Ch. 43 - Pengejaran yang Berakhir.

7 2 0
                                    

Jalan sudah menjadi jauh lebih sepi dibandingkan beberapa menit yang lalu, pertanda bahwa dia sudah masuk ke Bagian Selatan Kota dan hampir mencapai gerbang keluar. Dia terus mempercepat langkah kakinya tanpa mempedulikan nafasnya yang sudah sangat memburu.

"Hah... hah..."

Sosok berjubah menoleh ke belakang setelah merasakan perasaan diikutinya untuk kesekian kalinya siang ini, dan masih tidak menemukan apapun disana seperti belasan percobaan sebelumnya.

Setidaknya dia sudah bisa melihat gerbang kota...

"...?!"

Dia meloncat ke balik satu kotak tulang yang tergeletak di tepi jalan, berusaha bersembunyi sampai menahan nafasnya. Butuh beberapa detik lagi baru dia selesai mengumpulkan keberanian untuk mengintip.

Dan tentu saja, di ujung pandangannya adalah satu makhluk cebol yang sedang duduk dengan santai. Jika kulit berwarna hijaunya masih belum cukup, maka empat pisau hitam besar di tubuhnya tidak akan salah dikenali.

"Bagaimana bisa..."

Itu adalah anggota Mercenary Guild, Rank 3 humanoid, Goblin Assassin satu-satunya di kota Oniyama, Slithroat.

Dia terlihat sangat kecil ketika dibandingkan pedang besar yang sedang bersandar di samping tempat duduknya saat ini.

"..."

Sosok berjubah itu tidak menunggu lagi dan beranjak berdiri perlahan, lalu kembali berlari lagi. Hanya membutuhkan waktu sekejap saja untuknya menghilang dari jalan sepi itu.

"Hm..."

Dia baru saja memasuki satu gang yang akan membawanya ke satu area di Bagian Selatan Kota yang sangat menyesatkan, yaitu Labirin yang dibentuk oleh puluhan gang berbagai ukuran yang berantakan.

Disini, dia bisa beristirahat sebentar dan membuat rencana berikutnya-

"Akhirnya lelah juga?" suara maskulin tiba-tiba terdengar dari belakangnya.

Bham!

Kaki putih panjang mengintip keluar dari jubah sosok itu, momentumnya telah dihentikan oleh sebuah dinding yang sama sekali tidak bisa bergeming.

"Whoa! Hati-hati!"

Pendatang baru yang berhasil menyelinap ke belakangnya memperingatkankan itu dengan keras dengan satu tangan menahan tendangan ke wajahnya, dan tangan yang lain menutup matanya sendiri.

Sosok berjubah itu menarik kembali kakinya kembali, "...hm!" lalu meluncurkan tendangan dengan kaki lainnya.

Whoosh.

Serangan itu berhasil mengenai udara kosong dengan telak, karena sasaran sebelumnya telah menghilang.

"Kau tahu ini sia-sia, bukan?"

Sosok berjubah itu meloncat mundur beberapa kali untuk menambah jarak, yang ternyata dibiarkan oleh pendatang baru yang muncul di belakangnya tanpa bersuara lagi. Mereka berdua sekarang bisa melihat lawan mereka dengan jelas.

Warna kulit birunya yang sangat berbeda dibandingkan semua Red Ogre di kota ini, seorang ketua dari kelompok Mercenary yang ternama, Rank 3 tipe humanoid, Cloud Ogre Swordman. Dia tidak lain adalah Hiro.

"Lebih baik kau menyerah saja," ucapnya dengan pelan, "Tidak ada yang perlu terluka."

Kau tidak perlu terluka. Pesannya yang sangat jelas itu tidak terlewatkan oleh sosok berjubah di depannya.

"... aku tidak bisa kembali kepadanya." ucap sosok berjubah itu akhirnya.

Hiro meletakkan kedua tangannya di pinggang, sebuah gerakan sederhana yang menghasilkan sebuah gelombang tekanan yang sangat hebat.

Lahir di Neraka dan Surga dan BumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang