Ch. 42 - Fitur Tidak Rahasia.

11 2 0
                                    

Leon telah berjalan selama satu jam sejak meninggalkan perpustakaan, yang sebagian besar waktunya dia pakai untuk berhenti dan memeriksa bangunan-bangunan unik bagian kota baru ini.

Dia bahkan menemukan diantara rumah-rumah dari tulang yang telah diproses, ternyata ada beberapa yang dibangun dari tulang-tulang yang sekedar disusun dan ditempel secara longgar saja.

Itu cukup mengagumkan.

"... aku tidak menyangka kartu ini bisa berfungsi sebagai alat tukar yang berharga."

[Ehem...]

Leon mengucapkan itu setelah menyelesaikan ceritanya pada Judas di depannya, yang ternyata melewatkan semua interaksinya dengan Hiro di perpustakaan. Dia juga sudah menceritakan beberapa rencananya kedepan, yang hanya mendapatkan jawaban tanpa semangat yang sama.

"Apakah kau sudah mengetahui tentang ini?"

[Hah?] Judas akhirnya menoleh kebelakang, perasaan bosan bisa terlihat jelas di wajah tulangnya, [Tentu saja tidak.]

Leon melihat ekspersi yang sudah menjadi wajah dasar tengkorak hitam itu dan hanya bisa menggelengkan kepalanya. Setelah semua percobaan untuk menghiburnya selama beberapa hari terakhir berakhir gagal, dia menjadi kehabisan ide.

"... hm?"

Oh, ekspresi bosan itu ternyata mulai berubah sendiri.

[Pantas saja kepalaku terus bertambah sakit...] gerutu Judas yang mulai melihat sekitarnya, [Ternyata karena sumber suara berisik sudah bertambah banyak.]

Leon memberikan perhatiannya pada pejalan-pejalan kaki yang sudah hampir memenuhi kedua sisi jalan di sekitarnya, lalu pada kereta-kereta menggunakan jalan tengah yang memang khusus untuk kendaraan seperti mereka itu.

Beberapa telah berhenti untuk menurunkan barang bawaan mereka, dengan beberapa yang lain berhenti untuk menaikkan barang ke dalamnya sebelum berangkat pergi lagi.

"Pantas saja tiba-tiba ramai..." ucap Leon yang menyadari bangunan-bangunan yang jelas bukan rumah tempat tinggal biasa, "... ternyata tempat ini tidak hanya pasar yang menjual, tetapi juga tempat menyimpan dan memproses barang mentah."

Tulang, logam, kayu... adalah barang-barang yang dijual di separuh tempat ini. Separuh yang lain sudah menutup pintu mereka setelah mendapatkan pasukan bahan mentah, yang kemudian akan mereka proses, lalu akhirnya akan dibawa pergi oleh kereta ke pasar yang berbeda.

Semua bangunan di jalan ini adalah satu dari dua kategori itu, dengan dua bangunan yang terlihat mewah sendiri sebagai pengecualian.

"Tetapi ini berarti kita tidak salah jalan, bukan?" ucap Leon dengan tidak yakin, sebelum melihat satu kereta berisikan barang-barang cantik dari tulang yang melewatinya, "... atau aku bisa mengikuti kereta-kereta ini ke tujuanku, agar pasti."

[Ya, ya... tunggu apa lagi?]

"Semoga ini tidak menjadi salah paham," harap Leon sambil mempercepat langkah kakinya, mengikuti satu kereta barang, "Tidak akan lucu jika aku ditangkap karena terlihat mencurigakan."

[Akan sangat memalukan jika sekelompok pedagang bisa menghentikanmu.]

"Aku hanya tidak ingin mendapat masalah karena hal yang sepele seperti ini."

Untung saja tempat ini dipenuhi oleh orang-orang yang sibuk dengan urusan mereka masing-masing, atau Leon akan terlihat seperti orang gila yang terus berbicara dengan udara kosong sendirian.

"Huh..." Leon menyadari kakinya menginjak sesuatu yang baru, yang membuatnya melihat ke bawah, "Tempat ini memang sangat berbeda dengan Bagian Selatan Kota..."

Lahir di Neraka dan Surga dan BumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang