~~••~~
"Kamu belum kenyang?"
"Kenapa?"
Berkedip sekali mata Garda sebelum menjawab, "Kamu kecapekan ya dorong motor jadi makan begitu banyak?"
"Iya, ini gara-gara kamu tahu Mas." Bening mendelik sembari mengambil gelas minum dan bergumam, "Juga pada dasarnya aku emang banyak makan."
"Begitu. Apa harus saya beliin kamu martabak lagi?"
"Enggak ah, aku kenyang kok."
Garda mengambil dua helai tisu kala melihat bibir basah Bening, tangannya tergerak mendekat, jujur, ia ingin menyusut langsung bibir itu. Hanya saja, ia takut Bening tidak nyaman jika ia berlaku demikian, jadi pada akhirnya, Garda menyimpan dua helai tisu tersebut di atas tangan sang istri. "Lap bibir kamu."
"Oh, iya, makasih."
Keduanya terdiam, sama-sama canggung.
Pun tadi karena Bening sempat tertegun, ia kira, Garda akan menyusutkan tisu itu di bibirnya. Tapi karena tidak jadi, ada sebagian dari sisi hati Bening yang kecewa. Ia kira, Garda bisa romantis seperti laki-laki lain di drama-drama romansa. Namun lagi, Bening terlalu banyak bermimpi dan berharap, tak sadar bahwa lelaki di depannya adalah sosok kaku yang jauh sekali dari kata romantis.
"Kalau gitu, saya beresin ini dulu."
"Enggak perlu, biar Bening aja, Mas istirahat, jangan beres-beres lagi. Bening enggak enak karena sebagai istri, Bening malah banyak diemnya selama kita menikah beberapa hari ini. Bahkan pekerjaan rumah banyak Mas yang ambil. Bening jadi ngerasa kurang nyaman."
Kurang nyaman?
Apa Garda salah bila membersihkan rumah?
Karena begitu kan seharusnya sebagai pasangan suami-isteri. Saling berbagi dalam banyak hal termasuk urusan rumah. Itu yang sering Baba contohkan di rumah. Laki-laki harus menyapu, mengepel, memasak, membersihkan piring dan gelas kotor, membantu sebisanya Ummi di rumah.
Tapi kenapa Bening malah tidak nyaman?
Apa mungkin karena Bening terlalu terbiasa hidup sendiri?
Dan lalu setelah ini, apa Garda harus berhenti mengambil alih kepengurusan rumah?
"Kamu duduk aja di sini Mas." Bening menumpuk sampah-sampah, menyimpan kembali gelas-gelas di baki, begitu juga dengan garpu-garpu yang tadi mereka pakai lalu bergerak ke dapur dengan setumpuk bawaan. Tanpa memikirkan wajah Garda yang nampak tengah banyak pemikiran sekarang.
Lagi, keduanya salah dalam berkomunikasi dan tidak mampu mengemukakan kesalahan itu untuk dikoreksi bersama agar saling mengerti.
^^^^^^^^^^
"Lo suka beres-beres?"
Kening Hadi berkerut mendengar suara Garda di ujung telepon sana.
"Maksud?" tanya Hadi bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
NIKAH YUK!
Romance"Nikah yuk?" Bagaimana jadinya kalau orang yang baru kamu temui sebanyak dua kali tiba-tiba mengajukan ajakan pernikahan? Apakah kamu akan menerimanya? Atau justru kamu menolaknya? "Mas Garda ... gila ya?" Atau justru, jawabanmu sama seperti jawaba...