☘️☘️☘️
"Mbak kamu enggak apa-apa kan?"
Ditanyai begitu oleh Luna, Bening yang hampir masuk ke dalam mobilnya pun menengok dan tersenyum. "Enggak apa-apa kok."
"Sorry aku nanya, Mbak lagi kepikiran sesuatu ya? Dari tadi siang kok tiba-tiba diem?"
"Tadi pas makan manis, aku tiba-tiba sakit gigi."
"Oalah! Aku kira Mbak kenapa."
Bening meringis. "Enggak tahu kenapa, linu banget nih. Makanya aku enggak banyak bicara. Maaf ya?"
"Enggak apa-apa."
"Kalau gitu aku pulang duluan ya Lun. Kamu hati-hati di jalan. Assalamualaikum."
"Wa'alaikumssalam."
Bening pun segera masuk, menyimpan barang-barangnya di mobil lalu melajukan si roda empat itu dalam hening. Di depan rumahnya, ia mendapati kendaraan lain yang sudah terparkir. Bening tahu betul kalau itu milik Fifah.
"Baru pulang? Ternyata malam banget ya? Jam sembilan loh ini."
"Kamu mau nginep?" tanya Bening sembari memegangi pipinya.
"Yoi, kenapa sih kamu pegangin pipi kayak gitu? Mau sok imut?"
"Ih! Aku sakit gigi tahu!"
"Ya ampun! Tuh kan aku bilang apa? Jangan makan-makanan manis terus. Ayo masuk ke dalam."
Bening menurut dan mengikuti langkah kaki Fifah. Wanita itu pasti sudah merasa bahwa, rumah ini adalah rumahnya sendiri. Melihat bagaimana dia nampak sangat luwes menekan pasword, membuka pintu dan menyimpan tas dengan sangat natural.
Bening mengembuskan napas kasar lalu meringkuk di sofa
"Kalau malam ini belum sembuh, besok aja kita ke dokter gigi."
"Hm."
"Ijin dulu ke atasan kamu."
"Kalau ijin full seharian kayaknya enggak bisa deh. Kan baru aja seminggu masuk, paling ijin datang telat."
"Emang kamu kuat buat kerja?"
Bening melirik pada Fifah. "Kuat kok, habis mau gimana lagi? Setengah hari ini aku aja bisa maksain."
"Yaudah, terserah kamu aja. Mau makan malam?"
"No, gak mood. Aku mau bersih-bersih terus tidur aja."
"Kalau gitu, biarin barang-barang kamu di sini. Aku yang beresin. Aku juga buat janji dulu sama dokter giginya."
"Emang ada yang masih bisa dihubungin jam segini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
NIKAH YUK!
Romance"Nikah yuk?" Bagaimana jadinya kalau orang yang baru kamu temui sebanyak dua kali tiba-tiba mengajukan ajakan pernikahan? Apakah kamu akan menerimanya? Atau justru kamu menolaknya? "Mas Garda ... gila ya?" Atau justru, jawabanmu sama seperti jawaba...