Ch. 28 - Rencana yang Berubah.

10 2 0
                                    

"Tuan? Kenapa anda datang kesini?"

Yukito adalah Rank 2 tipe humanoid dan beast, Rabbit-folk Scout. Seseorang yang melihatnya dari kejauhan akan mengira dia memiliki tubuh yang cukup tinggi, tetapi itu tidak benar. Telinga kelinci besar yang selalu berdiri tegap miliknya lah yang membuatnya terlihat setinggi itu.

Baju lengan panjang hitam dan celana panjang berwarna sama yang rapi, perawakannya yang profesional, dan kebiasaannya untuk selalu berdiri tegap juga berhasil menyempurnakan ilusi itu.

Dan telinga putih yang keluar dari rambut hitam pendek lurusnya itu tidak mengurangi perasaan serius yang dipancarkan wajahnya.

"Aku hanya ingin menunjukkan kereta kita pada temanku!" ucap Jason sambil tertawa, sebelum meletakkan kedua tangannya di pinggangnya, "Kalian sendiri kenapa ada disini?"

Yukito menarik keluar beberapa lembar kertas tebal yang dia bawa, "Saya sedang memeriksa jumlah barang di kereta untuk terakhir kalinya, sebelum berangkat," dia menoleh ke gadis yang berdiri di samping, "Sedangkan Tamaki baru saja selesai memeriksa kondisi ketiga kereta."

Gadis itu menganggukkan kepalanya, "... semuanya dalam kondisi yang sempurna."

Tamaki adalah Rank 1 tipe humanoid dan beast, Cat-folk. Wajah gadis itu masih menunjukkan kemudaannya dengan jelas, yang menjadi lengkap dengan pakaian putih imut yang dikenakannya. Dia hanya sedikit lebih rendah dari Yukito, setelah tidak menghitung telinga panjangnya.

Pakaian putihnya yang masih sangat bersih padahal sudah dipakai setengah hari bisa menunjukkan tingkat profesional gadis itu.

"Haha! Aku tidak akan tahu cara kerja itu!" tawa Jason, "Untung aku mendengarkan saran Kakak untuk membawa kalian!"

Telinga panjang Yukito bergerak dengan aneh saat mendengar itu, "... anda menolak sampai akhir, dan baru mengiyakan perintah itu setelah Tuan Besar memaksa dengan keras, Tuan Jason."

"Pfft, siapa yang bisa mengingat detil seperti itu?" balas Jason dengan santai.

"Saya, Tuan Jason" jawab Yukito yang masih memakai ekspresi netral, walau telinganya mulai bergoyang-goyang dengan aneh, "Tuan Besar memerintahkan secara spesifik, untuk mengingat dan mengurus apa yang anda tidak ingin ingat."

"Ah, iya! Ayo kita melihat kereta yang kumaksud, Hiro!" ucap Jason, terlihat sangat ingin meninggalkan percakapan itu, "Ayo, ayo!"

Jason, Hiro, dan Yukito berjalan mendekati satu dari tiga kereta di tempat itu. Dan setelah beberapa gerakan tangan dari asisten kelinci itu, lingkaran sihir berwarna biru muncul dan hilang dari depan kereta itu.

"Ini adalah barang dagang kami!" ucap Jason dengan bangga, sambil membuka kain yang menyembunyikan bagian dalam kereta.

"Whoa?!"

Cahaya yang mengintip masuk ke dalam itu langsung memantul keluar lagi, membutakan mata Hiro sesaat. Itu sedikit mengejutkannya.

Jason sudah sedikit menunduk untuk melihat wajah Ogre itu, "Apa kau baik-baik saja?"

"Ya, tidak apa," dia lebih kaget daripada apapun, "Apa itu tadi...?"

Kalimat Hiro menjadi sampai tidak bisa terdengar di akhirnya, karena dia sudah teralihkan oleh pemandangan pertama yang memenuhi penglihatannya yang baru kembali.

Warna emas, sebuah gunungan berwarna emas.

"Apa itu... tempat lilin?"

Ya, dan gelas, dan piring, dan meja, guci, pot, patung monster...

Semuanya dari emas, beberapa bahkan dihiasi dengan batu berharga.

"Ini... semuanya?" tanya Hiro yang sekedar memastikan, "Kau- kalian hanya membawa barang hiasan mewah saja?"

Lahir di Neraka dan Surga dan BumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang