9🐣

1.6K 147 2
                                    

"katanya ni-ki juga sakit ya Hyung" tanya Jake yang sedang di suapi oleh Heeseung "iya, kayaknya sama kaya kamu, sakit karena musim dingin" jawab Heeseung sambil menyendok makanan.

"Pasti repot, terlebih kan Jay Hyung harus pergi"

"Nggak kok, ini tugas Hyung juga, ini obatnya, Hyung bantu bersihin tubuh kamu" Jake mengangguk, mengambil obat lalu meminumnya.

Sedangkan Heeseung pergi ke kamar mandi untuk mengambil air.

🐥

"Terus ni-ki mana" tanya Jake yang sudah di ganti bajunya "di kamar, tidur, udah mendingan kamu" Jake mengangguk "udah, cuman agak pusing aja" Heeseung mengangguk, lalu mengelus kepala Jake "jangan sakit ya, Hyung nggak mau adik-adik Hyung sakit" Jake hanya diam, menikmati elusan di kepalanya.

"Hyung juga jangan sakit, kalau Hyung sakit nanti kita nggak bisa apa-apa" Heeseung tersenyum.

"Udah tidur lagi sana, Hyung mau nelpon Om Tae" Jake mengangguk, lalu kembali menidurkan tubuhnya.

Heeseung keluar dari kamar Jake.

🐥

"Halo om, kayaknya hari ini Hee nggak bisa ke kantor Om"

"Kenapa Hee"

"Ni-ki sama Jake lagi sakit, Jay juga lagi ada rapat, nggak mungkin Hee tinggalin ni-ki sama Jake yang juga lagi sakit"

"Astaga iya iya, berarti acara besok di undur aja ya sampai ni-ki sama Jake sembuh"

"Iya Om"

"Nanti om ke sana buat jenguk ni-ki sama Jake"

"Iya"

"Om matiin dulu ya"

"Iya"

"Tuut tuut tuut"

"Huh"

"Hiks Hyung" Heeseung yang mendengar tangisan ni-ki langsung menuju ke kamarnya.

Heeseung menghampiri ni-ki yang meringkuk di balik selimut "kenapa hmm" tanyanya sambil melepas kompres di kepala Ni-ki untuk di ganti.

"Pusing hiks, mual"

"Astaga, kompresnya udah ikut panas, ke rumah sakit ya nanti kalau kak Jay udah pulang" ni-ki menggeleng.

"Huek" Heeseung yang melihat ni-ki akan muntah langsung membopong ni-ki dan membawanya ke kamar mandi.

"Keluarin Ki" Heeseung memijat tengkuk ni-ki agar mengeluarkan isi perutnya.

"Huek, hiks sakit huek" Heeseung terus memijat tengkuk ni-ki.

"Udah" tanyanya saat melihat ni-ki sudah tidak mengeluarkan isi perutnya lagi.

Ni-ki mengangguk, Heeseung menyalakan keran wastafel, lalu membasuh muka ni-ki, dan membiarkan air itu membersihkan bekas Muntahan ni-ki.

Heeseung membawa ni-ki kembali ke kamar, memberikan air putih ke ni-ki "masih mual" ni-ki menggeleng, dirinya menyusupkan kepalanya ke dada Heeseung.

"Huh" Heeseung mengelus punggung ni-ki.

Lalu menempelkan lengannya di tengkuk ni-ki "astaga ini masih panas" Heeseung mengambil termometer di laci kamarnya, lalu meletakkannya di ketiak ni-ki.

"Hiks pusing, pusing kak"

"Iya pusing, nanti hilang kok, kan tadi udah minum obat" Heeseung terus mengelus punggung ni-ki.

Lalu mengambil termometer "huh, 38, cepat pergi ya demam, kasian ni-ki sakit" tak lama Heeseung mendengar suara dengkuran, Heeseung melihat jika ni-ki kembali tertidur.

Happiness Ni-kiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang