"kenapa kamu bisa di sini, sama siapa kamu ke sini?" Taehyung mengelus punggung ni-ki yang masih sesenggukan.
"Hiks ni-ki ke sini sendiri, naik bus" Taehyung langsung membelalakkan matanya "Hyung tau?"
"Ni-ki hiks pergi dari rumah" Taehyung di buat kembali terkejut dengan penuturan anak itu.
"Kenapa hmm"
"Hiks, Jay Hyung marah sama ni-ki hiks, terus, ni-ki nggak boleh keluar rumah" Taehyung lalu mengangguk paham, dia tau pasti anak itu tidak bisa mengendalikan emosinya.
"Memang ni-ki ngapain sampai Hyung marah?"
"Hiks, ni-ki main di hiks sungai, terus hiks ni-ki kepleset"
"Astaga, ni-ki nggak luka" ni-ki menggelengkan kepalanya, Taehyung menyelimuti tubuh anak itu dengan selimut kecil.
"Udah makan malam" ni-ki menggeleng "makan malam dulu ya, ni-ki mau nginap di sini?" Ni-ki mengangguk, lalu Taehyung menggendong ni-ki ala koala menuju ke meja makan, sekalian dirinya melakukan makan malam.
🐥
Sementara di rumah, semua orang tengah di buat kelimpungan saat anak dengan bibir seperti bebek itu tidak pulang.
Jay sudah mengelilingi kompleks, namun tak menemukan keberadaan adiknya itu.
Heeseung mengusap wajahnya kasar, sudah hampir tengah malam, dirinya begitu khawatir dengan adiknya itu.
Dirinya juga tidak bisa mengalahkan Jay begitu saja, mau bagaimanapun dirinya tidak mau ada konflik di keluarganya.
"Hyung, belum ketemu juga" tanya sunoo setelah masuk ke rumah "belum noo" Heeseung memijat Pangkal hidungnya.
"Kita pergi keliling kota, Sunoo tetap di rumah buat temani Jungwon" Sunoo mengangguk, keluar Heeseung berniat menghampiri saudaranya yang lain untuk meminta mereka berpencar.
Drrt drrt drrt
Heeseung menatap ponselnya, lalu mengangkat panggilan telepon tersebut.
"Halo?"
"Heeseung"
"Kenapa om?"
"Ni-ki ada di rumah om"
"..."
"Ni-ki? Di rumah om Tae?"
"Iya"
"Astaga bagaimana bisa"
"Ceritanya panjang, om mau kamu suruh Jay besok ke sini, suruh dia bicarakan baik-baik dengan ni-ki, dan suruh dia bilang masalah apa yang sedang terjadi dengannya"
"Iya om"
Tuut tuut tuut
"Huh, bagaimana bisa anak itu ada di rumah om Tae" Heeseung berjalan ke arah ruang tamu.
"Jay, besok jemput ni-ki di rumah om Tae, jelasin semuanya ke om Tae, da selesaikan semuanya" Jay menoleh ke arah Heeseung "ni-ki ada di rumah om Tae?" Heeseung mengangguk, melihat itu, sontak membuat mereka langsung bernafas lega.
"Gimana bisa dia ada di sana?" Heeseung mengangkat bahunya tanda jika dirinya tidak tau.
"Kalian kembali ke kamar masing-masing, udah malam" mereka mengangguk, lalu pergi ke kamar masing-masing, sementara Jungwon sudah berada di kamar.
🐥
Taehyung menatap ni-ki yang tertidur di sampingnya, dirinya tadi mengganti pakaian anak itu dengan yang lebih hangat, mengingat sebentar lagi memasuki musim salju, dan di saat seperti ini hawa sudah mulai dingin.
Usapan demi usapan Taehyung berikan ke kepala Ni-ki "loh" Taehyung kembali meletakan telapak tangannya di kepala ni-ki "astaga demam" Taehyung dengan sigap mengambil kompres, dan langsung menempelkannya ke kening ni-ki.
"Hiks Jay Hyung jahat" Taehyung hanya bisa menggelengkan kepalanya saat anak itu mengigau.
Taehyung terus mengusap kepala anak itu, hingga akhirnya dirinya ikut tertidur di samping ni-ki.
🐥
Jay kini tengah membujuk ni-ki agar mau ikut pulang bersamanya "ni-ki" panggilnya ke ni-ki yang duduk di pangkuan Taehyung "nggak mau uhuk ni-ki nggak mau pulang" anak itu menenggelamkan wajahnya ke dada Taehyung.
"Ni-ki, Hyung minta maaf, kemarin Hyung bentak ni-ki" ni-ki semakin mengeratkan pelukannya ke Taehyung "Hyung salah karena kebawa emosi" ni-ki menatap Jay "ni-ki uhuk juga minta maaf, ni-ki kemarin nakal" nah tersenyum saat adiknya itu ikut meminta maaf.
Taehyung pun ikut tersenyum.
"Pulang ya" ni-ki menatap Taehyung "pulang, ni-ki kan harus pulang" ni-ki mengangguk "sebelum pulang, om mau tanya kamu" Jay mengernyit.
🐥
Heeseung baru saja selesai bertemu dengan beberapa orang yang akan dia debut kan, Heeseung tersenyum saat mereka berenam memiliki bakat yang bagus dalam dance dan vokal.
"Bagaimana?" Tanya Jeno "mereka pas, kura latih mereka sampai jadwal debut mereka tiba" Jeno mengangguk "apa waktunya cukup untuk mereka di trainee"
"Aku yakin cukup, mereka memiliki bakat, dan, sepertinya kita rombak konsep album mereka, mereka sepertinya lebih cocok dengan konsep horor" Jeno mengangguk "ganti konsep aja kan?" Heeseung mengangguk.
"Ya udah, setelah ini ada pertemuan dengan BYP GAME"
"Ah, Jeno, batalkan kerja sama kita dengan perusahaan itu" Jeno mengernyit "kenapa"
"Aku sedikit curiga dengan perusahaan itu, perusahaan itu juga meminta kerja sama dengan perusahaan Jay, dan setelah kerja sama itu, perusahaan Jay mengalami penurunan saham" Jeno mengangguk singkat, lalu pergi untuk menemui orang yang bersangkutan.
🐥
Jay menjalankan mobilnya setelah bertemu dengan Taehyung untuk menjemput ni-ki, kini anak itu tertidur di sebelahnya, Jay sudah dh beri tahu jika anak itu mengalami demam.
Secara tiba-tiba, dirinya mengingat perkataan Taehyung tadi.
"BYP game itu hanya perusahaan cabang dari perusahaan mantan bos ayah ni-ki"
'itu berarti, ada sesuatu yang di rencanakan, lebih baik gw omongin ke Heeseung hyung' Jay terus melakukan mobilnya, beruntung hari ini hari Sabtu, jadi ni-ki libur sekolah.
Drrt drrt drrt
Jay mengambil hpnya.
"Halo"
'jay'
"Om Yuta?"
'...'
"Nanti ketemu di cafe"
'...'
"Iya, akan ku sampaikan ke Heeseung"
Tuut tuut tuut
"Huh"
🐥
Jay menggendong ni-ki untuk dia tidurkan di kamarnya, setelah itu, dirinya pergi ke kamar Jungwon.
"Jungwon" Jungwon yang sedang bermain hp menoleh "hari ini ada jadwal terapi, ayo" Jungwon mengangguk, lalu Jay membantu Jungwon berdiri, dan membantunya berjalan.
Di rumah ada Sunoo, jadi dirinya bisa meninggalkan ni-ki, dirinya juga akan sekalian membeli obat untuk anak itu.
.
.
.
🐥TBC🐥
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness Ni-ki
Teen FictionS1-S2 6 pemuda yang secara tidak sengaja menemukan seorang anak kecil di depan Rumah mereka. anak kecil yang sepertinya di buang oleh orang tuanya, hal itu terlihat dari sebuah surat yang di bawa oleh anak itu. apa yang harus mereka lakukan dengan...