Ch. 17 - Menuju Tempat yang Baru.

9 2 0
                                    

Kesunyian di udara bertahan selama beberapa detik lagi sebelum akhirnya dihancurkan oleh lima Bonehound yang menerkam lawan mereka secara bersamaan.

Tidak ada satu pun celah untuk lawannya melarikan diri atau menghindar.

"Gra-!"

Jadi, Leon meluncurkan rentetan serangannya sendiri untuk menyambut mereka. Dia meloncat di tempat, lalu tangan dan kakinya berubah menjadi buram di sekejap berikutnya

Bha-Bha-Bham!

Telapak tangan bertemu wajah, tendangan berhasil memotong sendi, dan cengkraman yang langsung mengangkat lalu membanting tubuh lawannya ke tubuh dua lawan yang lain.

Bhaaam...!

Leon kemudian melanjutkan dengan beberapa pukulan dan tendangan secepat kilat yang berhasil mengincar kaki, kepala, dan rusuk dari tubuh sasaran-sasarannya dengan jitu.

Lima tulang yang terlepas karena gerakan-gerakan ini semuanya memiliki ukiran cahaya di permukaannya. Semua itu adalah Vita, ukiran-ukiran yang menggerakkan tubuh mereka.

Tanpa ini, mereka hanyalah kumpulan tulang yang sedikit keras saja.

Tap.

Leon kembali mendarat dari tendangan terakhirnya, kakinya menyentuh tanah bersamaan dengan terbentuknya lima tumpukan tulang disekitarnya. Dia melihat ke tanah dengan tatapan yang kosong.

Pertarungannya yang baru selesai ini berakhir menjadi terlalu mudah baginya.

Ini adalah masalah.

"Hah..."

Leon telah menghabiskan satu minggu penuh di Netherworld. Gunung dan lapangan batu yang menjadi tempatnya berada sebagian besar waktu ini sama sekali tidak memiliki pengunjung lain selain dirinya.

Di beberapa hari awal, dia terlalu disibukkan oleh usaha bertahan hidupnya untuk bisa memedulikan keanehan ini. Tetapi sejak hari keempat, ini telah menjadi masalah yang tidak dia sangka akan hadapi.

Dia merasa Kesepian.

"Baiklah."

Leon meloncat ke atas satu batu besar yang berada paling dekat dengannya dan mengambil gulungan kain besar yang dia sembunyikan disana. Benda ini kemudian dia gunakan sebagai alas untuk semua hasil buruannya saat ini.

Dia bergerak dengan sangat cepat tanpa terlihat berusaha sama sekali, menggabungkan belasan tumpukan tulang disekitarnya menjadi satu tumpukan besar.

"... hup!"

Leon menciptakan beberapa ikatan longgar yang akan memastikan tulang-tulang itu tidak berakhir runtuh saat mengalami sedikit guncangan, lalu membungkusnya dengan kain dan satu ikatan terakhir.

Dia kemudian mulai berjalan pergi sambil menggenggam satu tali panjang yang membiarkan karung besar itu terseret mengikutinya.

[Lumayan.]

Judas muncul bersama suaranya dari langit, lalu berhenti di samping wajah Leon. Api biru tipis yang menyelimutinya terlihat bergoyang tanpa mengikuti arah angin disekitarnya.

[Kau sudah lebih baik dari yang kukira diawal.] ucapnya tanpa menoleh, [Tidak semua makhluk yang mendapatkan ledakan peningkatan kekuatan bisa menggunakannya dengan efisien sepertimu.]

Leon melihat langit oranye diatasnya. Pemandangan itu sudah menjadi sangat menjenuhkan di matanya.

"Ini lebih mendekati kemampuan fisik lamaku, jadi aku hanya perlu mengingat sensasinya lagi." jawabnya dengan teralihkan, sebelum dia kembali melihat ke depan, "Status."

Lahir di Neraka dan Surga dan BumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang