Ch. 53 - Pertemuan Takdir Ketiga.

9 2 0
                                    

Jason menepuk perutnya beberapa kali, yang menghasilkan suara benturan keras seperti seorang ahli besi yang sedang memalu mahakarya berikutnya.

"Yang mengurus prosedurnya melakukan beberapa kesalahan dan menjadi memakan waktu. Apakah dia masih baru...?" Jason menggumamkan kalimat terakhirnya, menoleh ke arah resepsionis yang dimaksud.

Pegawai itu ternyata masih menundukkan kepalanya berulang kali untuk meminta maaf di kejauhan.

"Apa yang terjadi padanya?" tanya Leon.

"Entahlah?" Jason menggelengkan kepalanya, "Dia sudah bergerak aneh saat aku baru sampai ke depannya, yang menjadi semakin parah disetiap kali dia melakukan kesalahan baru..." dia tersenyum canggung, jarinya menggaruk pipi dengan ringan, "Aku juga tidak bisa kesal setelah melihatnya mulai menangis di beberapa kesalahan terakhir."

"Hum..."

"Apakah aku begitu menakutkan?"

Leon menurunkan pandangannya sedikit dan melihat tubuh pria besar di depannya. Ternyata bulu lebatnya hanya tumbuh di kepala, leher, dan akhirnya berhenti di pundaknya.

Dada, perut, dan sepanjang lengan hanya menunjukkan otot dan kulit saja, seperti milik manusia biasa. Seharusnya dibawah perut sampai ujung kakinya kembali berbulu seperti sapi lagi tapi itu tidak Leon ketahui dengan pasti, melihat Jason masih mengenakan celana panjangnya.

Semua itu menyebabkan Jason menjadi terlihat lebih mendekati sebuah patung besar yang megah daripada makhluk hidup biasa seperti semua pekerja di tempat ini.

"Aku tidak bertanya sebelumnya, tapi..." Leon kembali menatap Jason, "Apa yang terjadi dengan bajumu?"

Jason sedang telanjang dada. Ini yang membuat hampir semua orang di tempat ini terus melirik ke arahnya. Tubuh besar berotot miliknya membuatnya menjadi sebuah pemandangan berjalan.

"Aku lupa melepaskan bajuku saat tidur semalam. Sepertinya aku tidak sengaja merenggangkan tubuh terlalu bebas disaat itu..." tebak Jason, yang tidak sadar di waktu itu, "Aku juga tidak memiliki baju ganti."

Mencari baju baru yang seukuran Minotaur seperti Jason akan memakan waktu dan mengingat mereka sudah berencana untuk pulang hari ini, akan menjadi sia-sia pada akhirnya juga.

Leon masih mengagumi kualitas celana yang ternyata terbuat jauh lebih tangguh dari baju yang menjadi korban ototnya.

"Yah, itulah..." Jason melihat ke kiri dan kanan beberapa kali, sebelum akhirnya menatap pemuda di depannya dengan serius, "... Leon."

"Ya?"

"Apa jawabanmu?"

Leon mengatupkan mulutnya dengan rapat setelah mendengar itu, karena dia langsung tahu apa yang raksasa itu maksud. Ini mengenai pertanyaan yang ditanyakan kepadanya pagi ini.

Tepatnya, sebuah tawaran.

"Apakah kau benar-benar tidak ingin ikut dengan kami?"

"..."

Leon berpikir lagi. Dia telah mengatakan tidak di kesempatan pertama tetapi setelah ditanyai sekali lagi, jawabannya adalah meminta waktu untuk berpikir dulu.

Dan dia telah mempertimbangkannya dengan cukup keras selama beberapa jam terakhir.

Dia menoleh ke Yukito, sebelum kembali menatap Jason, "Apakah ini ide dia?"

Jason menganggukkan kepalanya, "Ya, memang Yukito yang mengangkat kemungkinan untuk merekrutmu." matanya menjadi semakin serius, "Kau sangat cerdas, Leon. Bos selalu membutuhkan orang sepertimu disisinya, dan seandainya kau tidak diterima olehnya sekalipun..."

Lahir di Neraka dan Surga dan BumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang