Ch. 36 - Membayar Hutang yang Tidak Ditagih.

8 2 0
                                    

Leon berjalan sambil meraba pelindung barunya, masih mengagumi kualitas pembuatannya. Walau seharusnya tidak mungkin, dia merasa bisa menggunakan pelindung tulang ini untuk menangkis serangan dari Corpsehound sekalipun.

"Tapi bagaimana tulang monster Rank 1 bisa menangkis serangan monster Rank 2?" gumamnya dengan pelan.

Leon melihat sekitarnya dan menemukan beberapa penduduk dan pejalan lain sedang berbisik sambil melihat ke arahnya, sepertinya menebak-nebak apakah dia lah pemuda berambut putih yang ada di dalam rumor.

Untungnya dia sudah meninggalkan Corpsehoundnya dibelakang. Melihat orang-orang tidak mulai melarikan diri saat melihatnya sudah membuatnya merasa jauh lebih baik dari sebelumnya.

[Dimana ini?]

Judas muncul dari dalam dada Leon, terlihat setengah sadar karena baru bangun dari tidur.

"Perjalanan menuju Bar Pemabuk kecil." jawab Leon, "Kau sedang apa dari tadi?"

[Tidur.] jawab Judas dengan mudah, [Aku tidak tahan melihat interaksimu dengan bocah kecil itu.]

"Baiklah...?" Leon menyadari satu bagian dari kalimat itu, "Bocah kecil? Bukannya dia berukuran seperti itu karena ras, bukan umur?"

Setidaknya, itu yang Leon rasakan ketika berbicara dengannya.

[Bagiku, kalian semua tidak lebih dari bocah kecil.] ucap Judas tanpa menoleh, [Kenapa kau ingin mengunjungi Douji lagi?]

Leon memerlukan sesaat untuk mencerna pertanyaan yang datang dengan tiba-tiba itu.

"Aku ingin melihat apakah tongkatku masih ada disana," Leon menepuk tas pinggangnya, sebelum melihat ke depannya lagi, "Mengingat pedangku sudah hancur, senjata cadangan akan berguna untuk sementara waktu."

Dan satu hal lain, pikir Leon yang tidak mendapatkan jawaban dari Judas. Dia sudah tidak terganggu oleh kebiasaan tengkorak itu, sudah terbiasa dengan Judas yang memotong pendek percakapan begitu saja.

Mereka akhirnya memasuki jalan yang sangat sepi, karena memang hanya ada satu bangunan saja yang terlihat masih hidup disini. Dan setelah beberapa belokan lagi, tujuannya akhirnya terlihat.

"Baiklah..." gumam Leon saat berhenti di depan Bar Pemabuk Kecil itu, sebelum mulai menyiapkan dirinya, "Baiklah!"

Leon melangkah masuk, dan langsung dihadapkan oleh pemandangan yang tidak dia duga.

[Hoho...] Judas melihat sekitarnya, [Seperti tidak pernah terjadi apa-apa.]

Atap, dinding, lantai, dan perabotan ruangan ini ternyata sudah berada dalam kondisi yang sangat baik, sempurna bahkan. Seolah tidak pernah diserang gempa lokal dari sehari yang lalu.

Leon juga menemukan bahwa bar itu sedang sangat sepi, hanya memiliki beberapa pengunjung yang sudah sangat mabuk. Setelah menyapu pandangannya selama beberapa saat, dia berhasil menemukan tongkat yang dicarinya.

Dia mulai berjalan melewati beberapa orang mabuk, melewati tongkatnya, dan sampai di alasan lainnya datang ke tempat ini saat ini. Ke hadapan pemilik bar ini.

"Halo."

Sapaan Leon itu tidak dibalas oleh Douji, yang masih melakukan gerakan identik dengan sehari yang lalu.

"Terima kasih telah tidak membuang tongkatku," lanjutnya tanpa kehilangan senyuman ramahnya, "Aku datang untuk mengambil itu kembali, dan satu hal lain..."

Leon meletakkan Undead Core terakhir yang dia miliki ke atas meja. Warna biru muda di dalam benda itu membuktikan dirinya masih berfungsi.

"Ini untuk minuman yang belum kubayar," tambahnya, "Maaf aku telah lupa kemarin."

Lahir di Neraka dan Surga dan BumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang