•
•
•
•
•💐☘️💐
Bening baru saja membuka pintu rumahnya kala ia menemui Fifah sudah berada di depan mata sembari memamerkan papper bag. "Ayo kita sarapan sama-sama."
Dan begitu saja, tubuh ramping Fifah melewati Bening yang masih terpaku. Bingung akan kehadiran sang sahabat yang sangat amat tiba-tiba ini. Belum lagi kenapa ia memencet bel? Tidak langsung membuka pintu dan masuk ke dalam rumah seperti biasanya.
"Kok tumben?"
"Hari ini kamu kan mau kerja, lamaran? Atau langsung diterima? Jadi aku datang buat menyemangati kamu."
"Iiiih, kok kamu jadi super romantis gini sih Fah?" Bening terharu dan hampir saja memeluk Fifah, namun dengan tegas, wanita itu menolaknya. "Ck, ini tuh cara aku menunjukan kasih sayang tahu. Kenapa kamu enggak mau aku peluk?"
"Kamu belum mandi."
Membenahi penampilannya, Bening pun manyun sebelum membalas Fifah. "Ya kan aku masih beres-beres, omong-omong kamu bawa apa sih itu?"
"Nasi tumpeng, nasi kuning, i don't know. Pokoknya nasi ini aja."
Kalau saja ia tidak bertemu Fifah, mungkin Bening akan merasa amat sangat kesepian di dunia ini. Fifah adalah sahabat terdekatnya. Bukan, tidak hanya sekedar sahabat, Fifah adalah keluarganya, sosok yang sangat amat berarti dalam kehidupan Bening.
Penuh haru, Bening pun duduk di kursi meja bar dan memperhatikan Fifah yang mengambil seperangkat alat makan untuk mereka.
"Kamu udah cocok jadi emak-emak deh Fah."
"Iya kan? Tapi Mas Imam enggak balik-balik, lelah Hayati menunggu."
"Semoga jodoh kamu cepet datang ya Fah. Meski kayaknya aku bakalan kesepian kalau kamu nikah dan punya pasangan nanti, pasti aku bakalan terabaikan."
"Mana mungkinlah."
Kedua bahu Bening naik sesaat. "Mana tahu kan?"
Piring digeserkan ke arah Bening. "Dahlah, mending makan dulu."
"Makasiiii, itadakitmatsu! Bismillah." Setelah mengisi penuh sendoknya, Bening pun memasukan besi tersebut ke dalam mulut dan mengangguk-angguk. "Enak."
"Inget, nanti di tempat kerja harus jaga sikap."
"Iya."
"Harus ramah."
"Pasti doooong!"
"Harus ceria dan penuh senyum ke pelanggan."
"Tahuuuu. Kamu tuh memperlakukan aku seakan-akan aku anak baru lulus SMA yang mau masuk ke dunia kerja."
"Ya kan kamu teledor. Jangan makanin makanan orang juga."
Bening melotot tak terima. "Maksud? Aku enggak pernah ya makanin makanan orang kecuali punya kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
NIKAH YUK!
Romance"Nikah yuk?" Bagaimana jadinya kalau orang yang baru kamu temui sebanyak dua kali tiba-tiba mengajukan ajakan pernikahan? Apakah kamu akan menerimanya? Atau justru kamu menolaknya? "Mas Garda ... gila ya?" Atau justru, jawabanmu sama seperti jawaba...