Ch. 31 - Pedang dengan Energi Drain.

7 2 0
                                    

[Apa yang baru saja kau coba lakukan ke Corpsehound terakhir?]

Leon terbangun dari lamunannya dan menoleh ke tengkorak di depannya, dengan perasaan kaget terlihat jelas di wajahnya, "Kau bisa melihatnya?"

[Tentu saja.] jawab Judas dengan sangat ringan.

Itu cukup hebat, mengingat Leon hanya melakukannya sebentar saja dan sebagian besar dari gerakan itu terjadi dibalik jubahnya. Judas juga berhasil melihatnya dari posisinya yang jauh diatas langit.

"Aku mencoba mengalirkan energi Drain ke senjataku, dan berakhir gagal." jawab Leon akhirnya, "Kupikir aku akan menjadi bisa melakukannya di tengah pertarungan, atau setidaknya mendapatkan sesuatu dari itu." dia lalu membuka telapak tangannya, "Drain Ball."

Whoong.

[... oh! Yang kau coba lakukan di tongkatmu kemarin, itu juga?] ingat Judas, yang melayang ke dekat Corpsehound yang masih bertubuh utuh, [Kukira kau sedang mencoba membuat Kemampuan baru.]

Leon terlihat berpikir sesaat sambil menarik keluar pedangnya, "... sebenarnya, itu tidak salah." dia mengangkat bola abu-abu di tangan kirinya, "Aku berharap bisa mengisap Mana dengan setiap serangan menggunakan senjataku."

Dia menusukkan pedangnya ke bola itu dengan perlahan, dan tidak mendapatkan reaksi apapun. Ini tidak berbeda dengan ketika dia mencoba menggunakan tongkatnya saja di goanya.

"Drain Touch terlalu terbatasi oleh jangkauan yang pendek dan menjadi sulit untuk kugunakan karenanya, sedangkan fungsi alternatif Drain Ball tidak bisa kugunakan di jarak dekat dan terlalu sulit mengenai sasarannya dari jarak yang jauh."

Ini adalah kesimpulan yang dia dapat setelah menggunakannya selama beberapa hari terakhir. Pilihannya dalam pertarungan, terutama jika menghadapi lawan yang jauh lebih kuat darinya, masih terlalu terbatas.

"Aku masih terlalu lemah."

Leon mengangkat pedangnya dan melihat pantulan sepasang mata berwarna perak yang ada di permukaan tidak sempurna pedang itu menatapnya balik.

Judas melihat itu, merenung, sebelum akhirnya menunjukkan senyuman yang sangat jahat.

[Hei.]

Leon menoleh ke arah suara itu. Dia dikejutkan oleh pemandangan Judas yang sedang berada di tengah kobaran api biru, yang perlahan-lahan mulai membentuk beberapa garis yang saling menimpa dan menyilang sampai membentuk sebuah... huruf?

Gambar misterius itu bertahan selama tiga detik lagi sebelum menghilang tanpa bekas.

[Apa kau mengingatnya?]

"Ya...?" ucap Leon dengan ragu, sebelum menjawab dengan lebih tegas, "Ya, aku sudah mengingatnya."

[Kalau begitu, buat ulang gambar itu di pedangmu.]

Leon melihat senjata yang dimaksud itu, sebelum kembali melihat ke Judas. Dia tidak memiliki alat menggambar atau tulis apapun pada dirinya saat ini.

Judas melihat ekspresi itu, lalu menambahkan [... dengan Mana.]

Leon merasa sangat aneh, dan tidak menyembunyikan perasaan itu dari wajahnya. Judas belum pernah memberikan bantuan semudah itu, apalagi tanpa diminta.

Tetapi setelah tidak bisa menemukan alasan untuk menolak, Leon akhirnya mulai mengikuti instruksi itu. Pikirannya masih mempertanyakan apa hubungan gambar itu dengan ide miliknya.

"Hmph..."

Setelah berhenti mengalirkan energi ke Drain Ballnya, dia menggerakkanya untuk melayang di atas kepalanya sebelum mulai berkonsentrasi lagi. Seluruh perhatiannya terpusat di dada dan telunjuk kirinya.

Lahir di Neraka dan Surga dan BumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang