Nikah, Yuk! 4.0

1.1K 114 33
                                    

~~••~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~••~~

"Mas aku enggak bisa pulang lebih sore."

Garda mendesah mendengar kabar tersebut. "Terus bagaimana, Nuansa? Enggak jadi?"

"Jadiiiii, aku ... kayaknya keluar sehabis magrib Mas. Jadi ... agak lama. Belum lagi di jalan. Semisal kita mainnya agak malam gimana?"

Agak malam? Pukul delapan? Atau bagaimana? Apa yang akan mereka lakukan di waktu seperti itu? Belum lagi perut pasti keroncongan.

"Gak apa-apa, kalau enggak bisa jangan dipaksa, Nuansa."

"Bisaaaa Mas."

"Saya masakin aja, kita makan di rumah terus nonton film." Garda memberikan opsi lain yang sekiranya lebih baik dan tidak membuat Bening terlalu lelah.

"Emang enggak apa-apa Mas?" tanya Bening di ujung sana dengan nada suara sedih dan lesu.

"Ya enggak apa-apa. Lagian kan kalau keluar capek, macet dan terlalu malam. Untuk rencana jalan-jalannya, kita pakai kapan-kapan aja ya?"

"Mas maafin aku."

"Iya enggak apa-apa kok Nuansa. Saya ngerti."

"Hmmm. Kalau gitu aku beres-beres sekarang ya Mas? Terus mau ke mushala buat ambil wudhu dan salat."

"Saya juga mau masak makan malam. Yang sederhana aja enggak apa-apa?"

"Iya enggak apa-apa, semua masakan Mas Garda tuh enak-enak tahuuuuu. Apapun itu Bening suka."

"Okey. Kita tutup teleponnya. Assalamualaikum."

"Hey cantik! Kamu ngapain mojok sendiri?"

Belum Bening menjawab, Garda sudah mendengar suara seorang laki-laki di ujung sana. Cantik? Sosok itu memanggil sang istri cantik?

"Maaf Mas, Bening lagi telepon dulu."

"Makan malam bareng yuk? Berdua!"

"Enggak bisa."

Garda masih mendengar percakapan itu dengan seksama. Makan malam bareng? Berdua? Maksudnya apa?

Benih-benih kecurigaan tertanam di dalam dada Garda. Perasaan laki-laki itu sungguh tidak nyaman sekarang. Ia kurang suka dengan interaksi sang istri dengan lelaki yang entah siapa di ujung sana.

"Kenapa? Biasanya makan malam bareng."

Mereka sering makan malam bersama?

"Ya kan hari ini enggak ada lemburan."

"Wah, kayaknya saya harus ngasih kamu lemburan setiap hari biar bisa makan sama-sama."

"Enggak mau." Tawa Bening menguar. "Eh bentar, aku mau tutup teleponnya dulu. Mas, wa'alaikumssalam, Bening pulang secepatnya nanti oke?"

NIKAH YUK!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang