Ch. 145 - Bayaran yang Murah.

6 0 0
                                    

Leon cukup yakin diantara semua notifikasi Level Up yang muncul di depannya, dia sempat melihat beberapa yang menandakan Level Up Kemampuannya juga, yang sekarang sudah terkubur diantara puluhan layar notifikasi lain.

Dia juga melihat ketiga temannya seperti sedang teralihkan oleh udara kosong di depan mereka, seharusnya sedang mendapatkan rentetan notifikasi yang sama dengannya. Sepertinya mengalahkan Monster Bos Rank 4 juga masih membiarkan orang-orang Rank 3 seperti mereka untuk melakukan Level Up secara beruntun.

Padahal hadiah ini sudah dibagi ke empat orang berbeda, bahkan mungkin dibagi lima bagian.

Dia menjadi tidak terlalu yakin setelah melihat Gensou hanya berjalan dengan santai tanpa teralihkan, berbeda dengan tiga yang lain saat ini.

"Hah..."

Setelah menghilangkan layar-layar tersebut, mereka berempat kemudian langsung jatuh terduduk di tanah secara bersamaan. Sepertinya semua rasa lelah yang terkumpul selama pertarungan sebelumnya langsung datang dan menghantam secara bersamaan, tanda bahwa tubuh mereka telah menyadari pertarungan ini memang sudah berakhir.

Kesehatan, Mana, dan Stamina mereka telah terkuras cukup besar.

Leon melihat tiga temannya itu mengeluarkan botol berisikan cairan biru muda yang bersinar, yang seharusnya adalah Obat Mana Rank 3. Dia menyadari mereka hanya akan mengisi ulang Mana mereka saja menggunakan obat, membiarkan Kesehatan dan Stamina mereka untuk terisi kembali secara alami.

"Maaf. Jika bisa, aku ingin membagikan Obat Mana milikku kepada kalian, tetapi..." Leon melihat sekitarnya, tidak menemukan tas pinggang yang dia lepaskan sebelumnya, "Aku sudah menghabiskan semuanya untuk serangan terakhirku."

Sepertinya tas pinggang dan sarung pedang yang dia lepaskan sudah terhempas pergi entah kemana karena Ledakan Mana sebelumnya. Untung saja yang itu hanya tas kecil darurat berisikan banyak Obat Mana, dan bukan tas pinggang yang sedang menyimpan barang-barang penting miliknya.

Yang itu ada di ruangan pribadinyanya, di Markas Haven Guild.

"Tidak perlu terlalu kau pikirkan, dan kami mendapatkan semua ini dengan harga yang lebih murah dari biasanya." Hiro melihat botol kosong di tangannya, yang kemudian dia simpan kembali ke tas miliknya sendiri, "Dan kudengar harga obat-obat ini bisa begitu rendah adalah karena tindakan Haven Guild juga."

"... kau lagi? Berapa banyak perubahan di kota ini karena kalian?" tanya Slithroat sambil membuang botol di tangannya, membiarkannya berguling di tanah batu yang mulus, "Apa ada hal murah lain yang perlu kami ketahui?"

"Haha... pada akhirnya, itu adalah keputusan Merchant Guild sendiri." Leon berpikir sesaat, lalu menggelengkan kepalanya, "Tidak ada, kecuali jika kau ingin memakai pakaian pelindung produksi Guild kami." dia menggoyang tangannya sendiri, menunjukkan pelindung lengannya yang sedikit kotor, "Haven Speed Set seharusnya tidak akan berguna bagimu, tetapi kami bisa membuatkan pelindung yang sama dengan yang sedang kugunakan saat ini."

"Hah! Kau masih cukup sehat untuk berjualan!"

"... kau yang bertanya duluan?"

Mereka berempat mengeluarkan tawa kecil yang berlangsung selama beberapa saat, yang kemudian berhenti ketika suara tua tiba-tiba bisa terdengar di dekat mereka.

"Kenapa kalian memaksa tulang tua sepertiku untuk bekerja keras lagi."

Leon melihat Gensou yang telah berjalan ke tempat mereka beristirahat saat ini, dengan Tamaki yang masih belum kembali sadarkan diri di punggungnya.

"Aku terlalu renta untuk ini..." ucap Gensou dengan suara yang lemah, dan tua, "Anak-anak muda jaman sekarang."

"Apa maksudmu renta?" Leon melihat tubuh orang tua itu dari atas ke bawah, "Aku pernah melihatmu berlari, dan kecepatanmu hanya sedikit dibawah milik Mamoru saja." dia lalu menyadari sesuatu, "Dan itu saja karena staminamu yang terbatas. Aku cukup yakin kau bisa berlari lebih cepat dari dia jika jaraknya lebih pendek."

Lahir di Neraka dan Surga dan BumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang