Jepang 20,03,20**.
"Mamah-mamah Iki mau beli mainan" seru seorang bocah berusia 3 tahun, yang di panggil mama berjongkok mensejajarkan tingginya dengan sang putra.
"Oke, tapi kita tunggu papa pulang ya" bocah itu mengangguk.
Kediaman keluarga Nishimura, sebuah rumah dengan 3 lantai itu selalu di selimuti oleh tawa.
"Onne Chan"<nulisnya gitu nggak sih> nyonya Nishimura menoleh ke belakang, ternyata itu adik dari suaminya "ada apa Kyota" tanya nyonya Nishimura "onni Chan belum pulang" nyonya Nishimura menggeleng.
"Duduk dulu, Ne Chan ambilkan minum" orang yang di panggil Kyota itu mengangguk, lalu duduk.
Ni-ki yang berusia 3 tahun itu mendekati Kyota "om kyo udah lama nggak main sama ni-ki, ayo main" ajak ni-ki pada Kyota, Kyota mengangguk, lalu bermain dengan ni-ki.
🐥
Tuan Nishimura telah berada di rumah, ni-ki sedang berada di kamar bersama sang mama, sedangkan di lantai satu terdengar suara gaduh.
"Ni-ki, mama cek ke bawah dulu ya" ni-ki mengangguk, nyonya Nishimura pun pergi dari kamar ni-ki.
"KYAAAAA" Ni-ki yang kaget mendengar suara teriakan pun memilih ikut turun.
"Mamah" panggil ni-ki pada mamahnya, sang mama langsung berlari menuju ni-ki "ayo kita pergi" mamah ni-ki langsung menggendong ni-ki.
"Mamah, papa berdarah, ayo tolong papa" seru Ni-ki saat melihat sang papa terkapar dengan darah yang sudah menggenang.
Nyonya Nishimura keluar dari rumah, lalu menelepon polisi.
🐥
3 hari setelah kasus pembunuhan tuan Nishimura, Ni-ki di bawa sang mama menuju Korea Selatan, kasus tuan Nishimura masih di selidiki siapa pembunuhnya, di Korea, nyonya Nishimura membangun sebuah toko kue.
Hingga di mana ada saat ni-ki telah berumur 5 tahun seseorang pelanggan datang ke toko "ada yang bisa saya bantu" tanya nyonya Nishimura.
"Lama tidak bertemu Nishimura Yuki".
🐥
Sekitar 2 hari setelah adanya orang itu, mama ni-ki membawa ni-ki ke rumah Heeseung dan adik-adiknya.
~
🐥
"Hiks mama, mama" Heeseung menepuk-nepuk pipi ni-ki yang mengigau "ni-ki, bangun hey" Heeseung nampak panik karena tubuh ni-ki secara tiba-tiba mengejang.
"JAY JAY" panggil Heeseung, dirinya begitu panik sampai meninggalkan ni-ki di kamar yang masih mengejang.
"JAY" Jay yang sedang memasak makan malam di buat kaget saat Heeseung berteriak, begitu pula Sunghoon, Jake, dan si kembar yang sedang berada di ruang keluarga.
"Kenapa sih Hyung" tanya Jake "hah, Jay mana" tanyanya tanpa menjawab pertanyaan dari Jake.
"Kenapa Hee" Jay muncul dari dapur "ni-ki kejang" mendengar itu semua yang ada di sana langsung panik.
"Kita ke rumah sakit sekarang, kalian berempat diam di rumah, Sunoo, masak ya" Sunoo mengangguk, lalu Jay langsung keluar untuk mengambil mobil.
Heeseung langsung mengambil ni-ki yang masih kejang.
Lalu membawanya ke mobil yang telah Jay siapkan.
🐥
Heeseung tak henti-hentinya khawatir, ni-ki tengah di tangani oleh dokter di dalam Suang IGD.
'Cklek'
Heeseung dan Jay langsung menghampiri dokter "apa Pasian pernah di bawa ke rumah sakit" tanya sang dokter, Heeseung langsung mengangguk.
"Berapa suhu tubuhnya saat anda saat di bawa ke sini" tanya sang dokter lagi.
"40°"
"Huh, seharunya suhu tubuh setinggi itu sudah harus di rawat, jadi untuk sekarang, pasien akan di rawat di rumah sakit, sepertinya pasien terkena demam berdarah, apa sebelumnya pasien mengeluh sakit lain"-Dokter.
"Saat pertama demam, dia mengeluh perutnya sakit" dokter itu mengangguk sekilas.
"Saya akan mengecek darahnya" Heeseung dan Jay mengangguk.
"Beri standar kamar rawat yang bagus" dokter itu mengangguk perkataan Jay, lu kembali memasuki IGD.
🐥
Ni-ki telah di pindahkan ke kamar rawat, ni-ki masih tertidur karena obat bius.
"Hee, gw pulang dulu, ambil keperluan Lo sama ni-ki, sekalian ngabarin yang lain" Heeseung mengangguk, Jay lalu pergi.
"Cepat sembuh dong, masa baru datang langsung sakit si" gumam Heeseung sambil memegang tangan ni-ki yang di infus.
🐥
"Jadi ni-ki di rawat" tanya Jake dan Sunoo, Jay mengangguk "bantu Hyung kemasi barang Hee sama Ni-ki ya, Hyung juga harus beresin beberapa barang" mereka berempat mengangguk.
Lalu memasuki kamar Heeseung untuk mengemasi baju Heeseung dan ni-ki.
🐥
"Hyung" Heeseung menoleh ke arah ni-ki saat mendengar suara anak 5 tahun itu.
Heeseung langsung menghampiri ni-ki yang telah bangun dari efek obat tidur.
Jam masih menunjukan pukul 21:00.
"Kenapa Ki"
"Mau minum" Heeseung mengambil gelas di nakas sebelah ranjang ni-ki, lalu meminumkannya pada ni-ki.
"Tangan ni-ki pegal kak" ni-ki mengelus tangan ni-ki "sabar ya, ini efek dari infusnya" ni-ki melihat tangannya yang di infus.
Terdiam sejenak "KAK HEE TADI NI-KI DI SUNTIK" Heeseung tersentak sejenak, lalu mengangguk.
"Hiks" Heeseung tambah tersentak saat ni-ki malah menangis "kenapa, ada yang sakit" tanyanya setelah "hiks kenapa tangan ni-ki di suntik hiks, kak Hee" Heeseung menghela nafas lega saat tau jika ni-ki menangis karena di suntik.
"Kan kalau nggak di suntik nggak bisa di pasang infusnya"
"Hiks, kenapa di suntik, kan tinggal di tempel hiks pegal tangan ni-ki pegal hiks" Heeseung mengusap lengan Ni-ki yang di infus.
"Hiks pegal uhuk"
"Nah kan, jangan nangis, nanti tenggorokannya sakit, pegal cuman sebentar kok"
"Tapi hiks copot aja"
"Nggak boleh, ini nggak boleh di copot"
"Hiks nggak mau, lepas infusnya, lepas" ni-ki mencoba menarik selang infusnya, melihat itu tentu Heeseung langsung panik, Heeseung mencoba mencekal lengan Ni-ki.
"Hey, jangan kayak gitu, lihat infusnya ada darahnya".
"Hiks Huaaa darah, hiks darah lepas, lepas" Heeseung memencet tombol di sebelah ranjang untuk memanggil dokter.
"Hsst, jangan kayak gini ya Ki, nanti nggak sembuh loh, tenang ya"
Heeseung terus mencoba menenangkan Ni-ki, darah muncul di selang infus membuat Heeseung panik.
'Cklek'
"Heeseung"
"Jay, tolong ini, infusnya udah muncul darah" Jay langsung membantu Heeseung menenangkan Ni-ki.
"Ni-ki jangan kayak gini, tenang" Jay memilih menggendong ni-ki, lalu menepuk-nepuk punggung ni-ki agar tenang "hiks lepas infusnya, lepas" Heeseung memegangi tiang infus agar tidak merepotkan Jay.
Tak lama Ni-ki kembali tertidur, setelah ni-ki tertidur, dokter memasuki ruangan.
"Ada yang bisa saya bantu" tanya sang dokter "ini infusnya di ganti dok" dokter itu melihat infus yang di kenakan ni-ki telah mengeluarkan darah.
Lalu dokter itu memanggil suster untuk mengambil infus, setelahnya sang dokter mengganti infus ni-ki.
.
.
.
🐥TBC🐥
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness Ni-ki
Roman pour AdolescentsS1-S2 6 pemuda yang secara tidak sengaja menemukan seorang anak kecil di depan Rumah mereka. anak kecil yang sepertinya di buang oleh orang tuanya, hal itu terlihat dari sebuah surat yang di bawa oleh anak itu. apa yang harus mereka lakukan dengan...