S2 <8>

670 89 7
                                    

Jay mondar mandir di ruang UGD, ternyata benar korban tabrak lari itu Jungwon, motornya rusak di bagian body samping, dan cukup parah, Jay langsung terkejut saat melihat kondisi sang adik, kakinya sudah berlumuran berdarah, kepalanya pun ikut berdarah walau tidak parah, mungkin itu luka akibat pecahan kaca helm, karena helm yang di kenakan Jungwon sampai pecah.

"Hyung, uwon hyung nggak akan kenapa-napa kan?" Jay menatap ni-ki, lalu mengelus kepalanya "doakan ya, biar Hyung nggak papa" Ni-ki mengangguk.

"Hyung Hyung" Jay menoleh, menatap Sunghoon dan Jake yang baru datang, Sunghoon menarik lengan Jake, sedangkan Jake hanya pasrah di tarik oleh Sunghoon.

"Hah hah, kok bisa kecelakaan sih Hyung" tanya Sunghoon dengan buru-buru "tarik nafas Hoon" Sunghoon mencoba untuk menetralkan nafasnya "huh, gimana kejadiannya?"

"Nggak tau, Hyung lewat jalan udah kecelakaan dianya" jawab Jay dengan sedikit khawatir.

"Lo ya Hoon, santai Napa" tegur Jake yang masih terengah-engah, dirinya tadi yang sedang meminum teh tiba-tiba di paksa mengenakan Hoodie oleh Sunghoon, padahal dirinya sudah mengenakan sweater, Sunghoon juga langsung memasangkan masker ke Jake, lalu langsung menariknya keluar.

"Panik gw Jake" jawab Sunghoon dengan senyum tak berdosa "bangsat, nggak tau orang lagi flu, tambah susah nafas nih gw" Sunghoon hanya bisa tersenyum.

"Huh, jangan dulu berdebat, ini rumah sakit" Sunghoon dan Jake mengangguk serempak "oh iya, gimana kondisi Jungwon?"-Jake.

"Masih di periksa, tadi Hyung liat kakinya luka parah" Sunghoon dan Jake mengangguk paham.

Ni-ki sedari tadi hanya diam, memikirkan bagaimana kondisi Jungwon saat ini.

Heeseung dan Sunoo sudah di kabari, hanya saja mereka masih dalam perjalanan, Heeseung yang sedang berada pinggiran kota untuk mengecek proyek harus segera kembali, membutuhkan waktu cukup lama karena jarak yang jauh.

Sedangkan Sunoo sebenarnya mau langsung ke rumah sakit, tapi karena salah satu pegawai tidak masuk, mengharuskan Sunoo untuk tetap di cafe, membantu beberapa karyawan.

Cklek

Dokter keluar dari ruang UGD "dengan keluarga pasien?"

"Saya hyungnya" seru Jay dengan cepat, dokter itu mengangguk "kaki kirinya mengalami patah tulang ringan, sementara kaku kanannya harus mendapatkan 7 jahitan, untuk luka di bagian jidatnya, pasien mendapat 3 jahitan, sisanya hanya luka gores, tidak perlu di jahit, untuk saat ini pasien masih belum sadar, mungkin sebentar lagi akan sadar, untuk sementara pasien harus di rawat di rumah sakit" Jay mengangguk.

"Lalu, berapa lama kira-kira kakinya bisa berjalan normal?"

"Karena ini patah tulang ringan, jadi kemungkinan hanya 6 bulan jika melakukan terapi dengan rutin"

"Baiklah"

"Saya akan memindahkan pasien ke ruang rawat" Jay mengangguk, dokter itu masuk kembali ke ruang UGD.

🐥

Jay menghela nafas, menatap Jungwon yang terbaring di kasur rumah sakit dengan mata yang masih tertutup.j

Brak

Mereka bertiga yang berada di ruang rawat di buat terkejut dengan dobrakan pintu ruang rawat.

"Hyung, santai dong, itu pintu rusak mau ganti rugi" tegur Jake yang berada tepat di sebelah pintu, jadi dirinya begitu terkejut.

"Huh, sorry, gimana Jungwon?" Tanyanya lalu mendekati Jungwon yang masih belum sadar.

"Patah kaki, 7 jahitan di kaki, dan 3 jahitan di kepala" Heeseung mengangguk paham "kok bisa kecelakaan sih?"

"Tadi sih ada yang bilang korban tabrak lari, karena kejadiannya tepat di tikungan tajam, ada kemungkinan dia nggak tau ada motor dari arah depan" Heeseung mengangguk.

Ni-ki kini tertidur di sofa, dengan kaki Jay yang menjadi bantal ni-ki, Jay terus mengusap kepala anak itu.

"Oh iya Jake?"

"Udah mendingan, santai aja Hyung" jawab Jake, dirinya hanya batuk pilek ringan, jadi tidak ada yang perlu di khawatirkan.

Heeseung mengangguk singkat, Heeseung duduk di pinggir kasur, menatap sang adik yang kini di bagian jidatnya terpasang perban.

Tak lama, Heeseung melihat pergerakan di bulu mata Jungwon, lalu setelahnya kelopak matanya terbuka.

"Jungwon" panggil Heeseung saat melihat Jungwon sadar, dengan sigap Heeseung memencet tombol di atas branker.

🐥

Dokter kini tengah berada di dalam kamar rawat Jungwon, Heeseung dan yang lain kini menunggu di luar, dengan ni-ki berada di gendongan Jay, masih tertidur dianya.

"Sunoo kok lama benget ya?" Tanya Jake yang melihat jam sudah hampir menunjukan jam 6 sore.

"Katanya dia ke sini jam 7 malam, soalnya dia juga ada beberapa urusan sama temen, katanya nggak enak kalau di tinggal" Jake mengangguk saat Heeseung menjelaskan.

Tak lama dokter keluar dari kamar rawat "bagaimana dok?" Tanya Heeseung.

"Semua baik-baik saja, tidak ada yang perlu di khawatirkan" mereka mengangguk paham, dokter itu lalu pergi, dan Heeseung serta yang lain masuk ke kamar.

🐥

"Won, gimana bisa kecelakaan sih?" Tanya Heeseung pada Jungwon "kan tadi uwon di tikungan itu udah pelan, juga lewat lajur yang bener, tapi tiba-tiba dari arah depan ada motor yang lajunya cepet, terus pake lajur yang salah, jadi ya uwon nggak bisa hindar" Heeseung menghela nafas lelah "terus pelakunya?"

"Langsung kabur mungkin"

"CK, nanti Hyung cari CCTV di daerah itu" Jungwon mengangguk Singkat "Hyung, kok kakinya susah gerak"

"Diam, kaki kamu patah"

"HAH" Heeseung membungkam mulut Jungwon yang tiba-tiba teriak.

"Won, ini rumah sakit won, tenang" tegur Jay, Jungwon langsung diam "tenang, sekitar 6 bulan kamu udah bisa jalan normal kok, sementara kayaknya kamu homeschooling aja deh ya" Jungwon mengangguk lemas.

"Ini udah hampir waktunya makan malam, Hyung nya ke kantin dulu buat beliin kalian makan, Jungwon kayaknya makanan kamu bakal di antar nanti sama perawat" Jungwon mengangguk "Hoon, bantuin Hyung" Sunghoon yang sedang bermain game langsung menoleh.

"Huh, kenapa gw sih Hyung, sama Jake aja kek"

"Ini lagi dingin, ntar flu Jake tambah parah, udah ayo" Heeseung menarik Sunghoon untuk keluar kamar, Jay dan Jake hanya mempunyai menggelengkan kepala mereka.

Brak

"JUNGWON" Jay dan Jake tersentak saat secara tiba-tiba ada yang mendobrak pintu, bahkan ni-ki sampai terbangun akibat teriakannya.

.
.
.
🐥TBC🐥

Happiness Ni-kiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang