Seseorang menatap lurus ke arah sebuah bangunan yang kini menjadi sebuah cafe.
Dan di pintu cafe itu terdapat tanda tutup "kenapa tutup, kemarin di suruh ke sini, kok malah cafenya tutup"
🐥
Ni-ki duduk diam sambil menatap Jungwon yang perban di kepalanya sedang di ganti oleh dokter.
Sedikit bergidik saat melihat luka di kepala Jungwon.
"Sudah, untuk ganti Gip besok ya" Jungwon mengangguk, lalu dokter itu keluar, meninggalkan Jungwon bersama ni-ki seorang.
Heeseung sedang pergi ke kantin karena ni-ki bilang ingin jajan, Sunghoon harus pergi karena ada urusan dengan temanya, sedangkan sisanya sedang sibuk sendiri di luar rumah sakit.
"uwon hyung itu sakit apa nggak" tanya ni-ki "sakit lah, tapi hyung kuat"
"Oooh, oh iya, tadi ni-ki liat di rumah ada motor, tapi bukan punya uwon Hyung, atau Sunghoon Hyung, nggak mirip punya Jay Hyung juga"
"Ehm, nggak tau deh Hyung, nanti tanya Heeseung Hyung" ni-ki mengangguk, tak lama, Heeseung datang dengan keresek jajanan untuk ni-ki.
🐥
Jay memijat Pangkal hidupnya saat membaca laporan perusahaan dari salah satu divisi terbaik di perusahaannya.
Untuk pertama kalinya, Jay kecewa dengan hasil kerja dari divisi tersebut, karena hasilnya yang sangat tidak sesuai dengan produk yang akan di launching oleh perusahaan Jay.
"Kenapa mereka jadi seperti ini, hah, dua orang dari divisi itu mengundurkan diri, lalu ada beberapa anggota divisi yang di pindah tugaskan, apa itu pengaruhnya, huh"
Tok
Tok
Tok"Masuk"
Seorang lelaki memasuki ruangan Jay "kenapa manggil?" Tanya orang itu, dan dia langsung duduk di kursi depan Jay.
"Huh, beri teguran ke anggotamu, hasil kerja mereka menurun, apa ada masalah, hasil kerja kalian berubah" orang itu diam sejenak, lalu menghela nafas lelah.
"Jay, gw nggak tau mereka ada masalah, sebenarnya anggota yang mengundurkan diri dan anggota yang di pindah tugaskan itu tidak berpengaruh ke hasil kerja, karena pengganti mereka juga bekerja dengan baik, tapi 4 hari yang lalu, ada dua orang yang berkonflik, dan akhirnya divisi-ku terbagi menjadi dua kubu"
"Tegur mereka"
"Akan ku usahakan" Jay mengangguk.
"Taehyun, gw kek gini bukan berarti merendahkan divisi kalian, tapi gw cuman mau, kalian bekerja sama kembali, jangan sampai mengecewakan, kalian sudah lama melakukan pekerjaan dengan baik, dan ini kali pertama kalian melakukan tugas dengan tidak benar" orang yang di panggil Taehyun itu mengangguk.
"Gw ngerti kok Jay, di sini memang salah kita yang malah berpecah, gw bakal tegur mereka" Jay mengangguk paham, Taehyun lalu keluar dari raung kerja Jay.
"Huh, pekerjaan masih banyak, tapi gw juga harus ke rumah sakit"
🐥
Sunoo berjalan menuju ruang rawat sang kembaran, dengan membawa kresek yang berisikan makanan.
Sunoo mengernyitkan matanya ketika melihat seseorang sedang mengintip di pintu ruang rawat sang kembaran, karena penasaran, akhirnya dia mendekati orang itu.
Namun ketika dia menepuk pundak orang itu, orang itu malah lari setelah menengok ke arah Sunoo.
Memilih abai, Sunoo masuk ke kamar Jungwon, mendapati sang kembaran yang tertutup, dan ni-ki yang sepertinya sedang mengerjakan pekerjaan rumah.
Heeseung hanya mengawasi kegiatan ni-ki, sambil sesekali membuka hpnya.
"Hyung" Heeseung menoleh ke arah Sunoo "barusan ada orang ngintip, Hyung nggak liat?" Heeseung menggeleng singkat, sedari tadi dirinya hanya fokus pada ni-ki, tidak fokus dengan yang lain.
"Mungkin orang iseng" Sunoo mengangguk singkat, lalu duduk di sebelah Heeseung setelah meletakan plastik di meja "itu makanan buat Hyung, Hyung pasti belum makan siang" Heeseung tersenyum singkat.
Lalu mengambil plastik itu, dan mengambil isinya.
"Tadi kan Sunoo sempat mampir ke cafe sebentar, di sana ada perempuan nyariin Jay Hyung" Heeseung mengernyit "siapa?"
"Nggak tau, di tanya malah misuh-misuh nggak jelas, katanya Jay Hyung ada janji ketemu sama dia di cafe, tapi cafe tutup" Heeseung mengangguk paham.
"Mungkin teman Deket Jay, kamu udah izinin Jungwon selama sebulan?"
"Udah, gurunya juga maklum"
"Oh ya, Jungwon pulang kapan?"
"Dokter belum pasti, besok dia udah mulai terapi kaki" Sunoo mengangguk paham "terapi kaki itu yang kakinya injek arang panas kan Hyung" Heeseung menggeleng singkat "ya nggak gitu lah Ki, apa nggak lumpuh itu kaki" jawab Sunoo.
"Tapi di Spongebob gitu kok" Heeseung mendengus "ya kamu ngapain percaya film, itu kan cuman fiksi"
"Oh, kirain kayak gitu cara terapi"
🐥
"Jakeeeeeeeeee" Jake yang sedang mengerjakan tugas langsung menutup telinganya, menatap seorang wanita yang berdiri di sebelahnya dengan senyum manis di wajahnya "why?"
"Em, kenalin dong sama siapa gitu, males tau jomblo Mulu"
"Nggak punya kenalan"
"Ih, bohong, aku tiap hari liat kamu sama laki-laki ganteng"
"Iya, gw ganteng"
"Bukan kamu"
"Siapa?"
"Ehm, pokoknya kenalin dong ya, ya, ya"
"Ntar gw cari"
🐥
Malam telah kembali, di waktu ini, Heeseung beserta keenam adiknya tengah melaksanakan makan malam di rumah sakit, dengan Jungwon yang di suapi Heeseung.
"Oh iya, Jay ada janji sama orang?" Jay yang sedang minum langsung menolehkan kepalanya ke arah Heeseung "nggak ada, kenapa emang?" Tanyanya setelah menjawab pertanyaan sang kakak.
"Tadi Sunoo bilang ada orang yang datang ke cafe nyariin kamu"
"Nggak ada tuh, dari kemarin nggak ada janji buat ketemuan di cafe, orangnya kayak gimana?"
"Perempuan, rambutnya panjang, terus, make up-nya tebel banget udah kek ondel-ondel"
"Nggak kenal" Sunoo mengangguk.
"Kayaknya besok dia ke cafe lagi, dari pada ntar tuh ondel-ondel bikin orang stres, mendung Lo temui" Jay mengangguk singkat.
Akhirnya mereka hanya mengobrol ringan sampai malam menjelang, lalu di lanjutkan untuk tidur, dan kembali bangun di pagi hari.
.
.
.
🐥TBC🐥

KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness Ni-ki
Teen FictionS1-S2 6 pemuda yang secara tidak sengaja menemukan seorang anak kecil di depan Rumah mereka. anak kecil yang sepertinya di buang oleh orang tuanya, hal itu terlihat dari sebuah surat yang di bawa oleh anak itu. apa yang harus mereka lakukan dengan...