Ch. 12 - Waktu yang Habis Terlalu Cepat.

9 2 0
                                    

Walau berada di tingkat Rank 2 yang sama, kekuatan fisik Hellhound melampaui milik Corpsehound dengan sangat mudah.

Leon bisa mengingat sensasi benturan yang dia rasakan ketika menangkis serangan Hellhound di pertarungannya dulu. Dia merasa seperti baru ditabrak oleh sebuah mobil berukuran sedang.

Jadi, dia tahu Corpsehound yang sedang dihadapinya saat ini memang jauh lebih lemah. Karena sensasi yang dia rasakan ketika melakukan pertukaran yang sama, adalah seperti ditabrak oleh sebuah sepeda motor besar.

Lebih lemah, tetapi masih tetap merupakan pengalaman yang menyakitkan.

Dan sepeda motor ini bisa memperbaiki dirinya sendiri secara terus-menerus, membuatnya hampir tidak bisa dihancurkan dengan cara biasa.

"Tentu saja, kembali ke awal."

Leon melihat luka terakhir di wajah Corpsehound itu menghilang tanpa meninggalkan bekas sedikitpun. Dia kemudian menoleh ke tongkat rusak yang terbaring di samping anjing itu, sebelum mengembalikan perhatian penuh kepada lawannya.

Tangannya menggenggam gagang pedang di pinggangnya dan mulai menariknya keluar dengan pelan, dengan enggan.

"Baiklah..."

Pedang itu akhirnya menunjukkan wujudnya secara penuh dari sarungnya. Penuh debu, darah kering, dan banyak retakan kecil di permukaan mata pedangnya. Lebih banyak bagian usang dibandingkan bersih.

Menangkis menggunakan senjata ini sepertinya akan mendapatkan hasil yang sama dengan jika dia menggunakan tongkat retak di samping lawannya itu saat ini.

Tetapi ini masih lebih baik daripada bertarung menggunakan tangan kosong.

"Grr...!"

[Haha, sangat aneh!] tawa tengkorak hitam terdengar dari atas, [Dia terlihat marah!]

Leon tidak memiliki banyak waktu untuk berpikir, jadi dia menyiapkan diri dengan menarik mundur senjatanya. Posisi berdiri barunya ini membuatnya menyembunyikan pedangnya dibelakang tubuhnya.

Ini supaya dia tidak menggunakan senjata babak belur itu untuk menangkis serangan tanpa dia sadari.

"Ayo!"

Gerakan pertama di ronde kedua dimulai oleh Leon, yang langsung mengambil langkah cepat untuk mengurangi jarak diantara mereka berdua. Dia menunggu reaksi lawannya untuk serangan palsunya ini, dimana dia akan meluncurkan serangan sebenarnya setelahnya.

Dia menunggu, dan reaksi itu berakhir tidak datang.

"...?!"

Leon yang sudah terlanjur mengurangi kecepatannya untuk menghindar hanya bisa membuka matanya dengan lebar. Dia menggunakan langkah terakhirnya untuk menendang tanah lagi, tetapi semua momentum yang dia kumpulkan sebelumnya sudah terlanjur hilang.

Dia telah melewatkan kesempatan emas yang aneh dihadapannya ini.

Slash!

Leon berhasil menebas leher sasarannya dengan telak, sebelum pedangnya terhenti di titik tengah leher monster itu. Dia langsung menariknya keluar sambil meloncat mundur untuk menciptakan jarak diantara mereka sekali lagi.

Corpsehound yang telah menerima serangan itu hanya berdiri mematung di tempat, tidak memedulikan kepalanya yang mulai tergantung di sisa lehernya.

"Huh?"

Leon tidak menyangka tebasan tanpa tenaga penuhnya itu bisa seefektif yang baru saja terjadi. Pedangnya tidak terasa seperti telah memotong daging makhluk hidup. Yang dia potong memiliki tekstur yang lebih mendekati gelatin keras.

Lahir di Neraka dan Surga dan BumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang