Ch. 106 - Bertarung Tanpa Boleh Menyerah.

5 1 0
                                    

Kemampuan yang Natto baru saja dan mulai terus gunakan bukanlah sesuatu yang unik atau hebat, melainkan penggunaan Mana Control paling sederhana. Ini tidak lebih dari mengalirkan Mana ke senjata tanpa mengubah bentuk atau fungsinya.

Hampir semua orang yang baru belajar mengendalikan Mana mereka akan bisa melakukan hal yang sama. Kebetulan, ini adalah salah satu jenis latihan untuk meningkatkan penguasaan Kemampuan Mana Control.

Disaat yang sama, mereka tidak akan memiliki alasan untuk melakukannya diluar skenario latihan tersebut.

Kenapa? Karena teknik ini sangat tidak efisien.

Ini seperti jika seseorang ingin menghancurkan sebuah batu karang menggunakan dinamit, tetapi daripada menyulutnya dengan api, mereka malah mulai memukulkannya ke batu tersebut.

Ketika Mana murni yang melapisi senjata membentur sasarannya, ledakan yang dihasilkan akan sangat minimal dibandingkan jumlah yang terpakai.

Bahkan jika Natto memasukkan seribu poin Mana ke lapisan goloknya sekalipun dan mendaratkan serangannya, itu hanya akan sekuat dua serangan biasanya saja.

Teknik ini tidak akan bisa lebih dari sebuah gangguan kecil saja.

Boom! Boom! Boom...!

Tapi ternyata, ketika dalam pertarungan jarak dekat yang sangat sengit, setiap 'gangguan kecil' bisa menjadi perbedaan antara kemenangan dan kekalahan.

Cara paling mudah untuk melawan teknik ini adalah dengan menggunakan teknik yang sama. Ledakan kejut yang dihasilkan kedua sisi akan saling membatalkan, membuat pertukaran mereka menjadi seperti biasa kembali.

Hanya saja, Leon tidak bisa melakukan itu.

Dia sama sekali bisa melakukan Mana Control, bahkan setelah mencoba segala cara untuk mendapatkannya selama berminggu-minggu terakhir.

Jadi, ledakan-ledakan kecil yang terbentuk oleh kurang dari lima puluh poin Mana itu sudah cukup untuk merusak momentumnya.

Pertarungan ini seharusnya sudah selesai disini saja...

"Dasar monster!"

Yang baru saja meneriakkan itu, tidak lain adalah Natto.

"... sudah lama tidak ada yang memanggilku itu."

Leon menunjukkan senyuman sedih sambil memberikan tusukan pedang yang cepat, mengincar mata kiri lawan di depannya. Dia mengambil satu langkah maju disaat yang sama, meningkatkan kecepatan tusukannya satu tingkat lagi.

Natto menghindari itu di detik terakhir dengan menjatuhkan posisi bertahannya, membuat pipinya terpotong sedikit. Dari posisi canggungnya ini, dia mengayunkan goloknya ke depan.

Pemuda yang melihat serangan itu langsung menarik kembali pedangnya untuk menangkis jalur serangan senjata yang terlapisi energi biru muda itu.

Sesaat sebelum dua senjata itu bersentuhan, sesuatu melesat dan menghantam sisi golok itu.

Whoong- Clang!

Leon dan Natto mengambil satu langkah mundur bersamaan, kemudian meluncurkan serangan mereka secara bersamaan lagi.

Pedang dan golok hampir berbenturan lagi, dengan salah satunya sudah dilapisi dengan Mana lagi.

Dan sesuatu melesat ke jalur golok itu, menghadangnya.

Sebuah bola energi berwarna abu-abu.

Whoong- Clang!

Bham!

"Urgh?!"

"Hahaha!"

Leon yang tidak terpukul mundur menjadi bisa mengambil satu langkah maju dan memberikan sundulan pundak yang kuat, memecahkan posisi berdiri lawannya itu.

Lahir di Neraka dan Surga dan BumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang