14🐣

1.4K 122 3
                                    

Kini ni-ki tengah duduk di balkon kamar Heeseung, kamar Heeseung yang berada di depan kamar Sunoo itu memiliki balkon yang langsung mengarah ke luar rumah.

"Eh, siapa itu" ni-ki melihat ada mobil yang berhenti di depan rumah kosong, ni-ki nampak berpikir sejenak "oh iya, kan kata Unoo Hyung, rumah itu mau di isi" tak lama ada sekitar 4 orang keluar dari mobil, dua di antaranya anak kecil yang sepertinya usia mereka sama dengan ni-ki.

Ni-ki memandang mereka yang sedang mengeluarkan koper, lalu salah satu anak menatap ni-ki.

Anak itu melambaikan tangannya pada ni-ki, ni-ki nampak mengernyit, tapi dirinya juga melambaikan tangannya.

"Kayaknya ni-ki bakal punya temen deh" batinnya sambil memikirkan apakah dua tetangga barunya itu mau berteman dengan dirinya.

"Ni-ki, ayo makan siang" ni-ki menoleh ke arah Heeseung, lalu turun dari kursi dan menghampiri Heeseung "Hyung, kita ada tetangga baru" Heeseung nampak mengangguk.

"Ni-ki boleh main sama mereka"

"Boleh, tapi jangan pada nakal kalau main ya" ni-ki mengangguk semangat, lalu berlari menuju ruang makan "JANGAN LARI" Tegus Heeseung sambil mengejar Ni-ki.

🐥

"Kok bubur si Hyung" ni-ki nampak murung saat piring di hadapannya berisikan bubur, berbeda dengan piring kakaknya "kan ni-ki harus makan yang lembut dulu, itu ada ayam suwir di buburnya" akhirnya ni-ki hanya bisa pasrah memakan makanannya.

"Setelah ini minum obatnya terus tidur siang ya" ni-ki hanya mengangguk.

"Oh iya, denger-denger tetangga baru kita itu pindah karena istrinya itu habis keguguran ya" ujar Sunoo saat mendengar perbincangan para tetangganya yang lain saat membeli sayur tadi.

"Iya kah, tapi kayaknya mereka udah punya anak dua" sambung Heeseung yang sempat melihat tetangga barunya tadi.

"Iya, yang gugur itu anak ke tiganya, kalau nggak salah sih keguguran gegara padu sama selingkuhan yang laki" sambung sunoo.

"Iya kah, keren coy, harusnya gw liat pas mereka padu, pasti pada jambak-jambakkan" Jay menoyor kepala Sunghoon "orang kena musibah malah seneng" tegur Jay pada Jay "hehe, nggak gitu maksudnya, eh terus si istri kok masih sama suaminya"

"Kalau nggak salah, ternyata tuh yang laki di pelet"-Sunoo

"Ih, jaman sekarang cinta pake pelet ya"-Jake.

"Iya, moga aja gw nggak ketemu cewek kayak gitu nanti"-Jungwon.

"Udah gibahnya, habisin tuh makanan" tegur Heeseung yang sedari tadi jengah dengan percakapan adik-adiknya.

🐥

Heeseung sedang menidurkan Ni-ki di kamarnya seusai meminum obat.

"Hyung, mama ninggalin ni-ki ya" Heeseung terdiam sejenak saat mendengar perkataan ni-ki.

Lalu mengusap Surai Ni-ki berharap anak itu cepat tertidur "mama ni-ki nggak buang ni-ki kok, mama ni-ki lagi kerja, ni-ki jangan pikir kayak gitu ya, nanti kalau ni-ki mikir begitu, mama ni-ki bisa sedih" Heeseung mencoba meyakinkan ni-ki jika mamahnya tidak meninggalkannya.

"Hyung, sebelum ni-ki ke sini, mama itu ketemu sama om" Heeseung mengernyit, om "om siapa"

"Em, om Giyu, om Giyu itu adik ke duanya papah" Heeseung terdiam, dia memikirkan suatu kemungkinan.

Keluarga ni-ki berseteru karena permasalahan harta, apa mungkin setelah pembunuh papa ni-ki di tangkap, adik papahnya ni-ki itu malah mengincar mamah ni-ki dan ni-ki, jadi, kemungkinan mamah ni-ki membawa ni-ki ke sini karena ingin menjauhkan ni-ki dari Pamannya, ada kemungkinan mamah ni-ki sekarang sudah bersama om ni-ki.

'Kayaknya iya, gw harus ngomong sama Jay' Heeseung melihat ni-ki yang sudah tertidur.

Heeseung berjalan menuju pintu lalu keluar.

🐥

"Jay, ada yang mau gw omongin" Jay yang sedang main PS dengan Sunghoon menoleh.

"Kenapa" tanyanya dengan mata yang masih fokus pada permainan.

Sunoo, Jungwon, dan Jake sedang mengobrol.

"Tadi ni-ki bilang kalau sebelum dai bersama kita, dia bertemu dengan omnya" Jay berhenti memainkan PS-nya.

"Gw jadi mikir, kasus ayah ni-ki itu kasus pembunuhan, dengan pelakunya itu adik ayah ni-ki sendiri, dan ni-ki di bawa ke sini beberapa hari setelah pelakunya, atau adik ayah ni-ki di tangkap, ada kemungkinan adik ayah ni-ki yang lain mau balas dendam karena kakaknya di penjara, dengan cara ya mungkin melukai mama ni-ki atau ni-ki sendiri, dan ni-ki di bawa ke sini mungkin karena ibunya sudah tau apa yang akan terjadi, jadi ni-ki di bawa ke sini agar ni-ki tidak bertemu om ni-ki yang lain, kalau nggak salah nama Om nya Ni-ki Kyota, sama Giyu, dan pelaku pembunuhnya itu Kyota, jadi sepertinya Giyu mau balas dendam".

Jay mengangguk setuju dengan teori Heeseung, selama seminggu di rawat, mereka sedikit mencari informasi tentang kasus pembunuhan ayah ni-ki.

"Kayaknya sih iya kayak gitu, apa kemungkinan mamah ni-ki sudah bersama si Giyu Giyu itu" Heeseung nampak berpikir, lalu mengangguk "kemungkinan, dan kayaknya juga Giyu itu masih ngincer ni-ki kan" Jay mengangguk.

"Jadi, kita harus ekstra jagain ni-ki, takutnya Giyu itu bakal nangkap ni-ki" seru sunoo yang sedari tadi hanya nyimak.

"Huh, cuman gegara harta malah jadi perselisihan, tapi kayaknya harta ayah ni-ki sekarang di wariskan ke ni-ki, makanya Giyu ngincar ni-ki, kalau ni-ki hilang atau mati, harta itu akan jatuh ke tangan Giyu kan" Heeseung mengangguki ucapan Jake.

"Mungkin itu motifnya, apapun yang terjadi hati-hati, tapi semoga giyu itu nggak tau di mana ni-ki, dan nggak tau mukanya" mereka mengangguk serempak, lalu Jay kembali memainkan PS-nya.

'ting Tong'

Heeseung langsung berjalan menuju pintu saat mendengar Bell.

🐥

"Siapa ya" tanya Heeseung saat melihat seorang perempuan di depan gerbang "saya Choi Irene, saya yang baru pindah di rumah depan" ujar wanita yang bernama Irene itu.

"Ah, iya-iya, silahkan masuk" Heeseung mempersilahkan Irene masuk ke rumahnya.

🐥

"Eh, siapa?" Tanya sunoo saat melihat Irene "saya yang baru pindah di rumah depan"

"Silahkan duduk" suruh Jay, Jay mematikan televisi yang masih tersambung pada PS.

"Kalian saudara" tanya Irene yang di angguki oleh semua yang ada di sana.

"Ini, ada bawaan buat kalian, sebagai tanda perkenalan dengan tetangga baru" Irene menyerahkan sebuah Tote bag "seharusnya nggak usah Tante" Heeseung merasa tidak enak sebenarnya.

"Tidak apa, saya Choi Irene, baru pindah sama suami saya, Choi Siwon" mereka mengangguk paham.

"Semoga Tante dan keluarga betah ya tinggal di rumah barunya, sebenarnya saya juga cukup kaget karena rumahnya udah lama nggak di huni, jadi kirain nggak laku terjual" seru Heeseung.

"Haha, oh iya, di sini ada anak kecil ya, tadi saya liat di balkon rumah kalian ada anak seusia sama anak saya"-Irene.

"Iya, dia adik kami, tapi sekarang lagi tidur"-Jay.

"Owh, semoga nanti dia bisa berteman sama anak saya"-Irene.

"Pasti itu, lagian tadi adik saya juga seneng pas ternyata tetangga barunya ada anak seumuran dia"-Heeseung.

"Saya permisi dulu ya, mau menyapa tetangga yang lain"-Irene.

"Ah iya, saya sangat berterimakasih untuk bawaannya"-Heeseung.

"Tidak masalah" Irene lalu pergi dari rumah.

"Baik tetangganya" Sunghoon membuka apa yang di bawa oleh Irene.

"Wiih, kue kering" seru Sunghoon lalu mengambil isi Tote pag.

Lalu mereka memakannya.

.
.
.
🐥TBC🐥

Happiness Ni-kiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang