Ch. 77 - Produksi Pertama Haven Guild.

8 2 0
                                    

Dinding Kota Oniyama adalah sebuah konstruksi yang tingginya bisa beradu dengan kebanyakan gedung pencakar langit di Bumi. Sebuah dinding yang lebarnya bahkan mengalahkan lebar lapangan sepak bola kebanyakan ini, ternyata juga memiliki banyak fungsi selain bekerja sebagai pelindung kota saja.

Salah satunya adalah tempat bangunan dibangun, entah itu diatas atau dibawahnya. Jika diperhatikan dengan lebih teliti, beberapa bangunan bahkan bisa terlihat seperti menggantung di bagian tengah dinding tersebut.

Hampir semua bangunan yang digunakan oleh Penjaga Kota entah itu untuk latihan, gudang senjata, atau tempat istirahat mereka, semuanya berada di dinding ini. Semuanya bisa diakses dengan berjalan kaki menggunakan tangga, atau menggunakan sejenis lift untuk naik dan turun.

Dinding kota ini sudah bekerja seperti sebuah Bagian Kota khusus yang terpisah dari seluruh sisa kota, terpisah dari lima Bagian Kota lain. Ini juga karena kebanyakan penduduk biasa tidak diperbolehkan untuk mengaksesnya.

Sedikit rumor mengatakan bahwa masih ada bangunan rahasia di dalam dinding itu, tetapi penduduk kota yang Leon temui tidak pernah ada yang memiliki bukti pasti. Ini membuatnya menjadi seperti sebuah legenda urban.

Dia juga belum mendapatkan kesempatan untuk menanyakan ini ke penjaga kota, karena dia sibuk untuk melakukan hal lain yang lebih penting saat mengunjungi mereka.

Hal itu adalah, menyiapkan pertemuannya untuk menjual set pelindung tulang buatan Hisui.

Pertemuan tersebut saat ini sedang berlangsung di satu bangunan khusus, yang ada di dasar Dinding Kota sekaligus paling dekat dengan Gerbang Selatan Kota. Bangunan yang mendapatkan julukan Peti Awan diantara semua Penjaga Kota.

"Apa kau ingin minuman, atau...?"

"Ah, tidak untukku. Tentu saja jika kau ingin, tidak perlu memikirkanku."

"Aku juga tidak perlu."

"Kalau begitu aku saja yang akan minum..."

"Goma!"

Leon duduk di kursinya sambil tersenyum, melihat Shima di seberangnya menegur Goma yang berjalan untuk mengambil minuman untuknya sendiri. Setidaknya saat ini, suasana sama sekali tidak tegang.

"Maaf, kelakuannya itu..." Shima mengusap wajahnya dengan ekspresi lelah, "Sulit sekali untuk diajari."

"Aku tidak akan mempermasalahkan itu." Leon menggelengkan kepalanya, lalu menunjukkan ekspresi pengertian, "Tetaplah tegar, Shima."

Ruangan besar tempat mereka melakukan pertemuan saat ini terlihat sangat sederhana, terlalu sederhana bahkan. Jumlah perabotan di ruangan ini, jika tidak menghitung meja dan kursi yang mereka bawa dari luar dan sedang gunakan saat ini, hanyalah dua saja.

Satu adalah lemari raksasa hampir tiga kali lipat tinggi Leon, yang laci terbawahnya sedang dibuka oleh Goma. Dengan yang lain adalah sebuah sofa yang lebarnya hampir sama dengan tinggi perabotan pertama. Sebuah selimut raksasa sedang menutupi gunungan besar misterius di atas sofa itu.

Kebetulan, lebar sofa itu adalah separuh lebar ruangan persegi ini.

"Ini dia!"

Goma membawa dan meletakkan tiga gelas putih yang terisi penuh cairan hijau, bersama teko yang masih mengeluarkan asap di atas meja. Dia lalu mengambil satu gelas dan kembali duduk di kursinya.

Leon dan Shima melihat penjaga itu minum dengan ekspresi puas sebelum bertukar tatapan sesaat, lalu masing-masing mengambil satu gelas juga.

"Ini bukan simpanan Ketua, bukan?" tanya Shima sambil memeriksa minumannya.

Lahir di Neraka dan Surga dan BumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang