Kini ni-ki tengah di tatap tajam oleh Jay.
Tadi di ujung tangga Jay menangkap Ni-ki yang akan jatuh, bahkan dari atas tangga Jake sudah panik karena kebetulan dirinya akan turun ke lantai satu.
"Kenapa kayak gitu" tanya Jay dengan nada dingin, Ni-ki tidak berani menatap Jay yang kini tengah duduk di dekatnya.
Heeseung hanya diam, dirinya sudah lelah dengan tingkah anak bebek yang baru saja datang tadi pagi.
"Jawab Ni-ki" tegas Jay lagi saat tidak menjawab jawaban dari Ni-ki.
"Tadi cuman mau kayak yang di tv" ujarnya lirih, masih merasa takut dengan Jay yang tak henti-hentinya menatap tajam Ni-ki.
"Kenapa di tiru"-Jay.
"Soalnya kaya asik"-Riki
"Tapi yang asik belum tentu nggak bahaya ni-ki"-Jay
"Hiks maaf, tadi hiks ni-ki cuman penasaran hiks, maaf" Ni-ki kembali menangis karena merasa terintimidasi oleh Jay.
"Huh, tadi Heeseung bilang kamu juga hampir jatuh dari lantai dua" Ni-ki mengangguk.
"Kenapa"-Jay
"Tadi liat Heeseung Hyung hiks di kolam, terus hiks ni-ki mau nyapa Hee Hyung"-Riki
"Tapi nggak di pinggir jendela juga kan Ki"-Jay
"Hiks maaf"
"Huh, jangan di ulangi lagi, kalau sekiranya itu berbahaya jangan di lakuin, sekarang kita makan malam" Jay pergi ke ruang makan, meninggalkan yang lain di sana.
Ni-ki tetap menunduk dengan isakan yang tak berhenti terdengar, Heeseung menghela nafas, lalu mendekati Ni-ki.
"Udah dong jangan nangis, kita makan ya" Heeseung menggendong ni-ki dan berjalan menuju dapur.
"Jay Hyung jadi kayak bapak-bapak, Heeseung Hyung jadi kaya ibu-ibu"-Jungwon
"Mana iya lagi"-Sunoo
"Udah, ayo kita harus makan, nanti Jay Hyung malah marah lagi" seru Jake, lalu mereka pergi ke ruang makan.
Di sana Heeseung duduk dengan Ni-ki di pangkuannya, ni-ki masih menunduk, tak berani menatap Jay yang tengah menata makanan di meja.
Jake, Sunghoon, sunoo dan Jungwon ikut duduk.
"Makan makanan kalian, jangan ada yang mengeluarkan suara" mereka mengangguk, lalu memakan makanannya.
Ni-ki juga memakan makanannya, namun dengan berada di pangkuan Heeseung.
🐥
"Jay" Panggil Heeseung yang baru saja menidurkan Ni-ki di kamarnya, Jay belum tidur, dia sedang menonton televisi bersama Sunghoon dan Jake, sedangkan Sunoo dan Jungwon sepertinya sudah tidur, atau sedang bermain game.
"Kanapa?"-Jay.
"Seharusnya Lo jangan terlalu keras sama Ni-ki"-Heeseung.
"Hee, kalo ni-ki nggak di kayak gitu dia bakal nakal, dari awal dia di sini aja mukanya udah keliatan kalo dia itu anak yang susah di atur, kalau dia di manja terus malah jadi anak bebas dia Hee"-Jay.
"Ya tapi nggak gitu juga Jay, kan bisa di omongin secara halus"-Heeseung.
"Huh, sebenarnya tadi gw mau gitu, tapi emosi gw udah kesulut"-Jay.
"Dia jadi takut sama Lo, mending besok Lo minta maaf sambil bilangin baik-baik"-Heeseung.
"Huh, iya, tapi Hee, gw ngerasa kayak pas liat ni-ki tuh langsung kayak terikat, hati gw kayak langsung nggak karuan pas tau ni-ki di buang sama ibunya"-Jay.
"Gw juga gitu, mungkin karena dulu kita juga kayak gitu"-Heeseung.
"Ya, mungkin..."-Jay
"Hoon, kenapa diam aja" tanya Heeseung yang baru menyadari jika Sunghoon yang sedari tadi berada di sebelah Jay hanya diam.
"Nggak ada, oh iya, besok katanya Paman Tae mau ke sini kan" tanyanya pada Heeseung yang di angguki oleh Heeseung.
"Berarti besok paman bakal ketemu sama Ni-ki" Jay dan Heeseung mengangguk "kira-kira besok ni-ki bakal bertingkah nggak ya, hari ini aja dia udah dua kali bikin kita jantungan"-Jake.
"Semoga aja nggak sih, udah sana kalian tidur, udah malam" tegur Heeseung ke Jay, Jake, dan Sunghoon.
Jay, Jake, dan Sunghoon langsung pergi ke kamar, Heeseung mematikan televisi lalu pergi ke kamarnya.
🐥
Heeseung kini tengah berbaring, menatap Ni-ki yang tengah tertidur di sampingnya dengan pulas, tangan Heeseung terangkat untuk mengusap kepala Ni-ki.
"Kasian ya, masih kecil udah di tinggal, untung kamu ketemu kita, kalau nggak, nggak tau deh selanjutnya gimana" gumamnya sambil masih mengelus rambut Ni-ki.
Setelah itu, Heeseung ikut menutup matanya.
🐥
"NGGAK MAU, NI-KI NGGAK MAU MANDI" Pagi hari telah tiba, dan sekarang rumah yang kini di tinggali 7 orang sudah di buat ricuh, lantaran anak kecil yang baru datang kemarin tidak mau mandi.
Dan sekarang Ni-ki tengah di buru oleh Jungwon dan Sunoo untuk di mandikan.
Sementara Sunghoon sedang memotret bagaimana Jungwon dan Sunoo kelelahan mengejar Ni-ki, sedangkan yang di kejar hanya cengengesan sambil menjulurkan lidah ke arah Jungwon dan Sunoo yang sedang istirahat.
'BRUK'
"auw, ish, kalo berdiri jangan di tengah jalan dong" marah ni-ki yang terjatuh usai menabrak seseorang.
Ni-ki mendongak, dan menatap orang yang dia tabrak "togor ya om, tinggi banget" ucap ni-ki dengan polosnya, ucapannya membuat orang yang di tabrak mendengus.
Orang itu berjongkok, lalu mengangkat ni-ki "kenapa ada kurcaci di sini".
'plak'
"Astaga ni-ki, jangan di tampar" Heeseung mengambil alih ni-ki dari Gendongan orang itu, ni-ki baru saja menampar orang itu setelah mendengar kata kurcaci.
"Pinter kamu Ki, lawan orang yang berani hina kamu" bukanya menegur, Sunghoon malah membela Ni-ki.
"Sunghoon" Sunghoon hanya cengengesan saat di tegur oleh Heeseung.
"Siapa itu Hee" tanya orang itu.
"Ah ini, ehmm, duduk dulu om, Hee panggil Jay buat jelasin" orang itu mengangguk, lalu duduk di sebelah Sunghoon.
"Mandi kamu" ni-ki langsung membelalakkan matanya saat ternyata Heeseung akan memandikan dirinya.
Heeseung membawa ni-ki ke kamarnya, sekalian memanggil Jay yang sedang di lantai dua menjemur pakaian.
"Apa kamar Hoon" tanya orang itu kepada Sunghoon.
"Baik om, om sendiri gimana, perusahaan juga lancar kan" orang itu mengangguk "aman kok Hoon, kamu sendiri gimana kuliahnya".
"Biasa aja om"-Sunghoon.
"Tumben nggak pada ke kafe, ini juga kembar kenapa pada lesu" tanya orang itu yang melihat Sunoo dan Jungwon uang tengah tiduran di kasur bawah sofa "capek om, tadi ngejar anak bebek, eh malah Heeseung Hyung yang kena" jawab Sunoo sambil mengibaskan tangannya di samping muka.
"Anak bebek? Kalian pelihara bebek"
"Nggak gitu om, anak yang tadi kan bibirnya kayak bebek" orang itu menangguk paham.
"Om tae kenapa di sini"
.
.
.
🐥TBC🐥
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness Ni-ki
JugendliteraturS1-S2 6 pemuda yang secara tidak sengaja menemukan seorang anak kecil di depan Rumah mereka. anak kecil yang sepertinya di buang oleh orang tuanya, hal itu terlihat dari sebuah surat yang di bawa oleh anak itu. apa yang harus mereka lakukan dengan...