S2 <27>

464 68 11
                                    

Ni-ki kembali memuntahkan makanan yang baru saja dia makan barusan, di bantu Jay, ni-ki terus memuntahkan isi perutnya, walau hanya cairan bening saja yang keluar dari mulutnya.

Seharunya ni-ki sedang makan malam, namun lambung anak itu menolak semua makanan yang masuk ke mulutnya.

Heeseung tertidur di kamar tunggu, Jay tidak mau membangunkan hyung-nya itu karena tau pasti Heeseung sedang kelelahan karena sedari tadi siang setelah Heeseung kembali dari makan siang, ni-ki tidak mau di pisahkan dari Heeseung.

"Hyung sakit hiks perut sakit" Jay memijat perut ni-ki, ni-ki sudah tidak muntah lagi, jadi Jay terus memijat perutnya.

Dokter ada di ruangan tengah menyiapkan obat yang akan kembali di suntikan ke selang infus, jay memangku ni-ki, dengan selang infus yang terus dia tarik agar infusnya tidak lepas.

Selain Heeseung dan Jay, yang lain di suruh untuk kembali ke apartemen dan kembali lagi besok.

Ni-ki yang melihat sang dokter akan menyuntikan obat kembali langsung memberontak dari gendongan Jay "hiks nggak mau, Hyung" Jay berusaha menenangkan ni-ki, sementara dokter mulai menyuntikan obat itu.

"Hiks sakit, lepas-lepas hiks lepas Hyung hiks sakit" Jay mengelus tangan ni-ki, dokter itu selesai menyuntikan obatnya "sudah" Jay mengelus punggung ni-ki yang masih sesenggukan.

🐥

Sementara di apartemen, Sunoo sedang di buat pusing akibat saudaranya malah membuat kacau dapur setelah dia suruh membantu dirinya untuk memasak.

"Udahlah pesan makan aja" suruh Sunoo yang sudah tidak kuat jika harus memasak makanan di dapur yang sudah penuh dengan kekacauan, mereka harus membersihkan itu semua besok, jika tidak mereka akan kena marah oleh Jay.

"Pesan hoon, Lo yang ngebom dapur, Lo juga yang bayar ya" Sunghoon langsung menatap sinis ke ajar Sunoo, sementara Sunoo balik menatap sinis ke arah Sunghoon "Lo yang bikin dapur kayak gitu ya"

"Ya Lo yang nyuruh gw buat bantuin" Jungwon sudah memijat Pangkal hidungnya lelah, Jake yang baru saja selesai mandi hanya menatap bingung ke arah Sunghoon dan Sunoo.

Dirinya tadi sempat mendengar suara 'boom' tapi dia hiraukan dan lanjut mandi.

"Kenapa sih won" tanya Jake sambil duduk di sebelah Jungwon "tau nggak Hyung, barusan Sunghoon ngerusak dapur"

"Owh, suara boom tadi ya" Jungwon mengangguk "terus Sunoo nyuruh Sunghoon Hyung pesan makan, eh malah pada debat begitu, nggak tau apa gw udah laper"

"Biar Hyung yang pesan" Jake langsung mengambil ponselnya dan membuka aplikasi pesan makanan.

🐥

Setelah makanan datang, akhirnya mereka makan malam dengan tenang walau Sunghoon dan Sunoo saling menatap sengit.

Setelah makan malam, rencananya mereka akan membersihkan apartemen, karena area dapur sudah tidak layak pakai, jadi mereka memutuskan untuk membersihkan dapur dan sekalian membereskan beberapa batang di apartemen.

"Ntar kompornya mau gimana? Kan udah meledak?" Tanya Jungwon yang memikirkan tentang kompor "beli baru aja, nggak kayak guna lagi sekarang" Jawab Jake sambil melihat beberapa jenis kompor lewat online.

Walaupun mereka hanya tinggal di apartemen ini untuk beberapa saat, tapi mereka tetap harus menggantinya, mau bagaimanapun juga ini ulah mereka.

"Lagian Sunghoon Hyung ngapain naruh minyak di sebelah api kompor, meledak-kan" Sunghoon langsung menggeplak lengan Sunoo yang terus menyalahkan dirinya.

"Udah sih, nggak usah berantem, anggap aja ini sebagai pelajaran dan kedepannya jangan sampai kejadian serupa terjadi lagi" tegur Jake yang sudah jengah dengan pertengkaran dua saudaranya itu.

Selesai makan malam, mereka langsung melakukan apa yang di rencanakan sebelumnya, untuk kompor mereka akan menggantinya besok saja, karena tidak mungkin mereka membeli kompor di malam hari seperti sekarang.

"Bagi tugas aja, kalian yang tadi ada di dapur jadi beresin dapur" suruh Jake pada Sunghoon dan Sunoo "gw sama Jungwon bakal bersihin ruang tamu aja" sunghoon dan Sunoo hanya bisa mengangguk pasrah.

Lalu mereka me jalankan tugas mereka masing-masing, walaupun terasa melelahkan, namun mau bagaimana lagi, jika di bersihkan besok, mereka besok sudah harus pergi ke rumah sakit kembali.

🐥

Jay tertidur di sofa dengan ni-ki di Gendongannya, dirinya ikut terlelap ketika berusaha menidurkan ni-ki.

Heeseung yang terbangun langsung pergi ke kamar rawat ni-ki akibat tidak melihat Jay tidur di kamar rawat.

Heeseung menghela nafas saat melihat kedua adiknya itu tengah tertidur, dengan hati-hati, Heeseung menggendong Ni-ki untuk dia tidurkan kembali di ranjang, setelah itu dirinya membangunkan Jay.

"Jay bangun, hey" Heeseung mengguncang tubuh adiknya itu "Jay" Jay yang terusik langsung membuka matang "Hyung" gumamnya "pindah ke kamar tunggu aja" Jay mengangguk lalu mulai meregangkan otot tubuhnya yang terasa pegal.

"Semalam ni-ki rewel banget ya" Jay mengangguk, dirinya tau pasti Heeseung ketiduran itu kenapa dirinya tidak membangunkannya.

"Pindah sana" Jay mulai berjalan untuk pergi ke kamar tunggu walau dirinya berjalan dengan sempoyongan.

Kamar tunggu itu berada tepat di sebelah kamar rawat, dengan dua kasur yang ada di sana.

Heeseung lalu menyusul Jay ke sana untuk ikut tidur.

🐥

Heeseung duduk di meja kantin, dirinya sedang memesan makanan untuk Jay, Jay dan ni-ki masih tertidur, jadi dirinya berniat untuk membeli sarapan untuk adiknya itu, dirinya juga akan sarapan walau hanya sarapan di kantin.

"Heeseung?" Merasa namanya di panggil, Heeseung langsung menoleh, dan mendapati seorang perempuan dengan jubah dokter yang dia kenakan.

Mengernyit sejenak saat merasa tidak asing dengan wanita itu "aah, yujin" ujar Heeseung saat mengingat nama wanita itu "lama nggak ketemu, kamu ngapain di sini hee?" Tanya wanita yang di panggil Yujin itu.

"Adek gw di rawat di sini" yujin yang mendengar itu mengernyitkan dahinya "apa dia sakit parah sampai kamu terbang dari Korea ke jepang?" Heeseung menggelengkan kepalanya "sebenarnya kita mau liburan di sini, tapi dia malah sakit sampai di rawat" yujin mengangguk paham "Lo sendiri ngapain di sini?" Tanya Heeseung.

"Sebenarnya setelah aku gagal jadi dokter di Korea, aku langsung terbang ke jepang, dan syukurnya di terima" Heeseung mengangguk paham.

"Permisi, ini pesanannya" Heeseung menoleh ke pelayan yang membawakan pesanannya untuk Jay "ini" Heeseung memberikan selembar uang ke pelayan itu, dirinya sudah menukar uang Korea dengan uang jepang beberapa hari yang lalu, tepatnya saat dirinya baru sampai di jepang.

"Itu untuk siapa?"

"Untuk Jay" yujin mengangguk singkat "duluan ya, takut Jay nyariin"

"Iya" Heeseung mulai pergi dari kantin rumah sakit "lama banget hee kita berpisah, kayaknya kamu masih belum sadar perasaanku"

.
.
.
🐥 TBC 🐥

Happiness Ni-kiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang