Ch. 94 - Markas yang akan Tertelan Kobaran Api.

7 2 0
                                    

Malam hari, jauh diluar Dinding Kota Oniyama Bagian Utara.

Sepuluh sosok berjubah hitam bergerak tanpa suara dengan kecepatan yang sangat tinggi. Mereka seperti menyatu dengan kegelapan disekitar mereka dan menjadi tidak terlihat.

Mereka telah bersembunyi di Markas Lapangan Padang Mayat Hidup selama dua hari terakhir, sebelum bergerak sesuai rencana mereka di tengah malam hari ini. Tidak ada orang yang mengetahui hal ini selain orang yang membayar mereka dan diri mereka sendiri.

Pilihan untuk melakukan ini didalam kegelapan malam tanpa bulan hanya merupakan salah satu dari banyak hal yang telah mereka siapkan untuk misi ini. Mereka mengenakan jubah dengan Enchantment yang akan membuat mereka tidak terlihat oleh sihir dan Enchantment pendeteksi Rank 2 kebawah.

Mereka mengetahui akan sulit untuk mengalahkan Leon dalam pertarungan, jadi misi mereka hanyalah untuk menghancurkan sumber uang Haven Guild tanpa terdeteksi.

Masuk dan keluar, tanpa suara ataupun sihir.

"...!"

Sosok berjubah terdepan akhirnya bisa melihat sebuah dinding setinggi dua meter di kejauhan dan langsung mengangkat tangannya, membuat semua sisa kelompoknya menjadi melambat.

Mereka mulai bergerak sambil merendahkan tubuh sebisa mungkin dan berlari dengan lebih pelan, berbaur dengan goyangan dan bayangan rerumputan di lapangan.

Gerakan ini membiarkan mereka mencapai dinding itu tanpa terdeteksi, yang langsung diloncati oleh salah satu dari mereka, dengan kelompok yang tersisa langsung berhenti di tempat.

Mereka mulai menunggu dan melihat.

Tap.

Sebuah kerikil jatuh diantara mereka, baru saja dilempar dari sisi lain dinding. Mereka bersembilan langsung meloncati dinding itu juga dan mendarat di dalam wilayah Markas Haven Guild tanpa bersuara.

Waktunya untuk menyelesaikan ini, kemudian lari dan bersembunyi selama beberapa waktu.

"...!"

Langkah mereka menjadi terhenti ketika melihat pemandangan di depan mereka, yang ternyata terlihat seperti sebuah kota kecil. Bangunan-bangunan kokoh yang berjejer dengan rapi itu terlihat sangat megah.

Jumlah lampu yang menerangi tempat ini juga akan menajdi masalah jika mereka tidak berhati-hati.

Anggota mereka yang pertama meloncat perlu membangunkan kelompoknya dari lamunan tersebut, membuat mereka bisa kembali berkonsentrasi pada misi mereka lagi.

Tetapi disaat yang sama, mereka terlihat bingung dan mulai bertukar tatapan. Ini karena misi mereka adalah untuk membakar semua bangunan ditempat ini, sesuatu yang telah menjadi mustahil dilakukan dengan jumlah persediaan yang mereka bawa saat ini.

Terlalu banyak bangunan, dan jarak diantara mereka mempersulit api yang mereka akan sulut untuk menyebar dengan efisien.

Akhirnya satu sosok yang merupakan pemimpin kelompok ini mulai mengarahkan timnya.

Dia membagi mereka untuk membentuk dua tim lima orang, masing-masing akan bergerak ke dua arah yang berbeda untuk memaksimalkan area pencarian. Misi telah berubah menjadi membakar semua bangunan yang terlihat penting saja.

Masing-masing bergabung dengan tim baru mereka dan bergerak ke bayangan dua bangunan berbeda. Mereka semua saling bertukar tatapan untuk terakhir kalinya, sebelum mulai bergerak.

Empat ke kiri, dan empat ke kanan.

Tim yang dikepalai pemimpin mereka berlari tanpa bersuara dan secepat mungkin, tidak ingin berlama-lama disini. Semakin cepat mereka bisa menyelesaikan ini, maka akan semakin kecil resiko mereka ditemukan.

Lahir di Neraka dan Surga dan BumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang