Kini ni-ki sudah sehat, walau begitu ni-ki masih belum sekolah.
Dan kini ni-ki tengah bermain dengan 4 teman kompleksnya.
"Iih, kok ni-ki nggak satu sekolahan sama kita sih" seru Haechan, mereka kini tengah duduk di depan warungnya mbak sakura "Jay hyung yang daftarin ni-ki, sebenarnya ni-ki mau satu sekolah sama kalian tau"
"Huh, nggak papa deh, kita masih bisa main pas pulang sekolah"-Yeonjun.
"Tapi kadang kalau ni-ki pulang sekolah langsung ke tempat kerjanya Heeseung Hyung, jadi kita bakal susan deh buat main"
"Nggak papa, yang penting kita bisa main"-Beomgyu.
"Iya, nanti kalau emang ni-ki lagi luang pulang sekolah kita langsung main aja ya"-Jaemin.
Ni-ki mengangguk semangat "oh iya, ni-ki di sekolahnya seru nggak"
"Seru tau Echan, di sana banyak teman yang dari jepang, kayak ni-ki"
"Waah, ni-ki walau nggak sama kita jangan lupain kita ya" seru Jaemin tiba-tiba.
"Nggak lah, kan kita masih se komplek, Nana kayak mau pindah jauh aja"
"Iya juga ya"-Jaemin.
Mereka terus mengobrol, mengabaikan mbak sakura yang sedang menatap gemas ke arah mereka.
"Ansjsn, udah kayak momong anak gw"
"Mbak Sakura kenapa" tanya Beomgyu pada sakura.
"Nggak papa, lanjut aja ngobrolnya".
🐥
"Jay, bagaimana"-Heeseung
"Polisi sudah menemukan lokasi Wonyoung saat ini, tinggal menunggu polisi mengeksekusi"-Jay
"Semoga cepat lah" mereka mengangguk.
🐥
"Ni-ki tendang bolanya" kini mereka berlima tengah bermain bola di lapangan, sebenarnya ni-ki agak trauma dengan lapangan, karena terakhir dirinya ke lapangan malah kena ulat.
"ECHAAN" Teriak ni-ki saat akan mengoper bolanya ke arah Haechan.
Dan Haechan menangkapnya dengan tepat.
🐥
Lama mereka bermain, kini mereka tengah istirahat dengan minuman yang di beli di mbak Sakura, kebetulan toko Mbak Sakura itu itu tepat di samping lapangan.
"Huh capek ya" keluh ni-ki, dirinya menatap langit, dan matahari sudah hampir tenggelam "eh, Ni-ki pulang dulu ya, takut di cariin" ujar ni-ki yang di angguki oleh keempat temannya.
🐥
"Ni-ki pulang" seru ni-ki sambil memasuki rumah "se- ASTAGA KENAPA KOTOR BANGET" teriakan Heeseung menggelegar dalam satu rumah.
Bagaimana tidak berteriak, ni-ki kembali dengan baju yang sudah penuh dengan debu, bahkan wajah ni-ki sepertinya kena lumpur.
Itu karena lapangan tempat mereka main bukan lapangan rumput, tapi yang alasnya itu debu, kayak pasir putih.
"Ayo mandi" Heeseung langsung membawa ni-ki ke kamar untuk di mandikan "udah kayak emak-emak ya won" seru sunoo yang sedari tadi nonton, dan tentu di angguki oleh Jungwon.
🐥
Kini ni-ki tengah berendam di bathtub, Heeseung di luar kamar sedang memilih baju yang pas untuk ni-ki hari ini.
"Bebek, kok kamu bisa di ambil Sunghoon hyung, di culik ya" ujarnya sambil menatap bebek yang dulu di beri oleh Sunghoon.
"Iya, aku di culik Sunghoon Hyung" seru ni-ki lagi tapi dengan suara yang di buat-buat, seakan-akan bebek karet itu yang berbicara.
"Jahat banget Sunghoon Hyung culik kamu"
"Iya kan" ni-ki terus melakukan obrolan dengan sang bebek karet, walaupun bebeknya bicara lewat ni-ki.
"Ni-ki udah berendemanya, ayo mandi" Heeseung langsung memandikan ni-ki.
Ni-ki yang di mandikan juga sedari tadi sibuk berceloteh tentang kegiatan hari ini.
"Nah udah, susah banget sih ngilangin debu" Heeseung sedari tadi gosok kuku tangan dan kaki ni-ki, tapi kotoran di kuku itu tidak mau hilang "nanti Hyung potong ya" ni-ki hanya mengangguk.
Lalu Heeseung mengangkat tubuh ni-ki yang sudah di lilit oleh handuk.
🐥
Sekarang kuku tangan ni-ki sedang di potong oleh Heeseung "udah, besok jangan main di lapangan lagi" ni-ki langsung cemberut saat mendengar itu "kok gitu sih"
"Ya kamu, main di lapangan kukunya langsung hitam"
"Iih, terus nanti main di mana"
"Main di depan situ kan bisa, jalanan luas loh Ki"
"CK, repot tau Hyung, kalau ada motor atau mobil harus minggir, mending di lapangan"
"Ni-ki nurut, Hyung nggak bolehin kamu main di lapangan karena di sana banyak debu, nanti kalau sakit lagi gimana"
"Hyung mah gitu"
"Ni-ki"
"Heeseung Hyung"
"Oke, gimana kalau main di depan rumah aja, kan terasnya luas"
"Uh, oke deh"
Heeseung hanya menggelengkan kepala saat melihat ni-ki.
"YAAAK AYOO MAKAN" Heeseung dan ni-ki langsung tersentak saat mendengar suara teriakan Sunoo dari dapur.
"Ayo ke dapur, nanti di marahin" ni-ki mengangguk, lalu mereka langsung ke dapur untuk makan malam.
🐥
Hari ini ni-ki sudah bisa masuk sekolah lagi, dan kini ni-ki sedang di antar Sunghoon, Heeseung sebenarnya ingin mengantar ni-ki, tapi tadi pagi sekali dirinya dapat panggilan dari sang asisten untuk segera terbang ke Amerika.
Jadilah Sunghoon yang sedang tidak ada jadwal kuliah pagi yang antar, Jay sudah ke kantor, Jake ada jadwal pagi, si kembar sudah berangkat.
"Nanti pulang yang jemput Sunghoon Hyung, jadi tunggu ya" ni-ki mengangguk, lalu Sunghoon mengelus Surai Ni-ki "sana masuk" ni-ki mengangguk, lalu masuk ke kelasnya, setelahnya Sunghoon langsung pergi, dirinya ada janji dengan seseorang.
🐥
"Ni-ki udah sembuh" tanya Haruto yang langsung menghampiri ni-ki.
Ni-ki mengangguk "iya ni-ki udah sembuh" jawabnya semangat.
"AAAA NI-KI UDAH SEMBUUH" seru Asahi sambil memasuki kelas dan langsung memeluk ni-ki "sahi, ni-ki se-sak" Asahi langsung melepas pelukannya.
"Kembarannya kalem-kalem kok Asahi bisa petakilan ya" celetuk Yoshi, teman sebangku Haruto.
Asal kalian tau aja, kelasnya ni-ki tuh kebanyakan dari jepang, bahkan yang dari Korea sekitar 5 orang aja.
Bahkan kemarin Mashiho, kembarannya Asahi di pindahkan kelasnya ke kelas hewan karena nggak mau pisah dari Asahi.
"Namanya juga kembar, sifatnya pasti bertolak belakang" mereka mengangguki perkataan Haruto.
"PAGII SEMUA, GIMANA NIH PAGINYA" semua murid langsung berhamburan duduk di tempat duduk masing-masing saat Karina memasuki kelas.
.
.
.
🐥TBC🐥
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness Ni-ki
Ficção AdolescenteS1-S2 6 pemuda yang secara tidak sengaja menemukan seorang anak kecil di depan Rumah mereka. anak kecil yang sepertinya di buang oleh orang tuanya, hal itu terlihat dari sebuah surat yang di bawa oleh anak itu. apa yang harus mereka lakukan dengan...