Ch. 80 - Langkah Balasan Pertama, Skak Diri Sendiri.

7 2 0
                                    

Leon baru saja melemparkan sesuatu ke wajah Ketua Gerbang Selatan Kota Oniyama secara tiba-tiba. Dia bahkan menunjukkan ekspresi puas dengan hasil tindakannya. Sedikit kelegaan bisa terlihat juga disana.

"Leon! Apa yang telah kau lakukan?!" Shima meloncat berdiri disamping pemuda itu untuk melindunginya, sebelum menyadari serangan yang ditunggunya tidak kunjung datang, "... huh?"

"Tenang saja." Leon meletakkan tangannya di pundak penjaga bingung itu, "Aku memastikan itu akan efektif."

Shima melihat tatapan itu, dan tidak sepenuhnya mengerti. Dia hanya tindakan pemuda itu telah melenyapkan semua gerakan dari Ketuanya saat ini. Dia mulai berjalan ke sofa untuk memeriksa itu.

Saat dia cukup dekat barulah dia mengenali identitas benda yang telah dilempar itu.

Sebuah bantal.

"Ketua...?"

Shima sampai ke hadapan tubuh tidak bergerak atasannya itu, dan mulai mengulurkan tangannya untuk menggeser bantal itu. Insting bertahan hidupnya lalu membuatnya mengambil satu langkah mundur tanpa dia sendiri sadari.

Dia melihat tangan besar melewati tempatnya berdiri sebelumnya, hampir saja menghantam seluruh tubuh atasnya dengan telak.

Whoosh!

Shima baru terbangun ketika menerima angin tajam yang dihasilkan sabetan tangan itu.

"Ketua..." dia mulai memanggil sekali lagi, kali ini diluar jangkauan serangan lawan bicaranya, "Kami sudah melakukan transaksi di tempat ini sesuai perintahmu..." dia melihat Oboro memutar posisi berbaringnya dan menggunakan bantal barunya untuk tidur, memunggunginya, "Apa keputusan akhir anda?"

Sepuluh detik kesunyian berlalu tanpa jawaban, sampai akhirnya Oboro mengangkat satu tangan dan melambaikannya dengan malas sebelum berhenti menghiraukan semuanya. Kali ini, dia telah benar-benar tertidur.

Pesannya menjadi jelas.

"... aku yang akan memutuskannya?"

Shima membalikkan badannya dan langsung melihat Leon, menemukannya ternyata sedang berusaha membangunkan Goma. Bawahannya itu telah kehilangan kesadarannya saat Leon melempar wajah Oboro dengan bantal.

Sepertinya hilangnya tekanan yang telah dipancarkan ketua mereka secara tiba-tiba disaat itu terjadi adalah penyebabnya.

Dia mulai berjalan kembali kesana, dan sampai bersamaan dengan pemuda itu selesai membaringkan tubuh Goma di lantai, lalu kembali berdiri.

"Apa ada masalah?" tanya Shima setelah melihat itu.

Leon menggelengkan kepalanya, "Aku bisa membangunkannya sekarang, tetapi memutuskan untuk membiarkannya tidur dulu." dia menoleh ke Shima, "Kecuali, dia perlu bangun sekarang?"

"Tidak, biarkan saja dia tidur."

"Baiklah. Apa yang ingin kau tanyakan?"

Shima menunjuk ke arah sofa, tepatnya ke benda yang sedang ada dibawah kepala Oboro.

"Bantal apa itu?"

"Bantal Tidur Nyenyak Wonderland, Model Kesembilan"

Shima menganggukkan kepalanya, lalu melanjutkan dengan, "Hwa?"

"Itu adalah nama barang itu. Cukup mahal untuk jenis barang yang tidak berguna dalam pertarungan."

Di Netherworld dimana kekuatan sangat berarti, barang yang bisa meningkatkan kekuatan seperti persenjataan, baju pelindung, maupun obat penguat sangatlah berharga. Sangat mahal.

Berarti kebalikannya juga terjadi, dimana yang tidak memenuhi kriteria itu akan menjadi lebih murah. Seperti makanan, perabotan, dan bantal tidur.

Tentu saja jika barang tersebut memiliki kualitas Rank 3 seperti yang sedang Oboro pakai untuk tidur saat ini, maka dompet yang cukup tebal milik Leon sekalipun akan tetap mendapatkan pukulan yang berarti.

Lahir di Neraka dan Surga dan BumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang