Ch. 50 - Jawaban yang Tidak Memuaskan.

8 2 0
                                    

Leon melihat orang-orang di depannya satu per satu, membalas tatapan mereka semua selama satu detik penuh sebelum pindah ke yang berikutnya dan mengulang itu lagi.

Lalu akhirnya, tatapannya menetap di Shima.

"Pertanyaan ini adalah untukmu."

Shima merasa bingung sesaat, tetapi akhirnya siap ditanya. Dia mengangukkan kepala untuk menandakan itu.

"Kau sudah mendapatkan informasi dari keempat gerbang, dan masih mengingatnya dengan jelas?" mulai Leon, tanpa emosi, "Dari tengah malam kemarin, tentang kereta dan kelompok yang keluar dan masuk kota."

Shima berpikir sejenak, sebelum mengangukkan kepalanya, "Ya, aku sudah meminta informasi itu secara spesifik. Setidaknya jika mengatahui ke arah mana kereta ini pergi, kita bisa mulai mengejar dari sana." dia lalu menggelengkan kepalanya, "Tetapi tidak ada laporan tiga kereta yang hilang. Ini juga yang menjadi alasan penjagaan dinding dan Pusat Teleportasi kota menjadi ketat."

"Karena bukti itu menunjukkan bahwa pencurinya masih ada di dalam kota."

Hiro dan Slithroat menganggukkan kepala mereka, karena mereka juga mengetahui informasi ini.

Tamaki gagal melarikan diri juga karena peningkatan sekuritas ini.

"Baiklah." ucap Leon, "Bagaimana dengan kelompok keluar dari kota yang hanya memiliki satu kereta, diantara tengah malam dan subuh?"

"Walau sedikit aneh, kereta yang keluar dari kota di jam itu bukan tidak pernah terjadi..." Shima mencoba mengingat dan menemukan informasi ini sangat buram di kepalanya, "Ya, ada yang sesuai deskripsi itu... beberapa bahkan..."

Mungkin karena dia terpusat dengan deskripsi 'tiga kereta yang membawa barang-barang hiasan berharga di dalamnya' yang hilang, informasi lain yang tidak sesuai menjadi sekedar dia baca sekilas.

Dia tidak bisa mengingat dengan jelas tanpa memeriksa ulang.

"Apakah ada pendatang baru dari luar kota dalam jangka waktu yang sama?" lanjut Leon tanpa mempermasalahkan itu.

Shima mengingat-ingat dan sekali lagi, menemukan ternyata, "Ya, memang ada."

"Meninggalkan itu, kembali ke kereta yang keluar kota," Leon mengangkat tangannya, "Apakah penjaga gerbang kota memeriksa ke dalam?"

"Ya, selalu. Ini prosedur biasa jika yang keluar dan masuk kota membawa kereta besar."

"Berapa orang yang memeriksanya?"

"Dua penjaga masuk ke dalam, dengan sisanya berjaga diluar..."

Semua yang mendengar tanya-jawab ini menyadari di kepala mereka mulai muncul sebuah gambaran yang terbentuk dari potongan demi potongan.

Shima memejamkan matanya, berusaha mengingat data yang diterimanya, "Di dalam kereta-kereta tunggal itu hanya ada barang-barang dari logam murah saja, bahkan tidak berharga," dia mengingat komentar penjaga lain, "Sepertinya hanya bernilai untuk dilebur saja."

Leon memejamkan matanya, "Dan ini semua adalah laporan yang sama dari semua kelompok dua orang yang memeriksa kereta-kereta itu?"

Shima membuka matanya kembali, dengan lebih lebar dari biasanya, "... ya."

"Diantara kelompok kereta-kereta yang keluar dari dua gerbang kota, selalu ada satu orang yang masuk ke kota sendirian saja."

Shima mendengar kalimat yang sudah bukan sebuah pertanyaan itu lagi dan berhenti mencoba mengingat. Dia berdiri dan berjalan ke tempatnya meletakkan pakaian pelindungnya, mengambil beberapa lembar kertas yang dia simpan disana.

Lahir di Neraka dan Surga dan BumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang