أنا أحبها ولكني أتجنبها
"Aku menyukai dia, tapi aku menghindarinya.".
.
.
.Setelah sedan hitam Bayu berhenti didepan halaman sebuah rumah bergaya Baloy, Emili langsung melangkah keluar. Matanya sesekali mencuri lirik ke arah pintu dan jendela. Memastikan jika Ibunya tidak mengintip dari balik sana.
"Emm, sebaiknya kamu cepetan pulang." Emili memaksakan tawa. "Mama Cit pasti bakal marah banget kalau sampe melihat kamu disini. Saya akan masuk. Kamu hati-hati, ya."
Bayu hanya terdiam dengan pandangan kecewa. Dan ketika gadis itu ingin berbalik pergi, barulah dia mengeluarkan suara.
"Lia." cegat Bayu. "Saya bakal hapus semua aplikasi pencari jodoh itu. Apakah kamu mau menghapusnya juga untuk saya?"
"Eh?" Emili mengedip bingung. "Sebenernya saya juga nggak terlalu sering menggunakan aplikasi itu sih. Baiklah, kalau begitu saya akan menghapusnya untuk kamu."
Bayu tersenyum tipis, "Terima kasih."
Emili ikut tersenyum dan mengangguki.
"Saya pulang dulu, ya. Selamat malam." pamit Bayu. Lalu menghidupkan mesin mobilnya kembali.
"Selamat malam." sahut Emili, sambil melambaikan tangan.
Setelah kepergian Bayu, gadis judes itu segera melangkah masuk ke rumah. Baru saja langkahnya memijaki anak tangga pertama, sebuah suara menghentikannya.
"Siapa itu, Mil?"
"Eh, Mama?" begitu Emili berbalik, terlihat Citra sudah berdiri didepannya. "Maksudnya apa, Ma?"
Citra berdecak gemas, "Itu yang nganter kamu, dia siapa? Pria itu namanya siapa? Kalau Miko sih, nggak mungkin. Seingat Mama mobilnya warna silver bukan hitam. Ayo, jawab. Jangan diem aja."
Emili meringis, "Nama pria itu Bayu, Ma. Dia adalah temen kantornya Mas Miko. Kami nggak ada apa-apa kok. Pak Bayu cuma nganterin Mili pulang aja. Disuruh Mas Miko, ehehe."
Citra menatap putrinya penuh selidik. Walau dia sebenarnya masih tidak begitu yakin dengan ucapan Emili, wanita galak itu tetap mengangguki. "Ya udah, kamu tidur sana. Besok kuliah kan?"
"Iya, Ma. Tapi siang. Paginya mau ke kantor Paman dulu. Mau ngurus pencairan dana Temilnas." sahut Emili. "Kalau gitu Mili ke kamar dulu ya, Ma. Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumusalam."
Setelahnya Emili segera melangkah kabur dari hadapan Ibunya. Gadis itu tidak mau jika lebih lama berada disana, Citra akan kembali melontarkan banyak pertanyaan kepadanya. Untuk saat ini dia ingin menenangkan diri dahulu, sebelum menceritakan semua yang dia alami selama di Lembang kepada Citra.
******
Setelah acara piknik-piknik selama dua hari kemarin, pagi ini Anna kembali disibukkan pada rutinitasnya seperti biasa. Yaitu kuliah pulang. Dilanjut tidur atau maraton drakor.
Omong-omong soal piknik— sebelum kembali ke kota, mereka kemarin menyempatkan diri dulu menggelar acara barbeque-an. Selama itu pula, suasana panggang-memanggang dihiasi dengan canda tawa dan godaan yang dilontarkan Haris dan Yoga. Serta tingkah jahil dari Arfan. Tak ketinggalan, tiga bocah bandel yang turut memeriahkan kegaduhan di siang menjelang sore itu.
Bagaimana tidak. Selepas dari Pasar, Alfi dan Anna malah pulang hanya berdua saja. Sementara Emili dan Bayu entah melipir kemana. Bahkan hingga mereka selesai berbelanja pun, keduanya tak kunjung datang. Sehingga membuat Alfi dan Anna terpaksa pulang begitu saja. Untunglah saat itu Bayu sempat menitipkan kunci mobil kepada Alfi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo, Pak Dosen
RomanceAnnara yang merupakan mahasiswi cantik dan populer di kampusnya sangat di kagumi oleh banyak pihak. Parasnya yang menawan begitu dipuja-puja semua kalangan. Kehidupannya yang terlihat sempurna tak bercelah dan bergelimang harta, membuat orang lain s...