Ch. 142 - Siapakah Dia?

6 0 0
                                    

Pemuda berambut putih terbaring tidak sadarkan diri di atas ranjang sederhana, perban putih yang sedikit dibasahi darah menutupi hamipr seluruh permukaan tubuhnya yang bisa terlihat. Dadanya sedang naik dan turun dengan pelan, menunjukkan nafas lemahnya saat ini.

Dia sedang berada dalam kondisi koma, sesuatu yang telah berlangsung selama tiga hari terakhir.

Berbagai jenis mesin yang sangat mutahir bisa terlihat sedang terpasang ke tubuhnya, beberapa untuk menunjukkan kondisi vitalnya secara terus-menerus dan sisanya untuk memastikan semua angka dan grafik tersebut tidak akan memburuk lagi.

Orang-orang yang mengunjunginya telah menembus angka seratus dengan mudah, sebagian besar hanya mampu mengunjungi satu kali saja setelah melihat kondisinya yang luar biasa buruk itu. Mereka datang dan pergi, semua kecuali satu orang yang menolak untuk meninggalkannya dari awal.

Orang yang sama itu masih menolak untuk beristirahat sejak pemuda itu sampai di ruangan ini, menghabiskan pagi dan malamnya untuk mengawasi dan mengurusi setiap kebutuhannya.

Orang dengan rambut hitam panjang, dan kabut hitam yang menyembunyikan wajahnya.

Dia hanya duduk diam saja disamping ranjang, perhatiannya tidak pernah bergerak dari wajah pemuda di depannya. Ini adalah posisi yang dia ambil selama tidak membersihkan luka, mengganti perban, atau sesuatu untuk membantu pemuda di depannya.

Dia terlihat seperti patung yang sedang berkabung.

"Apa...?"

Pemuda dengan wajah identik melihat semua itu dari sisi lain ranjang, kerutan yang dalam menghiasi dahinya. Dia terlihat kebingungan.

Dia terlihat tersesat.

...

Leon tahu dimana dirinya sedang berada saat ini.

Tempat ini adalah salah satu bangunan rahasia yang dia miliki, yang biasanya dia gunakan sebagai tempat beristirahat atau untuk bersembunyi selama beberapa waktu. Hanya keluarga dan teman-teman terdekatnya saja yang mengetahui cara untuk masuk ke tempat ini tanpa mengaktifkan alarm dan perangkap yang ada disini.

Dia tahu kapan hal di depannya ini telah terjadi.

Ini adalah akibat dari pilihannya untuk menjadi umpan di salah satu pertarungan terbesarnya. Dia masih bisa mengingat peluru dan ledakan granat yang berhasil mengenainya dengan jelas, setidaknya beberapa yang pertama. Dia terlalu sibuk mencoba bertahan hidup untuk mengingat belasan berikutnya.

Dan dia langsung jatuh kedalam kondisi koma setelah semuanya selesai, yang membuatnya tidak memiliki pengalaman langsung untuk apa yang terjadi setelahnya. Dia mendengar keluarganya berhasil menghancurkan semua sisa organisasi di hutan itu dan menyelamatkan pasangan kakak-adik dari sana, tetapi tidak banyak selain informasi itu.

Jadi situasinya saat ini sangatlah aneh.

Bagaimana caranya dia bisa melihat dirinya sendiri terbaring tidak sadarkan diri saat ini?

Kenapa dia ada disini?

Dan siapa orang yang sedang duduk disamping ranjangnya itu-?

Crack!

"Agh?!"

Leon memegang kepalanya yang baru saja menerima rasa sakit menusuk selama sekejap, dan menjadi sedikit panik setelah menyadari perubahan yang terjadi disekitarnya. Dia sampai perlu menggosok matanya beberapa kali untuk memastikan retakan di dinding yang sedang dia lihat itu bukanlah dari masalah penglihatannya.

Dia melihat itu, lalu mengembalikan perhatiannya kepada... orang misterius di depannya itu.

Setelah mencoba mengingat detil dari misi penyelamatan yang menyebabkan kondisi koma di depannya ini, Leon mulai menyadari banyak keganjilan. Beberapa bagian dari ingatannya yang seharusnya sangat tajam berakhir seperti berlubang.

Lahir di Neraka dan Surga dan BumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang