Nikah, Yuk! 3.0

1.1K 135 485
                                    

~~••~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~••~~

Garda menemui Bening yang mengambil sebotol air di kulkas pagi itu. Mereka berdua sudah siap dengan setelan kerja masing-masing. Tanpa banyak kata, Garda berdiri tegap di depan sang istri yang memandangnya dengan tatap bingung.

"Ada apa Mas?" tanya Bening, biasanya pagi-pagi begini, Garda tak sama sekali pernah mengganggunya. Mereka juga jarang bertegur sapa dan saling bicara. Hanya berangkat ke tujuan masing-masing seperti orang asing. Tapi pagi ini, sungguhan Bening dikagetkan dengan perlakuan Garda.

"Kamu pulang jam berapa nanti?"

Dengan mata menyipit, Bening menyelidik raut Garda. "Kenapa kamu tanya hal-hal kayak gitu?"

"Hari ini saya antar-jemput kamu."

"Enggak." Bening berdehem karena ia terlalu cepat membalas ucapan Garda. "Enggak perlu, tempat kerja kita enggak searah Mas."

Karena lulusan ahli gizi, akhirnya Bening masuk ke dalam tim RnD atau Research And Development dan setiap hari kesibukannya berkutat di sana selama sebulan terakhir. Masuk ke perusahaan yang bergerak di industri pangan yang cukup terkenal, membuat Bening harus bekerja ekstra apalagi di awal-awal masuk sebagai anak baru. Karena penyesuaian juga. Yah setidaknya, ilmu dari perkuliahannya bisa terpakai. Kemarin-kemarin ia bagikan di kanal YouTubenya sebagai arahan makanan sehat apalagi untuk orang-orang yang berniat diet. Sekarang, bisa masuk ke salah satu perusahaan cukup ternama pula. Dengan ruang kerja yang sedikit besarnya nyambung ke ilmu perkuliahan yang pernah dia tuntut.

"Gak apa-apa, saya mau antar kamu."

"Kenapa kamu tiba-tiba kayak gini?"

"Kamu enggak nyaman?" tanya Garda.

Bening terdiam. "Bukan gitu, cuma aku agak kaget aja dengan perlakuan kamu yang enggak biasa ini."

"Saya mau makan malam bareng nanti."

Dan Bening semakin heran mendengar apa yang Garda gaungkan. Makan malam bareng?

"Di luar berdua."

Di luar berdua pula?

"Saya berniat membicarakan sesuatu dengan kamu, Nuansa."

Membicarakan sesuatu? Apa? Mungkinkah Garda juga memikirkan perceraian yang sebelumnya sempat mengelilingi kepala Bening? Kalau begitu, ia memang memiliki keputusan yang tepat sebelumnya. Tentu saja, pasti Garda juga tak merasa nyaman dalam pernikahan aneh ini.

"Ya sudah, Bening juga punya hal yang mau dibicarakan dengan Mas Garda."

Garda menggerutkan kening, sebelum kemudian menganggukan kepala. Berbalik dengan pemikiran Bening, Garda memiliki perkiraan yang positif, mungkin Bening ingin memperbaiki hubungan pernikahan ini, membicarakannya dengan kepala dingin. Mau dituntun ke arah mana dan ingin dibentuk seperti apa. Sesuai dengan apa yang Garda pikirkan. Ternyata bukan hanya ia yang ingin bertahan di dalam pernikahan ini. Hati Garda berbunga.

NIKAH YUK!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang