S2 <12>

610 81 4
                                    

Setelah menjalani perawatan selama seminggu lebih, akhirnya hari ini Jungwon sudah berada di rumah, dirinya masih harus menjalani terapi agar bisa kembali berjalan.

Dan selama hampir seminggu juga, perusahaan Jay dan Heeseung masih bermasalah, di tambah universitas yang di masuki oleh Sunghoon dan Jake tiba-tiba harus di tutup karena adanya kasus korupsi.

"Ni-ki, kakak ni-ki udah sembuh?" Tanya Asahi, kini ni-ki tengah berada di taman bersama keempat temanya "udah, tapi masih harus rutin ke rumah sakit" mereka mengangguk.

"Ayo main apa, bosen tau" seru Haruto, mereka sedari tadi hanya bermain ayunan "main apa ya?"

"Oh iya, ayo mancing di sungai" mereka menatap Yoshi "di sungai yang ada di belakang rumah pak RT?" Yoshi mengangguk "ayo, kan di sana katanya banyak ikan, tapi kita nggak ada pancingan?"-Mashiho

"Pakai kayu, terus di kasih tali, ujungnya di tambahin jarum" mereka mengangguk "ada yang cari cacing, nanti Mashiho sama Asahi buat cari cacing, sisanya buat pancingnya" mereka mengangguk, lalu mulai berpencar untuk melaksanakan tugas mereka.

🐥

Sunghoon dan Jake menatap frustasi ke arah gedung besar di depan mereka, setelah penutupan universitas secara sepihak, banyak mahasiswa yang susah mencari universitas, terlebih Sunghoon dan Jake yang seharusnya sudah di semester akhir menuju kelulusan.

"Huh, gimana Hoon, nggak ada yang menerima mahasiswa pindahan" Sunghoon menggeleng ringan "gw juga bingung Jake, padahal seharusnya 3 bulan lagi kita udah nyerahin skripsi"

"Gimana kalau kita daftar tapi satu semester di bawah"

"?"

"Kita daftar tapi nggak semester akhir"

"Kalau gitu kita tambah lama lulus Jake"

"Dari pada kita nggak lanjut terus, lagian kalau kita terus cari pasti nggak akan ketemu, karena banyak universitas yang tidak menerima mahasiswa pindahan semester akhir" Sunghoon memejamkan matanya lelah.

"Hoon, kok kayaknya kita dalam masalah secara bersamaan ya, dari Jungwon kecelakaan, perusahaan Hyung yang ada masalah, sekarang kita ada masalah dengan universitas" Sunghoon membuka matanya "iya juga ya, kalau di pikir-pikir Sunoo juga bilang kalau cafenya udah mulai sepi pelanggan, banyak pegawai yang undur diri juga"

"..."

🐥

Heeseung menatap selembar kertas di tangannya, memikirkan maksud dari setiap kata di surat tersebut.

'tunggu berapa saat, hingga kalian kehilangan ya'

Hanya beberapa kalimat, namun sangat membekas di kepala Heeseung.

"Akh, bahkan sekarang belum dapat trainee juga" Heeseung memutuskan untuk memberi Hiatus terhadap idolnya yang berkonflik, dan sekarang yang terus di pikirkan oleh Heeseung adalah, bagaimana cara menemukan idol baru dalam waktu satu bulan.

"Heeseung, ini ada beberapa data orang yang mungkin bisa debut, beberapa mantan Idol dari agensi lain" Heeseung menatap Jeno yang kini meletakan beberapa berkas di mejanya.

"Beberapa juga aku ambil datanya karena mereka sering bikin konten dance challenge, ada juga dari mereka yang memiliki suara yang bagus dan stabil" Heeseung mengangguk "biar aku cek, kamu bisa pergi" Jeno mengangguk, Heeseung mulai membaca satu-persatu berkas tersebut.

"Kayaknya mereka bisa, aku hanya butuh 6 anggota, sepertinya tiga mantan Idol ini bisa, lalu 3 ini juga bisa" Heeseung tersenyum tipis setelah sedikit masalahnya terselesaikan.

🐥

Ni-ki menatap aliran air di depannya, dirinya memegang kayu yang sudah ada talinya.

"Lama" gumamnya saat belum ada ikan yang berhasil di dapat "iya, lama" saut Yoshi dan Mashiho secara bersamaan.

"Eh iya, tau nggak, katanya dulu ada orang yang bunuh di di sini tau" Asahi yang sedari tadi diam akhirnya berbicara, membuat yang lainya mengernyit "bunuh diri?"

"Iya, dia lompat dari atas pohon itu ke sini" Asahi menunjuk ke salah satu pohon yang lumayan tinggi, membuat yang lainya menoleh ke sana "terus, orangnya mati?"

"Iya, dia ketemu udah mati" mereka bergidik saat membayangkan bagaimana orang itu lompat.

"Udah sore nih, pulang aja yuk" Yoshi menatap jam di pergelangan tangannya, dan jarum sudah menunjukan jam 16:30 "ayo, aku juga udah harus di rumah" ni-ki menarik kayunya "eh, ini kayunya berat" mereka menoleh ke arah ni-ki.

"Sini, biar ku bantu" Haruto membantu menarik kayu ni-ki "ini berat banget" seru Haruto yang merasa kancingnya tersangkut.

Ni-ki memilih menarik talinya yang berada di ujung air.

"Hati-hati ni-ki, barunya licin" tegur Mashiho "ini hati-hati kok" ni-ki berusaha menarik tali itu, dirinya tidak bisa meninggalkan kayu itu begitu saja di sungai, karena mereka bisa mendapat teguran dari warga.

Sreek

Byuur

"NI-KIIIII"

🐥

"Kamu tau nggak sih itu bahaya ni-ki" ni-ki menunduk dengan rasa takut, setelah dirinya terjebur ke sungai tadi, Jay langsung menarik Ni-ki, Jay tadi mencari ni-ki karena sudah jam 4 belum pulang juga.

"Maaf..."

"Gimana kalau tadi Hyung nggak datang, gimana nasip kamu ni-ki"

"Hiks maaf Hyung" ni-ki kini tidak bisa menahan tangisnya, Jay memang memarahinya dengan nada rendah, tapi auranya membuat ni-ki merasa takut.

"Udah berapa kali kamu bilang maaf ni-ki, TAPI NGGAK PERNAH KAMU JERA" Ni-ki semakin menangis saat Jay mulai menggunakan nada tinggi.

"Maaf hiks"

"Besok nggak usah keluar rumah setelah pulang sekolah" ni-ki langsung menatap Jay "kok hiks gitu"

"Kamu keluar rumah cuman bikin khawatir"

"Hiks maaf, ni-ki masih mau main hiks"

"Main di rumah aja" ni-ki menggeleng "hiks HYUNG JAHAT NI-KI JUGA UDAH BIKANG MAAF" anak itu langsung berlari menuju pintu keluar "NI-KI"

Brak

Pintu itu tertutup dengan tidak santainya.

"Jay" Jay menoleh ke arah lift "itu berlebihan" Jay menatap Heeseung dengan sedikit menaikan alisnya.

"Dia hanya anak kecil yang masih banyak penasaran, seharusnya kamu jangan sampai begitu" Jay menghela nafas lelah, lalu menghempaskan tubuhnya ke sofa "kebawa emosi Hyung"

"Jay di sini Hyung tau, kamu lagi ada masalah sama perusahaan, tapi setidaknya jangan sampai emosi kamu bikin ni-ki atau yang lain takut atau sejenisnya" Jay terdiam.

"Ni-ki masih kecil, masih takut dengan bentakan, jangan sampai kamu bikin dia trauma" Jay masih terdiam, memikirkan banyak hal.

"Gw keterlaluan"

"Kamu udah benar tegur ni-ki, tapi setidaknya jangan dengan bentakan" hah memejamkan matanya frustasi.

"Cari ni-ki Jay"

"Huh, paling nanti dia pulang sendiri, anak sekecil itu nggak mungkin pergi jauh"

"Tetep aja Jay, cari dia, bicarakan baik-baik" Jay menghela nafas "nanti kalau yang lain pulang, makan malam udah di meja" Heeseung mengangguk, lalu Jay mengambil kunci mobil, dan pergi keluar rumah.

🐥

18:09

Ting tong

Cklek

"Iya, eh, cari siapa ya dek?" Tanya seseorang setelah membuka gerbang "hiks om Tae" orang itu mengernyit.

"Om Tae?"

"Aku mau hiks ketemu om Taehyung" orang itu terdiam "sebentar ya, saya panggil tuan Taehyung" Krang itu masuk ke rumah megah itu, meninggalkan anak itu, atau ni-ki yang langsung pergi ke rumah Taehyung setelah pergi dari rumah.

"Astaga ni-ki, kamu ke sini sama siapa" tanya Taehyung dengan panik saat melihat ni-ki dengan keadaan menangis "om taeee hiks" Taehyung langsung menggendong anak itu, dan membawanya masuk.

.
.
.
🐥TBC🐥

Happiness Ni-kiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang