61. Bodyguard Dadakan

38 7 0
                                    

Elegant Human💅

Me
SOS! SOS!

Bang Ris Ganteng
Apa sih? Gaje beut Lo

Mas Yoga Tampan
Knp dah, nih bocah? Tumben2an muncul di grup. Biasanya jga ngeread doang:(

Mbk Rina
Ada apa, Fi? Kmu knp? Panik gitu?

Mas Miko Manajer OP
Knp, Fi? Oh iya, obat lukanya Nana mna? Udh ketemu tokonya?

Arfandy Unyu
@A. Hdz Heh, Mas. Lo dmna? Lgi mampir ke Minimarket ya? Tau gitu gue ikut tdi. Gue mau beli shampo nih. Atau nggk gue nitip aja dong, wkwk

Mbk Lina
@A. Hdz Kmu nyasar, ya? Mau Mbk susulin?

Bu Celina FE
@A. Hdz Ada apa, knp, kok pd rame?

Me
Mili hbis jatuh ke danau

Mas Yoga Tampan
Nani? Affah? What? Naon? Opo? Ne? Wait, bknnya tdi Bayu nyusulin ksana? Kok bisa smpe jatoooh sih? @Bang Bayu Handsome Woy, bisa jelasin?

Nana adiknya Mas Miko
Loh, kmu serius, Fi? Skrg Mili nya dmna? Keadaannya gmna?

Me
Ini lgi dibawa Bang Bayu ke kamarnya. Dia lgi tidur, kecapekan kyknya. Udh ya, saya mau anter selimut dulu buat Mili

Mas Miko Manajer OP
Astaghfirullah, kalau gitu Mas dan yg lain nyusul ksana ya

Mas Yoga Tampan
Ya Allah, gue jga otw nyusul deh ya

Me
Okey, Mas

~~~~~~

Alfi meringis setelah membalas pesan di grup chat mereka. Pandangannya kembali mengamati nama-nama kontak adik dan ketiga Abangnya di kantor.

Haish, sejak kapan pula nama mereka malah berganti di kontaknya? Seingat Alfi, dia semalam tidak memberi nama seperti itu pada kontak mereka.

Alfi menghela, "Ya udah lah."

Lelaki itu mengedik, membiarkan saja nama kontak mereka begitu. Dia terlalu malas menggantinya. Segera saja Alfi menyimpan kembali ponselnya ke saku celana.

Mengabaikan mereka, akhirnya Alfi kembali melangkah menaiki anak tangga. Sambil menggenggam lipatan selimut tebal berwarna biru pucat di tangannya.

Begitu tiba di ambang pintu, dilihatnya Bayu baru saja selesai membaringkan Emili ke kasurnya. Gadis itu bahkan sudah berganti pakaian. Nampaknya istri penjaga villa yang menggantikannya tadi.

"Sini, Fi, selimutnya." Bayu melirik sejenak. "Bye the way, makasih ya."

"Eh, iya, Bang." sahut Alfi mengangguki. Lalu menyurungkan selimut di tangannya ke arah pria matang itu. "Kalau gitu gue ke toko obat dulu, ya. Tadi Nana sempat jatuh ke lubang dan kakinya luka. Takutnya nanti infeksi kalau nggak segera di obatin."

Bayu menoleh kaget, "Loh, kok dua persepupuan ini bisa dapet musibah bareng gini sih? Kebetulan banget."

Alfi hanya mengedik. Baru saja lelaki itu hendak berbalik pergi, namun urung karena teringat sesuatu. Kali ini dia kembali menatap Bayu dengan raut serius.

Hallo, Pak DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang