Sunghoon dan Jake tidak jadi ke supermarket, kini, ruang keluarga, 6 orang sedang menatap seorang bocah yang mungkin berumur 5 tahun.
"Kamu dari mana, kok di sini" Tanya Heeseung selaku Kakak tertua.
Anak itu mengulurkan surat "ini dari mama, kata mama ni-ki bakal tinggal di sini sama kalian, dan kalian di suruh baca surat ini" jelas anak yang menyebut dirinya Ni-ki.
Heeseung mengambil surat itu, membukanya dan membacanya, Jay yang penasaran juga ikut membaca.
|Siapapun yang baca surat ini, itu berarti anak saya sudah bersama kalian, saya sebelumnya minta maaf.
Tapi, saya mohon untuk kalian merawat anak saya, saya sebenarnya tidak ingin melakukan hal ini, tapi, karena sesuatu yang mendesak, saya harus menjauhkan anak saya dari saya sendiri, berat bagi saya untuk meninggalkan putra saya.
Tapi saya mohon, rawat dia, dia hanya punya saya, dan saya malah meninggalkan dirinya.
Jadi saya mohon, ada Black Card di tas yang di bawa putra saya, kalian bisa menggunakan itu untuk membeli keperluannya, maaf merepotkan kalian.
~
"Hyung, mau gimana" tanya Jay yang selesai membaca surat itu, Heeseung hanya diam, dirinya menatap Ni-ki yang sedang memakan kue kering yang di beri Sunoo.
"Kita rawat, Hyung liat dia jadi ke inget masa-masa kita di panti" ya, Heeseung dan kelima adiknya adalah anak panti.
Mereka tidak memiliki hubungan darah, tapi kedekatan mereka membuat mereka tumbuh layaknya saudara, tumbuh di panti yang hanya memiliki 1 donatur membuat mereka susah dalam menjalani hidup.
Bahkan makan pun hanya 1 kali sehari, karena uang yang di berikan donatur tidak cukup jika untuk makan 3 kali sehari.
Hingga suatu hari panti asuhan tempat mereka tinggal mengalami kebakaran, hanya mereka yang selamat dari kebakaran itu, pengurus panti dan anak-anak panti lainnya tewas dalam kebakaran.
Mereka ber 6 yang memang saat kebakaran sedang bermain membuat mereka selamat.
Kebakaran itu terjadi di saat malam hari, kenapa mereka ber 6 bermain, karena mereka bosan dan akhirnya menyelinap keluar panti dan bermain.
Setelah kejadian kebakaran itu, mereka ber 6 di biayai hidup oleh donatur panti.
Hingga kini mereka ber 6 hidup bersama di rumah dua lantai yang di beli dengan uang bersama.
"Kalau di pikir, juga kasian Hee, jadi gimana"-Jay.
"Kalau begitu kita jaga aja, kasian dia, terlebih kita yang di beri amanah oleh ibunya" Jay mengangguk, dirinya juga setuju.
Jay menatap adik-adiknya, Sunghoon dan Jake menoleh ke arah Jay.
"Ini mau di gimanain tuyulnya Hyung" tanya Jake pada Jay "kita rawat mau nggak" tanya Jay pada Adik-adiknya.
"Beneran" tanya Sunoo, Jay mengangguk, tanda dirinya sedang tidak berbohong.
"Gw ngikut kalian aja, kasian bebek nggak ada induknya" seru Sunghoon pada Jay, Jay mengangguk, lalu menatap Jake dan Jungwon.
Jake dan Jungwon yang mengerti maksud dari Jay pun mengangguk, pertanda jika mereka berdua juga setuju.
Jay yang mendapat jawaban pun tersenyum, Heeseung mendekati Ni-ki yang masih memakan Kue kering.
"Siapa nama kamu" tanya Heeseung sambil mengusap Surai Ni-ki "Ni-ki, Nishimura riki" ujarnya sambil tersenyum menampilkan deretan gigi.
"ni-ki, ni-ki dari jepang" Ni-ki mengangguk "tapi ni-ki tinggal di Korea dari umur 3 tahun" Heeseung mengangguk paham.
"Bisa Hyung cek tasnya, tadi kata mama ni-ki, Hyung di suruh cek tas Ni-ki" ni-ki mengangguk, lalu memberikan tasnya ke Heeseung.
Heeseung membuka tas tersebut, ada beberapa baju dan 2 pasang sepatu di tas itu, Heeseung mengambil baju-baju di tas itu, lalu melemparnya ke Jay.
Heeseung membuka semua bagian di tas itu, hingga akhirnya mendapati 2 buah kartu kredit di sana.
"Wiih, black card coy" seru Sunghoon saat Heeseung mengangkat 2 black card itu.
"Bajunya ada berapa stel Jay" tanya Heeseung "cuman 5 stel, mau beli yang baru" Heeseung mengangguk.
"Besok gw beli, simpen dah tu black card" Heeseung mengangguki ucapan Jay, black cardnya buat kalo lagi butuh banget aja.
"Hyung, mama bakal jemput ni-ki kapan" tanya Ni-ki "ehm, mama Riki jemput rikinya masih lama, jadi Riki tinggal sama kita aja di sini ya" ujar Heeseung.
"Ehm, emang mama pergi ke mana"-Riki
"Mama pergi ke London buat kerja, jadi Riki di sini sama kita ya"-Heeseung
Riki mengangguk singkat "Hyung, Ni-ki mau kue lagi" minta Riki lada Sunoo "etdah bocah, nggak di kasih makan kah kau hah" tanya Sunoo sambil menatap Riki.
"Dih, mama ni-ki nggak miskin ya sampai ni-ki nggak di kasih makan"-Riki.
Sunoo menghela nafas singkat, lalu pergi ke dapur untuk mengambil kue kering.
"Oh iya, Sunghoon nggak jadi ke supermarket kamu hah" sunghoon yang sedang menonton televisi langsung tersentak saat mendengar pertanyaan Jay.
"Ini gw berangkat, ayo Jake temenin" Jake menghela nafas lelah, kirain nggak jadi pergi.
"Ni-ki mau mandi, ayo Hyung mandiin" Jungwon menggandeng Ni-ki untuk memandikan bocah itu.
Dan ni-ki hanya menurut, Heeseung sedang melihat baju yang ada di tas Ni-ki.
"Baju butut itu Hee, buang aja udah, besok kita beli lagi" seru Jay sambil menatap salah satu pakaian Ni-ki yang sudah memiliki lubang.
"Jangan buang semua, simpan 2, satu buat di pakai hari ini, yang satu buat besok" Jay mengangguk, lalu memilih pakaian yang menurutnya masih bagus, padahal mah masih bagus semua.
.
.
.
🐥TBC🐥
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness Ni-ki
Teen FictionS1-S2 6 pemuda yang secara tidak sengaja menemukan seorang anak kecil di depan Rumah mereka. anak kecil yang sepertinya di buang oleh orang tuanya, hal itu terlihat dari sebuah surat yang di bawa oleh anak itu. apa yang harus mereka lakukan dengan...