Nikah, Yuk! 4.8

1.2K 169 127
                                    

~~••~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~••~~

"Haiiii dokter Garda, saya mau periksa gigi."

"Hello, dokter Garda, periksa gigi saya dong."

"Dokter Gardaaaaaa, gusi saya berdarah pas tadi sikat gigi."

"Dokter, gigi saya yang paling ujung kurang nyaman."

"Selamat sore, dokter Garda, mau periksa-"

"Mau periksa apalagi Bening? Saya itung-itung, kamu udah datang enam hari berturut-turut!" Garda memejamkan mata menahan kesal. Ya mau bagaimana lagi, Bening benar-benar datang enam hari berturut-turut. "Semua udah bersih, semuanya udah rapi, apalagi?"

"Behel! Aku mau konsultasi pemakaian behel. Soalnya aku kurang cantik, kurang simetris-"

"Mau secantik apalagi kamu Bening?"

"Berarti cantiknya aku udah paling mentok di mata kamu ya Mas?" Bening senyum-senyum sendiri.

"Kalau enggak ada keluhan lain, silahkan keluar."

"Enggak bisa, aku beneran mau pasang behel."

"Gigi kamu udah rapi, rahang kamu udah bagus, wajah kamu udah cantik, apalagi? Tidak ada yang perlu dibenahi Bening."

"Mas Garda kapan pulang?"

Garda menaikan alis mata mendengar pertanyaan Bening.

"Jam tujuh lagi? Biasanya jam lima!" Bening menjawab sendiri pertanyaannya.

"Mas, makan malam berdua yuk?"

"Saya sibuk," jawab Garda dingin.

"Astaghfirullah, kamu masih marah? Mas, ini udah lama loh! Udah mau tiga minggu."

Garda tahu, tapi entahlah.

"Aku harus minta maaf sambil apa? Koprol? Guling-guling di tengah jalan? Atau aku harus mati dulu buat dapetin pengampunan kamu?"

"Bening ...." Garda memijat kening. "Jangan bicara sembarangan."

"Karena itu, ayo makan malam Mas."

"Enggak, makan sendiri-sendiri aja. Lagian kalau saya pulang kemalaman, kamu enggak bakalan mau nunggu. Jadi lebih baik, jangan berharap, jangan menunggu untuk bisa makan malam dengan saya."

Mengacungkan jari telunjuk ke atas, Bening mengangguk dengan mata penuh binar. "Gak peduli! Aku tunggu Mas Garda pulang! Aku janji bakal masak makanan enak."

"Terserah."

"Yang bener dong Mas. Tapi aku mohoooon banget, jangan sampai kamu ngurusin dulu kafe sepulang dari klinik, kemalaman."

"Kayaknya memang begitu."

"Kamu enggak ada capeknya ya? Kerja terus."

"Memang."

NIKAH YUK!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang