10🐣

1.3K 114 0
                                    

Sudah hampir tiga hari ni-ki sakit, beruntung Jake sudah sembuh, jadi Heeseung tidak terlalu repot.

"Huek, huek" Heeseung terus memijat tengkuk ni-ki, sudah 2 kali ini ni-ki muntah hari ini.

"Hiks udah" Heeseung membasuh muka ni-ki, lalu kembali ke kamar.

Kembali mengambil termometer dan mengecek suhu "40°, astaga Ki, ini tinggi banget, ke rumah sakit aja ya" ujar Heeseung yang panik, karena demam sampai 40° itu sudah tidak wajar.

"Sebentar ya" Heeseung meninggalkan ni-ki di kamar untuk menyuruh Jay menyiapkan mobil.

Hari ini Jay sedang tidak ke kantor, dia lebih memilih membantu Heeseung menjaga Ni-ki, Jake juga sudah mulai masuk kuliah bersama Sunghoon.

🐥

"Jay, siapin mobil, kita ke rumah sakit sekarang" Jay yang sedang membuat bubur untuk ni-ki langsung menoleh "kenapa?" Tanya Jay sambil mematikan kompor "suhu tubuh Ni-ki 40°" Jay yang mendengar itu tentu ikut panik.

"Lo bawa ni-ki, gw siapin mobil" Heeseung mengangguk, lalu kembali ke kamar untuk membawa ni-ki.

🐥

Ni-ki telah di ganti bajunya dengan yang lebih hangat, baju yang Jay pilihkan waktu belanja, tapi dengan telinga kucing.

"Kita ke rumah sakit ya" ni-ki di gendong oleh Heeseung, lalu Heeseung membawa ni-ki ke luar untuk menghampiri Jay.

🐥

Selama di perjalanan ni-ki terus merintih pusing.

"Hiks pusing, mau mama" Heeseung tak henti-hentinya mengelus punggung ni-ki.

"Hee udah bilang yang lain" tanya Jay yang sedang fokus menyetir "nanti kabarin pas udah di rumah sakit aja" Jay mengangguk.

Tak lama mereka sampai di rumah sakit.

🐥

"Sudah berapa lama demamnya" tanya dokter sambil menulis resep obat "sekitar 4 hari ini" jawab Heeseung.

"Nama lengkap"

"Nishimura riki"

"Nama wali"

"Lee Heeseung"

"Ini masih wajar untuk anak umur 5 tahun, hanya demam biasa, tapi jika sampai dua hari ke depan belum juga sembuh, harap bawa kembali ke sini, ini resep obatnya" Heeseung mengambil resep obat itu.

Lalu menggendong ni-ki "cepat sembuh ya" ujar sang dokter saat Heeseung akan keluar dari ruangan dokter itu.

🐥

"Gimana" tanya Jay yang menunggu di luar "nggak papa, tapi kalau dua hari nggak sembuh di suruh ke sini lagi, kita tebus obatnya dulu" Jay mengangguk.

Lalu mereka pergi ke bagian resepsionis untuk menebus obat.

🐥

Heeseung mengambil obat sekaligus membayar, ni-ki kini di gendong oleh Jay.

"Ayo pulang" Heeseung kembali mengambil ni-ki dari Gendongan Jay, lalu mereka pergi dari rumah sakit untuk kembali ke rumah.

🐥

Di rumah Sunghoon dan Jake sepertinya baru pulang "gimana Hyung, nggak ada yang serius kan" tanya Jake saat melihat Heeseung dan Jay memasuki rumah "nggak papa, demam biasa katanya, coba kalau sampai dua hari nggak sembuh ya harus di bawa ke rumah sakit lagi" Jake dan Sunghoon mengangguk paham.

"Kita mau ke cafe dulu ya Hyung" Heeseung mengangguk, lalu Sunghoon dan Jake pergi ke cafe yang mereka bangun.

"Huh" Heeseung mendudukkan dirinya di sofa, dengan ni-ki yang masih berada pangkuannya.

"Makin kurus kamu ya Ki" gumam Heeseung sambil mengelus Surai Ni-ki.

"Heeseung Hyung sama Jay Hyung jadi repot karena ni-ki" Heeseung mendengar gumaman Ni-ki, lalu Heeseung menangkup pipi ni-ki.

"Jangan bilang gitu dong, kan mama ni-ki udah ngasih amanat ke kita, jadi kita Laksanakan dengan baik, ni-ki jangan bilang begitu lagi ya" tegur Heeseung sambil mengecup kening ni-ki.

"Ini buburnya di makan, obatnya juga di minum" Jay datang sambil membawa mangkuk berisi bubur yang tadi dia buat.

Heeseung menghadapkan ni-ki ke arah Jay, lalu Jay dengan telaten menyuapi ni-ki.

"Udah, ni-ki kenyang" baru suapan ke 4 tapi ni-ki sudah tidak mau makan, Jay menghela nafas, lalu membuka obat.

"Ini tiga kali sehari semua" tanyanya.

"Ada yang dua kali sehari" Jay mengangguk, lalu menuangkan obat ke sendok lalu menyiapkan ke ni-ki.

"Udah, mau tidur atau nonton" tanya Jay pada ni-ki "nonton" Jay mengangguk, lalu menyalakan televisi, dan mencari saluran yang menampilkan kartun.

"Ni-ki duduk di sini ya, Heeseung hyung harus ke kamar mandi" ni-ki mengangguk, lalu Heeseung membiarkan ni-ki duduk di sofa, dengan selimut yang membalut tubuh ni-ki.

Jay pergi ke kamarnya, tadi katanya Taehyun ngirim email, jadi dirinya harus membukanya.

🐥

"Lagi rame cafe ya" ujar Sunghoon sambil memasuki cafe, di sana nampak dua karyawan sedang meletakan pesanan, dan nampak Jungwon sedang berada di kasir.

Sunghoon dan Jake langsung masuk ke dapur dan memasuki ruang ganti "gimana ni-ki, Sunghoon Hyung" tanya Sunoo yang sedang memasak pesanan pada Sunghoon "udah di periksa, katanya nggak papa" Sunoo mengangguk.

Sunghoon mengambil satu makanan "ini buat meja nomor 6 ya Noo" Sunoo mengangguk, lalu Sunghoon membawa pesanan itu.

"Pesanan nomor 7" gumam Jake, lalu membuat pesanan.

🐥

"Heeseung Hyung, mama masih lama pulang" tanya ni-ki pada Heeseung yang sedang duduk di sebelah ni-ki, Heeseung menoleh.

"Iya masih lama, ni-ki kangen ya" ni-ki mengangguk singkat "ni-ki mau liat mama hiks" Sunghoon langsung mendekap tubuh ni-ki "sabar ya, mama ni-ki kan lagi kerja, jadi jangan nangis ya, nanti mama ni-ki ikut nangis loh" ni-ki mengangguk di dalam dekapan Heeseung.

"Tidur aja ya" ni-ki di angkat oleh Heeseung untuk berada di pangkuannya.

Heeseung memangku ni-ki layaknya bayi, lalu menepuk-nepuk paha ni-ki agar tertidur.

Tak lama ni-ki terlelap dalam tidurnya, Heeseung menghela nafas, dirinya merasa sangat kasihan dengan ni-ki, pasti anak umur 5 tahun mudah merindukan ibunya.

Heeseung mengganti saluran televisi.

"Hii, Jam segini adanya suara hati istri, suara hati suami kapan" gumam Heeseung sambil mengganti saluran.

"Berita terkini, di negri Jepang, telah terungkap sebuah kasus pembunuhan yang terjadi 2 tahun yang lalu, di mana kasus pembunuhan yang menewaskan seorang kepala rumah tangga, di duga motif di balik pembunuhan itu di karenakan perselisihan antar keluarga, yang meributkan tentang warisan, dan kini, kasus yang 2 tahun tidak terungkap, akhirnya 2 hari yang lalu terungkap, ternyata adik korban yang menjadi pelaku pembunuh tersebut, kini anak dan istri korban tengah berada di Korea, selanjutnya ada...."

"Hah, cuman karena harta sampai bunuh membunuh, di jepang dua tahun yang lalu, berarti sama dengan tahun ni-ki ke Korea" gumamnya.

Merasa pegal, Heeseung memilih untuk menidurkan Ni-ki di kamar, agar dirinya tidak lelah.

.
.
.
🐥TBC🐥

Happiness Ni-kiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang