Ch. 89 - Rencana Terdekat, Rencana Masa Depan.

6 2 0
                                    

Mitsumi sedang berusaha melihat-lihat ke semua arah selain di depannya dengan ekspresi yang khawatir. Dia menjadi bisa meneliti ruangan tempatnya berada saat ini dengan lebih jelas.

Tempat ini terlihat dan terasa terlalu sederhana sebagai Ruangan Ketua Guild.

"..."

Mitsumi benar-benar berharap Ketua Guildnya yang sedang duduk di sisi lain meja itu bisa berhenti melihat ke arahnya dengan sangat serius. Dia merasa sangat kecil di hadapannya saat ini.

Satu-satunya alasan dia masih belum mulai menangis adalah karena adanya yang mengambil sebagian perhatian tersebut darinya. Dia melirik kesampingnya, melihat pemuda berambut coklat yang sedang duduk disana.

Jika dia tidak salah ingat, pemuda itu seharusnya adalah anggota Kelompok Patroli. Dibandingkan dengan dirinya saat ini, pemuda itu terlihat sangat tenang.

"Orang terakhir telah sampai."

Mitsumi langsung melihat ke arah Leon yang sedang berdiri disamping jendela ruangan ini. Perhatiannya kemudian bergerak dari luar jendela ke arah pintu masuk ruangan ini.

Creak...

"Maaf... ada masalah kecil dengan jadwal patroli siang ini..."

Pemuda bertelinga serigala itu menutup pintu dibelakangnya kembali sebelum berjalan masuk ke ruangan. Dia berdiri dengan canggung selama beberapa detik sebelum mengambil satu-satunya kursi yang tersisa, dan duduk disamping pemuda berambut coklat.

Busur di punggungnya hampir tersangkut di kursi duduk tersebut, yang kemudian dia lepas dan letakkan di pangkuannya.

"Awa..."

Mitsumi melihat empat orang lain di ruangannya saat ini dan merasa sangat aneh. Melihat Ketua Guild, Ketua Kelompok Patroli, dan Leon di pertemuan ini membuatnya terasa akan sangat penting.

Kenapa dia ada disini juga sekarang? Ini terasa tidak wajar.

Setidaknya dia tidak sendirian melihat pemuda berambut coklat disampingnya saat ini...

...

Leon melihat tiga orang yang telah dia panggil untuk bertemu di Ruang Ketua Guild saat ini satu per satu, lalu mengangukkan kepalanya.

"Melihat kalian semua sudah ada disini, aku akan mengangkat poin pertama pertemuan ini." Leon tiba-tiba menarik keluar sebuah papan tulis dari bawah meja, yang ternyata sudah ditempeli dengan sebuah peta, "Kita akan membutuhkan beberapa jalur patroli baru untuk mengawasi ladang tanaman obat baru yang ada di luar dinding Markas."

Leon menunjuk ke satu bagian peta, yang sangat dekat dengan gambar Markas mereka. Kotak coklat yang menandakan lokasi ladang tersebut terlihat cukup besar ketika dibandingkan dengan ukuran Markas mereka.

Dia juga melihat reaksi Mitsumi saat melihat area yang dia tunjuk itu, dan menyadari apa yang salah. Dia lupa menjelaskan berapa besar ukuran ladang yang dia akan buat untuk Haven Guild mereka.

Sepertinya ukurannya berada diluar dugaannya.

"Dengan ukuran ini, kita akan bisa menanam beberapa kelompok tanaman obat secara bersamaan, yang waktu panennya bisa berikan jeda antara satu dan yang lain. Dengan demikian, setiap produksi obat-obatan kita akan bisa menggunakan bahan dengan kualitas paling tinggi yang bisa kita buat. Menurut perhitunganku, kita akan membutuhkan beberapa belas orang diawal, dan beberapa puluh lagi untuk mengurusinya di masa depan...."

Leon terus menjelaskan rencana pembangunan lahan ini dengan suara yang jelas dan kecepatan yang mudah diikuti. Semua informasi yang dia sampaikan berhasil dicerna oleh semua pendengarnya dengan sangat mudah.

Lahir di Neraka dan Surga dan BumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang