NIKAH YUK 0.2

2.1K 204 11
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


☘️💐☘️


"Saya akan temui Mama kamu beberapa waktu ke depan ya? Dan ... saya enggak ilfil sama semua perlakuan kamu yang dibuat-buat ini."

Bening mengangkat makanan yang ada di tangannya dan melempar tepat ke arah Garda lalu mendarat dengan sempurna di hidung lelaki itu.

Kini mereka menjadi perhatian penghujung restoran.

"Ja-jangan datang ya! Orang enggak mau!" Suaranya semakin tergagap karena bingung dan malu. "Jangan sok kegantengan, tadi cuma bercandaan, mana mungkin cewek kayak saya mau nikah sama cowok kayak kamu, enggak level."

"Heh! Kamu enggak tahu sopan santun ya Fifah?" tanya Ayu.

"Enggak, emang kenapa? Pokoknya jangan datang ke rumah Mama. Saya enggak mau." Lalu Bening pun menatap Garda selama beberapa detik sebelum kemudian buru-buru pergi menjauh.

Laki-laki itu aneh.

Kenapa dia malah ingin melangkah ke tahap yang lebih serius sih?

Di tengah-tengah heningnya ruangan, suara tawa membuat Bening kembali berbalik. Sekali lagi, ia menemui sosok Garda yang sedang terkekeh-kekeh, fiks, cowok ini memang tidak waras.

Tak mempedulikan, Bening sekarang benar-benar memutuskan untuk keluar dari restoran dan kembali ke mobil.

"Gimana-gimana?" tanya Fifah yang memperhatikan Bening, sang sahabat tengah menyusut tangannya yang kotor dengan tisu.

"Itu orang fiks sih enggak bener."

"Emang apa?"

"Ganteng emang, stylenya tuh bagus, wangi, rambutnya shining, tawanya sampai mata—"

"Stop, aku enggak mau denger masalah fisiknya. Jadi dia enggak bener kenapa?"

"Setelah aku berpenampilan kayak gini, bertingkah laku prik banget dan alay bin aneh, dia masih mau datang ke rumah nemuin Tante Rika. Alias Mama kamu."

"Hah?" Fifah panik sendiri. "Terus sekarang gimana?"

"Ya gak gimana-gimana, aku lempar makanan ke wajahnya sambil nolak dia mentah-mentah. Kakaknya aja sampai marah, mana mungkin dia ngasih restu dan mana mungkin Mas Garda bakalan datang ke rumah kamu nantinya."

"Beneran?"

"Iyalah beneran, aku yakin 100 persen loh ini. Jadi mana dua juta-nya? Cash aja."

Fifah memutar bola mata. "Nih."

"Nah gitu dong, lagian kan bagi kamu uang segini cuma recehan." Bening buru-buru mengambil lembaran-lembaran merah itu sebelum memasukannya ke dalam tas. "Makasih ya, senang bekerja dengan Anda."

"Halah."

"Ayo cepetan balik sekarang, aku malu tahu pakai baju kayak gini. Dan takutnya Mas Garda nyusulin ke parkiran."

NIKAH YUK!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang