23🐣

1K 112 13
                                    

Hari ini Ni-ki tidak bersekolah, badannya masih panas.

Dan hari ini Jake dan Sunghoon yang menjaga Ni-ki di karenakan mereka tidak ada jadwal kuliah, Heeseung sebenarnya ingin tetap di rumah, tetapi dirinya harus meeting, begitu juga dengan Jay.

Dan kini, Jake sedang repot karena ni-ki Sedari tadi menangis, dan terus menyerukan nama Heeseung.

Sunghoon bahkan sekarang juga ikut kelimpungan karena dirinya harus membeli kompres, tapi naasnya apotek yang biasanya Jay datangi sedang kosong stok kompresnya.

Jadi Sunghoon harus mencari di toko lain.

"Hiks Heeseung Hyung, ni-ki mau Heeseung Hyung hiks" Jake terus menimang-nimang ni-ki, agar anak itu cepat tertidur.

"Hiks Heeseung hyung, Heeseung Hyung hiks"

"Iya sebentar lagi Heeseung Hyung pulang, ni-ki tidur dulu ya, nanti kalau ni-ki bangun pasti Heeseung Hyung udah di rumah"

"Nggak mau hiks, mau Heeseung Hyung" Jake menghela nafas singkat 'di bius aja kali ya' batin Jake mulai memiliki pemikiran buruk.

'Brak'

Jake menatap tajam pelaku yang sudah mendobrak pintu, padahal barusan ni-ki mulai tenang.

"Hiks Heeseung Hyung, Heeseung Hyung" Jake menatap tajam Sunghoon, sedangkan sang pelaku hanya cengengesan "nih kompres" Jake mengambil kresek yang di bawa Sunghoon, mengambil kompres lalu membukanya.

"Hiks pusing, pusing" Jake menempelkan Kompres itu di kening ni-ki, lalu mengusap-usap kepala ni-ki.

"Hiks sakit" Jake terus mengusap kepala ni-ki "di Cemplung in ke air es aja nggak sih biar adem" Jake langsung melempar sendal rumahnya ke arah Jake.

"Bukanya sembuh malah tambah sakit goblok"

"Anj, sakit ege" seru Sunghoon sambil memegangi kepalanya.

"Makanya" Jake terus menimang Ni-ki agar tertidur.

Sunghoon mendengus, lalu memilih pergi ke dapur.

🐥

Kini Heeseung telah pulang, dirinya langsung menghampiri ni-ki di kamarnya, Jake berhasil menidurkan Ni-ki.

Heeseung menatap Ni-ki yang tertidur pulas, lalu mengusap Surai Ni-ki.

"Matilah dia yang sudah membuat bayiku terluka" gumamnya sambil terus menatap wajah ni-ki yang masih tertidur pulas.

🐥

Heeseung duduk di ruang tamu, bergabung dengan Adik-adiknya.

"Bagaimana, apa yang mau di lakuin, bunuh, mutilasi, atau bagaimana?" Tanya Jay menatap saudara tak sedarah nya.

"Hmm, mutilasi boleh, bisa di kasih ke Leon" seru Jungwon.

"Kita tandai mukanya, pastikan, muka itu tak berbentuk lagi" mereka mengangguki perkataan Heeseung.

🐥

"Eunh, hiks pusing" ni-ki membuka kelopak matanya, menatap kamarnya, ni-ki menoleh ke kanan dan ke kirinya, tapi dirinya tidak menemui siapapun di sana.

Kepalanya begitu sakit, bahkan kini tenggorokannya ikut sakit "uhuk hiks sakit" keluhnya sambil memegangi lehernya.

"Hyung hiks" ni-ki turun dari kasur, berjalan menuju pintu dengan tubuh yang sedikit oleng saat berjalan.

'Cklek'

Ni-ki tak menemukan orang sama sekali, ni-ki memutuskan untuk turun ke lantai satu, siapa tau menemukan saudaranya.

Dan benar saja, ni-ki melihat kakak-kakaknya di Sana.

Ni-ki berusaha menuruni tangga dengan kepala yang terus berdenyut.

"Hyung" panggilnya lirih, namun masih terdengar oleh Heeseung, Heeseung langsung menghampiri Ni-ki yang mulai oleng di tangga.

"Astaga ni-ki" Heeseung langsung menggendong ni-ki, menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Heeseung.

"Hiks pusing" Heeseung duduk di sebelah Jay, lalu menepuk-nepuk punggung ni-ki, agar anak itu kembali tertidur.

"Heeseung hyung, tenggorokan ni-ki sakit uhuk"

"Astaga, apa kita ke rumah sakit aja lagi" Heeseung sebenarnya sedikit parno dengan pas awal ni-ki sakit, bahkan sampai kejang.

"Nggak, hiks nggak, jangan ke rumah sakit" tolak ni-ki sambil memukuli dada Heeseung, Heeseung akhirnya hanya bisa menghela nafas.

"Aku akan membuatkan minuman jahe" Heeseung mengangguk, lalu Jay pergi ke dapur "huh, belum lama ni-ki sakit, sekarang sudah sakit lagi" gumam Sunghoon, apa daya imun ni-ki itu lemah, Kenapa ni-ki sering sakit.

"Ini" Jay kembali dengan segelas minuman jahe.

"Ni-ki" Heeseung meminumkan teh itu ke Ni-ki "eok, hiks nggak mau pahit" ni-ki langsung menjauhkan bibirnya saat merasakan rasa pahit menyerang lidahnya "di minum biar nggak sakit" suruh Heeseung, ni-ki menggeleng dengan kuat.

"Huh, Sunghoon dan Jake Pegangin tubuhnya" Sunghoon dan Jake mengangguk, lalu melaksanakan apa yang di minta "Jay" Jay yang paham langsung mengapit rahang Ni-ki, lalu meminumkan minuman jahe itu.

Jay langsung membekap mulut ni-ki saat ni-ki ingin memuntahkannya, serasa sudah tertelan, Jay kembali meminumkannya lagi hingga tandas.

Selesainya ni-ki langsung menangis sejadi-jadinya "hiks, huaa jahat, hiks pahit" ni-ki turun dari pangkuan Heeseung, lalu beranjak menuju Jungwon, Jungwon yang paham langsung saja mengangkat ni-ki untuk duduk di pangkuannya.

"Hiks pahit" Jungwon mengusap-usap punggung ni-ki.

Sedangkan Heeseung hanya menghela nafas <nih Heeseung udah ke berapa kali nih Hela nafas di cerita ini>

Jungwon terus saja menggumamkan kata tenang di telinga ni-ki.

Sunoo yang berada di sebelah Jungwon hanya terkekeh geli dengan tingkah Ni-ki.

"Nanti kalau udah tidur bawa aja ke kamar ya Won" Jungwon mengangguk, lalu mereka mulai meninggalkan ruang tamu, Jay dan Sunoo akan memasak, Heeseung harus mengangkat telepon, Sunghoon dan Jake pergi ke kamar.

Jungwon akhirnya menyalakan televisi, menampilkan acara gosip yang biasanya di sore hari itu banyak.

"Iih, kok bisa baru nikah satu bulan udah hamil" gumam Jungwon sambil menatap televisi yang menayangkan, jika ada salah seorang aktris yang hamil setelah satu bulan melakukan pernikahan.

"Ih, masa ada kasus anak hilang di daerah perusahaan Heeseung hyung" gumamnya saat ada berita tentang 2 anak yang hilang saat pulang sekolah.

Jungwon terus mengomentari berita apapun yang dia dapat, walaupun penyiar beritanya tak akan bisa mendengarnya.

Jay hanya bisa menggelengkan kepalanya saat melihat tingkah adiknya yang tak pernah berubah kalau soal Gibah meng Gibah.

.
.
.
🐥TBC🐥

Happiness Ni-kiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang