Nikah, Yuk! 2.6

1K 122 19
                                    


~~••~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~••~~

Usai makan siang, Garda memutuskan untuk menunggu Bening di sofa ruang tamu, tak lama setelah itu, tak sadar bahwa, Garda ternyata sudah lelap di alam mimpi. Entah berapa lama, karena ketika matanya terbuka, Garda menemui Bening tengah berada tepat di depan wajahnya dengan ekspresi yang nampak sangat kaget.

"Mas?"

"Ya?" Garda masih mempertahankan posisi begitu juga dengan Bening, yang saat itu tengah sedikit menunduk mendekat ke arah wajahnya. "Kamu udah pulang sejak tadi, Nuansa?"

Bening hampir saja berdiri kala Garda mencekal lengannya. Membuat lagi, untuk sesaat, bola mata wanita itu memenuh. "Ba-baru aja pulang kok Mas."

Sembari mendudukan diri, Garda menarik Bening untuk menempati sisi sofa kosong. "Begitu."

Jawaban pendek tersebut disertakan dengan Garda yang masih menahan tangannya. Bening jadi semakin kikuk.

"Semua lancar? Kamu bisa kan?"

"Alhamdulillah, lancar kok. Semoga aja aku ada panggilan kerja dalam waktu dekat."

"Saya harus nyiapin pengganti kamu di kafe," gumam Garda.

"Kalau gitu Bening mau bersih-bersih dulu." Bening mencoba berdiri, memberontak lembut dari pegangan Garda. Dan beruntung sekali, lelaki itu tak menahan lagi sehingga Bening bisa buru-buru beranjak ke kamar untuk menyembunyikan wajah malu. Meski nampak Garda tidak mempermasalahkan hal tersebut tapi tetap saja bagi Bening pribadi, kejadian tadi sangat amat mencoreng harga diri.

Ya kalau dipikir memang salah Garda sendiri, siapa suruh bahkan di saat terlelap saja, wajah lelaki itu masih enak untuk dipandang. Membuat Bening tergelitik untuk setidaknya mendekat dan memperhatikan ketampanan dari sang suami dari jarak yang tak seberapa.

Sedang di sisi lain, Garda masih duduk di sofa. Ia melirik pintu kamar sesaat sebelum kemudian mendesah. Masih susah untuk berbicara dengan Bening. Padahal, ia ingin mengobrol panjang lebar tapi wanita itu malah kabur dan seolah menghindarinya.

Jadi, harus bagaimana ia sekarang? Dan kapan situasi canggung antara mereka berdua akan terkikis habis? Garda sudah lelah dengan ini.

Apa memerlukan waktu satu tahun agar mereka bisa terbiasa dengan kehadiran satu sama lain atau bagaimana?

^^^^^^^^^

Garda mengeluarkan motor dari dalam garasi sore itu. Pukul setengah empat sesuai solat ashar. Melihat Bening yang terus sibuk dengan laptop dan ia tak mempunyai kegiatan apapun membuat ia lagi-lagi tak nyaman. Karena hal tersebut Garda mempunyai ide untuk mencoba motor baru yang sebelumnya menjadi permasalahan besar antara ia dan Bening.

"Mau kemana?"

Saat Garda tengah asik menarik-narik kecil gas motor, ia mendapati Bening sudah ada di belakangnya.

NIKAH YUK!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang