Jungwon mendengus saat melihat Sunoo datang dengan tidak santainya.
"Sunoo, ini rumah sakit, bukan hutan, nggak usah teriak" Sunoo hanya tersenyum saja.
Sunoo langsung mendekati Jungwon "hii, Lo kenapa bisa gulung sih won" Jungwon lagi-lagi mendengus.
"Golang gulung, orang Jawa Lo"
"CK, kok bisa sih, ih, kakinya mana di gantung lagi" Jungwon rasanya ingin memukul kepala sang kembaran sekarang, sebal dia dengan sang kembaran karena nyerocos aja.
"Huaaah" Jay menutup mulut ni-ki, saat anak itu menguap.
"Bangun, bentar lagi makan malam" ni-ki mengangguk, lalu mencoba membuka matanya lebar-lebar.
Cklek
"Oh, Sunoo udah di sini, untung beli makanan lebih" ujar Heeseung yang masuk dengan Sunghoon di belakangnya.
Heeseung menaruh kresek di meja, lalu membukanya dan membagikannya satu-satu ke adiknya.
"Oh ya won, belum ada perawat yang ke sini?" Jungwon menggeleng.
"Ya udah makanya nungguin aja" mereka mengangguk, lalu memilih menunggu perawat datang membawa makanan.
🐥
Pagi yang cerah telah tiba, di kamar rawat Jungwon hanya ada Sunghoon yang sedang tidak ada jadwal kuliah, sementara yang lain harus pulang, ni-ki harus sekolah, Jungwon dan Jake ada jadwal pagi, Heeseung dan Jay harus ke perusahaan karena ada meeting mendadak.
"Won, motor Lo mau di perbaiki aja atau mau beli baru" tanya Sunghoon yang baru ingat jika motor Jungwon ringsek dan sekarang sedang di bengkel.
"Beli baru Lo yang beliin ya" Sunghoon mendengus "CK, Jay Hyung nawarin, mau beli lagi nggak?"
"Beli lagi boleh deh" Sunghoon mengangguk, lalu membalas chat sang kakak.
"Oh iya won, katanya Jay Hyung udah cek CCTV di sekitar jalan Lo kecelakaan, dapat nomor plat motor yang nabrak Lo, dia udah di kepolisian, mau liat fotonya nggak, mungkin Lo kenal?" Jungwon mengangguk, lalu Sunghoon menunjukan foto yang sempat di kirim Jay tadi.
"Cowok?"
"Iya lah"
"Kayak kenal?"
"Siapa?"
"Sebentar gw inget-inget" Jungwon mengamati foto itu "dia kan yang biasa nongkrong di gang, gang yang Lo bawa ni-ki itu loh, yang di hadang preman"
"Iya kah, dia preman"
"Preman sih nggak, tapi dia tuh suka ganggu orang yang dia anggep lawan"
"Berarti Lo lawan?"
"Nggak lah, dia itu orang nggak bener, kaya orang yang di bayar buat nge hajar orang gitu"
"Lo ada masalah sama dia" Jungwon menggeleng "gw tau juga karena sering lewat gang itu dan ketemu tuh orang"
"Kayaknya orang suruhan nggak sih won"
"Bisa jadi Hoon, tapi siapa yang nyuruh?"
"..."
🐥
"Huaaah" ni-ki menguap saat sampai di kelas "kenapa ni-ki, masih ngantuk ya?" Tanya Yoshi yang datang duluan "semalam ni-ki nggak bisa tidur, soalnya kemarin sore tidur sampe jam 6"
"Ooh, tidur aja ni-ki, jam masuk masih lama, nanti aku bangunin kalau udah masuk"
"Beneran" Yoshi mengangguk "ya udah deh, ni-ki menelungkupkan kepalanya ke lipatan tangannya, lalu mulai memejamkan matanya.
Tapi tak lama dia terbangun kembali "kok Yoshi di sini, kan ini bukan kelas Yoshi" Yoshi terdiam sejenak.
"Eh iya ya, kan ini bukan kelas Yoshi, ya udah deh, Yoshi pergi, dadah ni-ki" Yoshi pergi dari kelas ni-ki, ni-ki menggelengkan kepalanya saat melihat temanya pergi.
"NI-KI NI-KI NI-KI" Ni-ki mendengus sebal saat mendengar suara Beomgyu.
"Berisik tau Gyu" Beomgyu hanya tersenyum tak berdosa "hehe, kata Yoshi ni-ki nggak tidur, jadi tidur aja gih, nanti Gyu bangunin"
"Iya deh, awas kalau bohong" Beomgyu mengangguk.
"Gyu, ayo main kartu, tadi Yeonjun beli di abang-abang mainan di depan" tiba-tiba Yeonjun datang dengan kartu di tangannya, Beomgyu mengangguk semangat, lalu mereka bermain sambil menunggu jam masuk.
🐥
"Uang sudah saya kirim"
"....."
"Hmm, lanjutkan tugasmu"
"....."
"Semua data mereka sudah saya kirim"
Tuut tuut
Orang itu mematikan telepon secara sepihak, lalu menatap sebuah foto.
"Anak itu, akan ku pastikan dia bersamaku, karena dia begitu mirip denganmu sayang, aku akan menjaganya"
🐥
"Heeseung, gw denger adek Lo masuk rumah sakit?" Heeseung menoleh ke arah sekertaris nya "iya Jen, korban tabrak lari" Jeno mengangguk paham "nanti gw ikut Lo ke rumah sakit ya"
"Ngapain"
"Ngapelin suster di sana"
"Pacar Lo?"
"Janjoook, gw ikut ke rumah sakit, buat jenguk adek Lo Heeseung"
"Ooh, y, ckp tw"
"Lo lama-lama gw lempar sepatu ya hee, di depan adek Lo doang cool, di depan gw kek jamet" Heeseung mendelik mendengar itu.
"Gw pecat mampus Lo"
"Ya udah, tinggal kerja di tempat Abang gw apa susahnya coba" Heeseung mendengus singkat sebelum melemparkan pulpen mati ke Jeno.
"AKH, sakit pepek"
🐥
Jay menatap Sunghoon "jadi maksudnya, ada dalang di balik kecelakaan Jungwon?" Sunghoon mengangguk, setelah Jungwon menjelaskan siapa pria itu, Sunghoon jadi curiga ada seseorang yang dendam dengan mereka.
"Huh, ada apa dengan dunia"
"Alay Hyung, nggak usah begitu" Jay mendengus singkat.
🐥
Ni-ki menatap seorang di depannya, memiringkan kepalanya saat dirinya merasa bingung dengan orang di depannya.
"Kenapa ya om?" Tanyanya, sebelum dirinya keluar kelas, sang guru memanggilnya untuk pergi ke ruang guru, dan ternyata di sana ada seorang pria yang katanya ingin bertemu dengannya, dan orang itu mengaku sebagai keluarganya.
"Ah, kamu adik dari Heeseung?"
"Ehm, iya" orang di depannya nampak mengangguk paham, lalu orang itu mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.
Sebuah kotak berukuran kecil "ini, berikan ini ke Heeseung" ni-ki mengambil kotak itu "ini apa?"
"Berikan saja" ni-ki mengangguk "kalau begitu, ni-ki pamit mau pulang" orang itu mengangguk, ni-ki langsung pergi dari ruang guru.
"Heh"
🐥
Ni-ki menghampiri Heeseung yang sudah menunggu di gerbang "kenapa lama" tanya Heeseung saat baru melihat ni-ki keluar "tadi di panggil ke ruang guru, terus tadi ada orang yang suruh kasih ini ke hyung' ni-ki memberikan kotak itu ke Heeseung.
"Dari siapa?"
"Nggak tau, ni-ki nggak kenal" Heeseung mengangguk, lalu menyuruh ni-ki masuk ke mobil.
🐥
Heeseung duduk di sofa ruang tamu sambil menunggu ni-ki ganti baju, Heeseung meneliti kotak itu, merasa tidak curiga, dia langsung membuka kotak itu, dan mendapati sebuah surat.
Heeseung membaca surat itu dengan teliti.
"Sialan"
.
.
.
🐥TBC🐥

KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness Ni-ki
Teen FictionS1-S2 6 pemuda yang secara tidak sengaja menemukan seorang anak kecil di depan Rumah mereka. anak kecil yang sepertinya di buang oleh orang tuanya, hal itu terlihat dari sebuah surat yang di bawa oleh anak itu. apa yang harus mereka lakukan dengan...