S2 <17>

560 78 6
                                    

"kamu tau, selama ini orang yang merawat mu itu penculik" ni-ki hanya diam, masih merasa bingung dengan apa yang telah terjadi.

Bagaimana mungkin orang tua yang merawatnya itu bukan orang tua kandungnya, mana yang harus dia percayai, dia hanya anak kecil yang belum tau apapun.

"Kamu masih ragu?" Ni-ki mengangguk "tidak apa jika kamu masih ragu, tapi, ingat, di sini saya ayahmu yang sebenarnya, jika kamu mau, kita bisa melakukan tes DNA"

"DNA?"

"Kita cek darah, kalau cocok, berarti kamu benar anak saya"

🐥

Heeseung dan Jay kini di buat panik dengan hilangnya ni-ki, di tambah Yuta yang mengancam mereka.

"Ni-ki, hiks kamu di mana" lirihnya, rasa khawatir terus menghampiri hatinya, adiknya itu harus hilang, entah apa yang terjadi dengan adiknya saat ini, namun dirinya terus berdoa agar adiknya itu baik-baik saja.

Dia yakin adiknya itu akan mengingat masa lalunya.

Drrt

Drrt

Drrt

Heeseung mengangkat teleponnya

"Halo"

"Bertemu di cafe... Tuut tuut tuut"

Heeseung mengusap wajahnya kasar, lalu melajukan mobilnya ke cafe.

🐥

Heeseung beserta kelima adiknya kini berada di cafe, dengan Yuta di depan mereka.

"Maaf, kamu belum bisa menemukan ni-ki" lirih Heeseung dengan menunduk, aura di cafe tersebut sangat mencekam, mereka berharap pria keturunan Jepang itu tidak menghajar mereka.

"Kalian sudah berusaha keras, kalian memang sangat bertanggung jawab, tapi, ada sesuatu yang ingin ku beri tahu ke kalian"

🐥

Ni-ki menatap binar ke arah depannya, didepannya ada banyak mainan, Hyunjin membawa anak itu untuk menuju ke ruangan yang sudah dia sediakan, ruangan khusus mainan.

"Papah yang beli ini semuanya?" Hyunjin mengangguk, tadi Hyunjin menyuruh ni-ki untuk memanggilnya dengan sebutan papa.

"Ini semua untuk ni-ki, ni-ki tau, ruangan ini, mainan ini, dulu di beli sama mama ni-ki, bahkan sebelum ni-ki lahir" ni-ki menatap Hyunjin.

"Mamah kamu dulu sangat senang saat tau dia hamil, sampai dia beli ini semuanya" ni-ki terdiam sejenak.

"Bagaimana muka mamah?" Hyunjin tersenyum "dia sangat mirip dengan ni-ki, matanya, bibirnya, hidungnya, semuanya mirip" ni-ki berbinar "ni-ki mau lihat foto mamah"

"Ayo" Hyunjin menggendong ni-ki, membawa anak itu ke satu ruangan, di mana di ruangan itu tersimpan banyak foto seorang wanita.

"Ini semua foto mamah ni-ki" ni-ki meminta turun dari gendongan Hyunjin, dan tentu di turuti oleh pria itu.

Ni-ki menatap berbinar ke arah semua foto itu, namun tak lama, dirinya mengingat sesuatu.

...

"Tante mirip ni-ki" tunjuk anak itu ke wanita yang berada di depannya, wanita itu tersenyum menatap ni-ki.

"Kamu sudah besar ya" ni-ki mengernyit mendengar itu "ini hanya mimpi, bangunlah".

...

"Ni-ki?" Ni-ki yang tengah melamun menoleh "kenapa?" Ni-ki menggeleng ringan, lalu menatap lekat setiap foto yang terpajang di sana.

"Mau makan, ini sudah waktunya makan malam" ni-ki terdiam sejenak, lalu mengangguk.

Hyunjin menggendong ni-ki dan membawa anak itu ke ruang tamu.

'hyung pasti cariin ni-ki'

"Ehm, papa" Hyunjin menatap ni-ki "ni-ki mau pulang" Hyunjin berhenti melangkah mendengar itu "pulang? Ini rumah ni-ki, ni-ki mau pulang kemana"

"Ni-ki mau pulang ke rumah Hyung, mereka pasti khawatir sama ni-ki" Hyunjin kembali berjalan "tidak, kamu tidak akan bertemu dengan mereka lagi" ni-ki membelalakkan matanya mendengar itu.

"Kenapa gitu, ni-ki cuman mau ketemu mereka"

"Jika papa bilang tidak, berarti tidak, kau mengerti ni-ki" ni-ki terdiam saat Hyunjin mengatakan itu dengan nada yang dingin.

Hyunjin menghadapkan ni-ki ke arah meja setelah duduk di kursi, di atas meja sudah tersaji banyak makanan, entah siapa yang memasak itu semua.

"Mau makan apa" ni-ki menggelengkan kepalanya "kenapa?"

"Ni-ki nggak mau makan, ni-ki mau sama hyung" lirihnya, Hyunjin yang mendengar itu langsung mengeraskan rahangnya.

Hyunjin membalik tubuh anak itu agar menghadap ke arahnya "dengar, jangan meminta untuk bertemu dengan orang lain, ni-ki tidak akan bisa bertemu dengan mereka" mata anak itu mulai berkaca-kaca.

Dia hanya ingin bertemu dengan hyungnya, kenapa orang ini melarangnya.

"Kenapa menangis, jangan menangis, kau tidak boleh menangis" Hyunjin menangkup pipi ni-ki, membuat anak itu terus meneteskan air matanya.

"Ch" Hyunjin mengangkat tubuh anak itu, membawanya menuju kamar.

"Berhentilah menangis" bukanya berhenti, ni-ki malah terus menangis "hiks Hyung, ni-ki mau Hyung" Hyunjin menatap ni-ki yang terus menangis.

Hingga tak lama, hanya terdengar suara sesenggukan, tidak dengan suara tangisan, anak itu tertidur dengan bersandar di dada Hyunjin.

🐥

Heeseung berusaha menutup matanya, namun tidak bisa, bagaimana bisa dirinya tidur sedangkan adiknya tengah berada di sebuah tempat bersama orang yang tidak tau baik atau jahatnya.

Heeseung mengingat perkataan Yuta tadi sore.

"Selama ini, keluarga Nishimura itu bukan keluarga ni-ki, Nishimura Kyota menculik ni-ki saat dia baru saja di lahirkan oleh Hwang Yeji, Hwang Yeji itu ibu kandung dari ni-ki, dia juga istri dari ketua kelompok mafia, Yeji tewas setelah berusaha mengambil ni-ki dari Kyota, namun karena dirinya baru saja menjalani operasi, dirinya malah mengalami pendarahan.

Setelah kejadian itu Hwang Hyunjin, ayah kandung ni-ki, terus berusaha menghancurkan keluarga Nishimura, konflik keluarga Nishimura juga karena Hyunjin terus memprovokasi beberapa keluarga Nishimura agar mengambil harta Nishimura Kyota.

Kasus yang menimpa Yuki, istri dari Nishimura Kyota juga karena Hyunjin, dia menyuruh Giyu, adik dari Kyota untuk membunuh Yuki.

Lalu, masalah perusahaan Heeseung dan Jay juga karena Hyunjin, masalah itu adalah sebagai peringatan, namun untuk kecelakaan Jungwon, itu bukan ulah Hyunjin"

"Bagaimana om tau semua itu?"

"Yeji itu adik tiri saya, dulu saat dia akan menikah dengan Hyunjin, saya sangat menentang hubungan mereka, tapi Yeji tidak mendengarkan saya, hingga kejadian itu terjadi, sebelum Yeji tewas, saya bertemu dengannya sebelum Kyota datang, sepertinya dia sudah punya firasat, sehingga menyuruh saya untuk menjaga ni-ki.

Jadi, saya berusaha masuk ke keluarga Nishimura sebagai bawahan mereka agar bisa mengawasi ni-ki" mereka mengangguk paham.

"Ni-ki kini tengah berada di mansion Hyunjin, letaknya di tengah hutan **** kalian jangan langsung ke sana, persiapkan diri kalian terlebih dahulu, saya akan membantu kalian untuk mempersiapkan diri...."

"Huh, gila, banyak rahasia yang di sembunyikan oleh mafia, ni-ki, semoga kamu baik-baik saja di sana, tunggu Hyung di sana ni-ki"

.
.
.
🐥TBC🐥

Happiness Ni-kiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang