"hiks mama" Ni-ki menangis usai dirinya hampir terjatuh dari lantai dua, tadi sebelum dirinya terjatuh, Sunoo dengan gesit menangkap Ni-ki sebelum terjatuh.
Bahkan Heeseung sudah hampir jantungan tadi saat melihat ni-ki hampir terjatuh.
"Hiks hiks" Heeseung menghela nafas lelah "ada yang luka nggak" tanya Heeseung lembut, dirinya tidak ingin membuat anak 5 tahun itu semakin menangis.
Ni-ki menunjukan lengannmya yang tergores "huh, Noo, ambil P3k" Sunoo mengangguk, lalu pergi untuk mengambil P3k.
"Kok bisa hampir jatuh sih Hyung" tanya Sunghoon sambil menuruni tangga.
"Huh, tadi mau nyapa, malah naik ke jendela, untung nggak jatuh kamu Ki" Niki masih sesenggukan, masih merasa terkejut dengan apa yang terjadi dengan dirinya.
"Ini" Sunoo kembali dengan membawa kotak P3k, Heeseung mengambilnya "mana sini lengannya yang terluka" Ni-ki memperlihatkan lengannya, nampak darah keluar dari luka tersebut.
Heeseung membuka kotak P3k, lalu mengambil antiseptik.
"Ah, sakit hiks"-Riki
"Sebentar ya" Sunghoon meringis melihat luka di lengan Ni-ki, ngilu aja kalo di bayangkan.
"Udah" ujar Heeseung setelah menempelkan plester di lengan Ni-ki.
"Ini sebentar lagi makan malam, kak Jay belum bangun" tanya Sunghoon yang biasanya jam 18:00 itu Jay lagi di dapur.
"Bangunin sana Hoon, nanti telat makan kitanya, bangunin yang lain juga"-Heeseung.
"Loh, bukannya Jake lagi pergi"-Sunghoon.
"Jungwon, tadi dia bilang mau tidur" Sunghoon mengangguk mengerti, lalu pergi ke lantai 2 untuk membangunkan Jay dan Jungwon.
"Noo, Jake di telpon suruh pulang, udah mau malam" Sunoo mengangguk.
"Huh, udah ya jangan nangis" Heeseung kembali menenangkan Ni-ki yang masih sesenggukan.
"Sini, Hyung peluk" ni-ki langsung memeluk Heeseung yang sudah merentangkan tangannya.
"Jangan di ulangi lagi ya" ni-ki mengangguk, dirinya juga trauma tadi.
"Untung tadi yang liat Hyung, kalo Jay Hyung udah kena marah kamu Ki" ni-ki hanya diam, menyamankan diri pada pelukan Heeseung.
"Huah, kenapa nggak di bangunin dari tadi sih Hee" Jay menuruni tangga dengan rambut yang acak-acakan.
"Yeuu, makanya kalo tidur jangan kaya simulasi mati" Jay mendengus singkat, lalu pergi ke dapur untuk memasak.
Tak lama Sunghoon dan Jungwon juga turun dari lantai dua.
"Haaah, eh tadi gw denger ada yang teriak, ada apaan" tanya Jungwon setelah mendudukkan dirinya di sebelah Heeseung "ni-ki hampir jatuh dari lantai 2" Jungwon yang mendengar itu langsung membelalakkan matanya "kok bisa".
"Biasa anak kecil penasaran" Jungwon mengangguk.
"Udah, jangan nangis, ntar matanya jadi besar kalo nangis" Heeseung menggendong Niki di depan.
"Hehe, kaya jadi bapak muda ya Hyung" seru Jungwon saat melihat Heeseung yang seperti sedang menenangkan anaknya.
"CK"
"Hyung, katanya Jake Hyung pulang sebentar lagi" ujar Sunoo yang baru kembali setelah menelepon Jake, Heeseung mengangguk.
'Cklek'
"Loh katanya pulang sebentar lagi" tanya Heeseung saat melihat Jake masuk ke rumah "nggak jadi, temen gw harus pergi soalnya" Heeseung mengangguk paham.
"Itu ni-ki kenapa" tanya Jake yang melihat ni-ki di gendong Heeseung "hampir jatuh" Jake mengangguk "di mana"-Jake.
"Di jendela kamar Sunoo, untung nggak jatuh ke kolam" Jake mengernyit saat mendengar jatuh ke kolam "loh, emang jatuhnya kayak gimana"-Jake.
"Hampir jatuh dari lantai dua" Jake membelalakkan matanya "kok bisa"-Jake.
"Ya biasalah" Jake mengangguk paham "kalau gitu gw ke atas, mau mandi" Heeseung mengangguk singkat, setelahnya Jake pergi.
"Heh bocah jangan tidur, nggak makan ntar" tegur Sunghoon yang melihat ni-ki mau menutup matanya.
"Jangan tidur" Heeseung mengguncang tubuh Ni-ki agar tidak tertidur.
"Makan malam, nggak mau makan kamu Ki" ujar Heeseung agar ni-ki tidak tertidur, dan benar, mendengar kata makan ni-ki langsung tidak jadi tidur.
"Heh, langsung bangun pas denger makan nih bocah" kekeh Sunghoon.
Heeseung menurunkan ni-ki dari gendongannya "udah jangan nangis lagi, sebentar lagi makan malam" ni-ki mengangguk, memang sudah tidak menangis tapi masih sesenggukan.
"Udah cil jangan nangis"-Sunghoon.
Sunghoon menyalakan televisi "jam segini kok acaranya kayak gini semua" gumamnya sambil mengganti saluran televisi.
"YAK JANGAN DI GANTI" Sunghoon tersentak saat tiba-tiba ni-ki berteriak di sebelah "jangan di ganti, tadi ada Pororo" Sunghoon mendengus, lalu kembali mengganti saluran menjadi saluran yang sedang menayangkan kartun Pororo.
'Drrrrt drrrrt drrrrt'
"Halo"-Sunghoon.
"Halo Sunghoon, kamu lagi sama Heeseung"
"Kak Hee lagi di dapur, sebentar Om" Sunghoon langsung berlari menuju dapur, meninggalkan ni-ki yang masih menonton TV.
"Yah udah selesaikan Pororo nya, eh ini kartun apa, wooah kok bisa main seluncur dari tangga"
"..., ni-ki juga mau coba" berjalan menuju tangga.
Ni-ki kini tengah berada di tangga paling atas, tangannya sudah berada di pegangan tangga.
Ni-ki mendudukkan dirinya di tangga "ayo meluncur" ni-ki meluncurkan tubuhnya dari gagang tangga.
"Eh kok ujung tangganya kayak gitu AAAAAA"
.
.
.
🐥TBC🐥
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness Ni-ki
Teen FictionS1-S2 6 pemuda yang secara tidak sengaja menemukan seorang anak kecil di depan Rumah mereka. anak kecil yang sepertinya di buang oleh orang tuanya, hal itu terlihat dari sebuah surat yang di bawa oleh anak itu. apa yang harus mereka lakukan dengan...