekanan yang sangat berbeda, "Menggunakan gelas yang hampir tidak ada harganya untuk mengancamku?"

Bukannya takut, Leon malah menunjukkan senyuman percaya diri pertamanya saat mendengar kalimat terakhir itu.

"Benar, karena seperti yang kau baru saja katakan," tangannya yang bebas menghilang dibalik jubahnya, "Gelas ini 'hampir' tidak ada harganya."

"... lalu?" tanya Bartender itu, kehilangan sedikit tekanannya.

"Aku tidak memiliki nilai!" jawab Leon dengan keras, membuatnya ucapan berikutnya menjadi bisa terdengar oleh seluruh isi bar saat ini, "Setidaknya di matamu!"

Lahir di Neraka dan Surga dan BumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang