Ch. 131 - Pesta Meriah yang Dipenuhi Tawa, Tidak Memerlukan Dirinya.

6 0 0
                                    

Leon melemparkan pertanyaannya kepada mereka yang sedang ada bersamanya di tepi Taman Utama Markas saat ini..

"Ada apa?"

Kaki kecil tergantung dari tepi kursi yang terlalu besar untuknya, dengan gelas yang terlihat raksasa diantara kedua tangan mungilnya, dia meneguk minumannya sebelum meletakkan gelas kosongnya di meja terdekatnya.

Dia adalah Ketua Haven Guild, Hisui.

"Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih padamu." mulainya sambil melihat pesta yang sedang berlangsung saat ini, "Terima kasih telah percaya padaku. Aku sendiri masih kesulitan untuk melakukan itu."

Hisui melihat tangan kecilnya, lalu mengulurkannya ke depan. Dia melihat tangan yang telah membiarkannya membantu semua orang di dalam pemandangan yang sedang memenuhi pandangannya saat ini.

"Sepanjang hidup sendirianku aku percaya diriku tidak akan bisa mencapai apa-apa." dia tersenyum lebar, terlihat puas, "Sekarang aku bisa menghadapi Ayah dan Ibu tanpa rasa malu lagi ketika mereka kembali."

"Senang bisa membantu, Ketua."

"Haha..."

Leon melihat temannya itu selama beberapa detik lagi, sebelum menoleh ke sisi lainnya. Dia menemukan Ogre biru yang sedang melihat ke arahnya, tepatnya ke arah Hisui.

Hiro kemudian menyadari dirinya sedang menatap keras, dan berhasil menghentikannya sebelum ketahuan oleh Ketua Guild kecil itu. Dia membalas tatapan yang sedang tertuju padanya.

"Kau terlihat sedang memikirkan sesuatu. Ingin membagikannya?" tanya Leon dengan senyuman kecil, "Kau terlihat ingin membagikannya."

"Haha, apakah aku begitu transparan?" Hiro menggelengkan kepalanya, lalu tersenyum,"Tetapi aku tidak berniat bertanya atau meminta sesuatu yang penting."

"Hm?"

"Ini sangat luar biasa."

Hiro melihat pesta yang sedang berlangsung, mendengar suara tawa yang seperti tidak berhenti, dan tersenyum kecil.

"Begitu banyak orang yang bekerja sama, mengikuti arahan orang yang ingin menolong mereka tanpa alasan yang jelas, dan akhirnya berhasil menyelamatkan seluruh keluarga mereka. Ini terdengar seperti cerita yang bagus."

"Ya, tapi cerita ini belum mendapatkan akhir yang bagusnya."

"Ya..."

Leon melihat pemandangan yang sama itu, dan tidak bisa menghentikan senyuman untuk muncul di wajahnya. Dia bisa melihat semua senyuman mereka sepanjang malam tanpa bosan.

Karena itu juga, dia menjadi melewatkan kegelapan yang muncul di mata Hiro di sesaat tersebut, yang menghilang secepat datangnya juga.

"Terima kasih, Leon." ucap Hiro secara tiba-tiba, "Tentang Natto."

"Natto?"

"Pertarunganmu dengannya telah mengembalikannya seperti dulu."

Hiro meletakkan gelasnya kembali ke meja, sebelum menyentuh pedang yang bersandar disampingnya. Dia melihat itu, mengingat waktu dimana dia belum memilikinya.

Ketika dia dan dua saudaranya baru sampai ke Kota Oniyama.

"Natto adalah seseorang yang kukagumi. Kemampuan bertarungnya hanyalah satu dari banyak hal yang hebat darinya. Dia pernah menjadi sosok yang berusaha kukejar, berusaha kulampaui."

Senyuman Hiro berkurang sedikit, dan pandangannya turun ke tanah.

"Aku tidak tahu ternyata di balik senyumannya itu, dia sedang menyimpan masalah besar. Dia mengira dirinya tidak bisa bertambah kuat lagi, bahkan setelah begitu banyak cara yang dia lakukan." genggaman tinjunya menjadi sedikit lebih erat, "Dan aku terus menantangnya bertarung, tanpa mencoba memahami perasaannya itu."

Lahir di Neraka dan Surga dan BumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang