Nikah, Yuk! 4.7

995 156 214
                                    

~~••~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~••~~

Seminggu terakhir, Bening memutuskan untuk sibuk terhadap pekerjaan bersama Kiki. Karena dia yang ditunjuk dan bisa menangani proyek yang Bening ambil untuk sementara waktu, sebelum pekerja baru masuk. Tak lupa, Bening juga meminta Kiki atau Bu Atun untuk merahasiakan pengunduran diri yang ia ajukan. Bening tak ingin membuat keributan. Dan ia malas saja meladeni orang-orang kantor yang akan bertanya alasan ini dan itu.

Sementara hubungannya dengan Garda? Tidak membaik sama sekali. Garda seringkali pulang larut menjelang pagi dan berangkat subuh-subuh sekali. Bening tahu Garda melakukan hal tersebut untuk menghindari interaksi dengannya.

Tapi sekarang, Bening sudah terbebas dari semua pekerjaan. Dan Bening akan menjalankan projek lain yang diusulkan oleh Fifah juga Neneng. Yaitu projek meluluhkan hati Garda.

Pagi-pagi sekali sebelum adzan subuh berkumandang, Bening dengan berani membuka pintu kamar di mana Garda terlelap. Tersenyum kala mendapati sang suami tengah dibuai alam mimpi, Bening pun mendekat. Ia rindu wajah damai ini. Ia rindu Garda yang selalu hangat.

"Mas." Bening membaringkan diri di sisi sang suami.

Dan karena belum sadar sepenuhnya, Garda dengan mudah membalas pelukan Bening. Menenggelamkan tubuh sang istri di hangat tubuhnya.

"Sebentar lagi adzan subuh."

"Hm."

"Kamu ganteng banget Mas."

"Hm."

"Kamu lucuuuuu."

"Hm."

"Bening sayang sama Mas. Mas sayang sama Bening juga kan?"

"Iya, Bening."

Kemudian mata Garda terbuka sangat cepat. Dia nampak kaget sendiri dengan sosok yang kini tengah berbaring dipelukannya. "Kamu ngapain sih Bening?"

Melihat Garda yang terduduk di atas pembaringan dengan wajah syok, Bening malah terkekeh. "Aku bangunin Mas Garda, sebentar lagi salat subuh."

"Kamu kenapa sih?"

Bening tak menjawab, tubuhnya maju untuk kembali meraih Garda. Namun lelaki itu menghindar cepat. Menolak Bening.

"Jahat banget deh Mas Garda."

"Kamu ngapain!?"

"Mau peluk! Emang enggak boleh ya peluk-peluk suami sendiri?"

"Gak bener!"

"Mas kan sekarang hari Minggu, gimana kalau kita jalan?"

"Saya sibuk, saya mau ke klinik."

"Oh gituuu." Bening menganggukan kepala. "Bening boleh ikut enggak ke klinik?"

"Keluar dari kamar ini, Bening."

"Nuansa, Mas. Panggil Nuansa."

"Enggak, keluar."

NIKAH YUK!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang