Nikah, Yuk! 2.3

956 104 4
                                    

Selamat malam, selamat beristirahat sembari membaca kisah Nuansa serta Garda yaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat malam, selamat beristirahat sembari membaca kisah Nuansa serta Garda yaaa

~~••~~

"Nuansa, mandi duluan aja."

"Mas yang duluan."

"Kamu aja Nuansa."

"Mas duluan harusnya."

"Mau kamu duluan atau kita harus mandi bareng?"

Mata Bening melotot mendengar itu, buru-buru Bening beranjak membuka pintu kamar dan masuk meninggalkan Garda. Ya, sedari tadi mereka berdua memang mengobrol canggung di depan pintu kamar. Setelah berjam-jam tadi tidak saling bicara. Semenjak Garda pergi meninggalkan ia makan siang sendiri dengan tujuan yang kurang jelas. Mau kemana dan melakukan apa. Padahal sebagai istri, Bening berhak tahu.

Menggantungkan tas, melepas kerudung dan masuk ke kamar mandi, Bening memutuskan untuk membersihkan diri, keramas dan bahkan luluran. Biar Garda tahu rasa. Inilah akibatnya kalau dia meminta wanita mandi lebih dulu.

Bening keluar sekitar hampir satu jam kemudian. Mengenakan piyama panjang dengan rambut yang digulung handuk. Sejak kemarin, ia bahkan biasa saja membuka kerudung di hadapan Garda. Ia tak sekaku itu di depan suaminya. Toh, mereka sudah sah. Hanya saja tentu Bening masih memakai pakaian yang sopan dan tidak terlalu terbuka.

Datang ke dapur, Bening lagi-lagi menemui Garda yang sudah menyiapkan meja makan. Memasak berbagai lauk dan kelihatan sangat menggiur.

"Mas masak lagi?" Ia tak berpikir bahwa tadi, Garda menyuruhnya untuk mandi lebih dulu agar bisa memasak.

"Iya."

"Kenapa enggak minta Bening aja?"

"Memang siapa yang harus masak di rumah ini penting ya untuk dijadikan bahan perdebatan?"

"Enggak ada yang mau debat kok."

"Makan dulu." Garda menarik kursi untuk Bening duduki.

Karena kembali badmood yang entah keberapa kali dikarenakan tingkah Garda, Bening sebenarnya malas makan. Tapi kalau ia tak makan, yakin akan ada keributan besar diantara hubungan mereka. Karena itu, Bening memilih duduk di kursi meja makan lain. Dan membiarkan Garda merasa gondok karena perbuatannya tak Bening gubris.

Tak banyak lagi bicara, Bening segera mengisi piringnya. Sedikit saja, hanya untuk beberapa kali suap, niatnya. Tapi, udang asam-pedas yang Garda buat enak. Tumis kangkungnya juga kres-kres. Sambal jeruknya pun pas. Nasi bawang putih dengan taburan daun jeruk yang sudah dicincang halus pun juara sekali. Jadi Bening mengurungkan niatnya untuk makan sedikit.

Garda tersenyum melihat Bening yang kembali menambahkan nasi pada piring berkali-kali.

"Saya juga memang paling suka kalau makan sama nasi bawang putih plus daun jeruk gini."

NIKAH YUK!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang