Sejak kejadian mobil mogok di hujan deras itu, Anna memang sudah bertaubat dan tidak nekat naik mobil lagi. Sebagai gantinya dia kembali memulai rutinitasnya yang membosankan. Yaitu mengandalkan aplikasi bertema hijau. Ya, gojek. Jadi setiap hari hidupnya bertumpu pada aplikasi itu. Pergi pakai gojek, pulangnya juga pakai gojek. Kecuali jika sedang mendung dan hujan, pasti dia langsung memilih alternatif lain seperti gocar misalnya. Apalagi jika Anna menginginkan sesuatu untuk camilan ala-ala. Dia pasti akan memesan gofood lewat aplikasi itu jika Mbok Sum tidak bisa membuatkan menu yang diinginkannya.
Mau mengandalkan Mang Asep, percuma saja. Supirnya itu baru-baru ini mudik ke kampung halamannya. Menemani sang istri yang baru saja menjalani persalinan anak pertamanya. Ah, mengingat itu dia jadi turut berbahagia dengan kelahiran bayi tampan ditengah-tengah keluar kecil itu. Sosok mungil itu pasti sangat beruntung memiliki orang tua yang sangat menyayangi si bayi, tidak seperti dirinya yang ditinggal oleh Ibunya sendiri.
Anna menghembuskan napas panjang ketika gojek yang dinaikinya sudah sampai dipelataran rumah Miko. Hari ini Jum'at, jadi dia bisa menginap di rumah sang kakak sepuasnya. Lagipula Wirya sedang ada acara ke luar kota. Jadi Anna pasti akan bosan semalaman. Alhasil dia langsung kabur kesini.
Imagine: Kediaman Miko Family's
Setelah membayar gojek, Anna langsung masuk kedalam. Rumah bernuansa hijau tosca berlantai dua ini seperti biasa terlihat tenang. Pintunya terbuka setengah, membuat Anna langsung melenggang masuk dan mendapati Lina tengah asyik menggeluti drama Korea didepan TV.
"Masya Allah, Nana! Ucap salam dong! Kebiasaan banget deh, suka bikin Mbak jantungan. Mau kamu atau Mili tuh sama aja. Nggak ada sopan santunnya. Main nyelonong aja." Lina mengomel sambil tanpa sadar melempar remote ke arah Anna yang masih terus melangkahkan kaki dengan santainya. "Heh! Dibilangin ucap salam dulu, kenapa sih? Sana keluar lagi! Masuk ucap salam! Buruan!"
"Hish! Sakit tahu, Mbak!" Anna cemberut dan berbalik menuju pintu, lalu mengetuk pelan. "Iya, iya. Assalamu'alaikum Mbak Eve. Yuhu! Udah kan? Sekarang boleh masuk nggak?"
"Wa'alaikumusalam. Iya, buruan masuk. Sekarang boleh."
"Gitu aja ribet." cibir Anna.
Setelahnya dia menidurkan diri di sofa. Belum beberapa menit mengistirahatkan diri, suara Amel terdengar. Membuatnya segera bangkit was-was. Mencari tempat persembunyian. Tapi gagal, karena bocah kematian berkuncir dua itu sudah berlari ke arahnya sambil memeluk boneka sapi.
"Ante Na!" pekik Amel menggema.
Anna menghela napas malas, "Hemm?"
"Ante Na, ayo main sapi! Kemarin Mel habis beli sama Papa yang warna coklat. Tapi Mel nggak bisa dorong sendiri. Mel mau dorong sapi putih. Tante yang dorong sapi coklatnya, ya? Biar cowboi-cowboinya Mel bisa naik semua. Soalnya hari ini Woody sama Buzz mau ke sekolah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo, Pak Dosen
RomanceAnnara yang merupakan mahasiswi cantik dan populer di kampusnya sangat di kagumi oleh banyak pihak. Parasnya yang menawan begitu dipuja-puja semua kalangan. Kehidupannya yang terlihat sempurna tak bercelah dan bergelimang harta, membuat orang lain s...